- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Istora Menangisi Kepergian Taufik Hidayat


TS
DayakArmy
Istora Menangisi Kepergian Taufik Hidayat
Spoiler for Profile Taufik Hidayat:
Nama : Taufik Hidayat
Tanggal Lahir : 10 Agustus 1981
Tempat Lahir : Bandung, Indonesia
Tinggi Badan : 176
Kewarganegaraan : Indonesia
Warna Rambut : Hitam
Warna Mata : Hitam
Ayah : Aris Haris
Ibu : Enok Dartilah
Istri : Armi Dianti Gumelar (sejak 4-Feb-2006)
Anak-anak : Natarina Alika Hidayat (perempuan, l. 3-Agt-2007), Nayutama Prawira Hidayat (laki-laki, l. 11-Jun-2010)
Prestasi :
Tanggal Lahir : 10 Agustus 1981
Tempat Lahir : Bandung, Indonesia
Tinggi Badan : 176
Kewarganegaraan : Indonesia
Warna Rambut : Hitam
Warna Mata : Hitam
Ayah : Aris Haris
Ibu : Enok Dartilah
Istri : Armi Dianti Gumelar (sejak 4-Feb-2006)
Anak-anak : Natarina Alika Hidayat (perempuan, l. 3-Agt-2007), Nayutama Prawira Hidayat (laki-laki, l. 11-Jun-2010)
Prestasi :
- 1998: Juara Brunei Open
- 1999: Juara Indonesia Open, Juara SEA Games
- 2000: Juara Indonesia Open, Juara Malaysia Open, Juara Kejuaraan Asia
- 2001: Juara Singapore Open
- 2002: Juara Indonesia Open, Juara Taiwan Open, Juara Asian Games
- 2003: Juara Indonesia Open
- 2004: Juara Indonesia Open, Juara Kejuaraan Asia, Juara Olimpiade
- 2005: Juara Singapore Open, Juara Kejuaraan Dunia
- 2006: Juara Indonesia Open, Juara Asian Games
- 2007: Juara Kejuaraan Asia, Juara SEA Games
- 2008: Juara Macau Open
- 2009: Juara US Open, Juara India Open
- 2010: Juara Canada Open, Juara Indonesia GP Gold, Juara French Open SS
- 2011: Semifinalis VICTOR- BWF Superseries Finals, Runner Up PROTON MALAYSIA OPEN SUPER SERIES, Semifinalis Victor Korea Open Super Series Premier, Semifinalis Yonex – Sunrise India Open Superseries, Perempat final Indonesia Open Superseries Premier 2011, perempat final 2011 Yonex OCBC US Open Grand Prix Gold, Runner - up 2011 Yonex Canada Open, Semi final Bankaltim Indonesia Open GP Gold 2011, Juara India Open Grand Prix Gold 2011
- 2012: Semifinal MAYBANK Malaysia Open Presented by PROTON, Perempat final YONEX All England Open Badminton Championships 2012, Semi final Swiss Open 2012, Perempat final 2012 Yonex Australian Open GP Gold, Perempat final Yonex Sunrise India Open 2012, Perempat final YONEX Open Japan 2012
Quote:

Jakarta - Buat publik Istora Senayan atau Indonesia secara umumnya, Taufik Hidayat adalah sosok yang begitu dipuja sekaligus mungkin dibenci. Sang legenda telah meninggalkan banyak warisan untuk dunia perbulutangkisan di negeri ini.
Semalam mungkin akan jadi malam yang ingin dilupakan atau bisa jadi dikenang oleh seluruh penggila bulutangkis di Tanah Air ketika Taufik untuk terakhirnya terlihat beraksi di atas lapangan, berlari ke sana ke mari, mengayunkan raketnya dan menghujamkan smash-nya ke lawan.
Sayangnya, laga terakhir itu tidak di sebuah final, melainkan babak pertama. Menghadapi pemain India, Sai Praneeth B, di turnamen Indonesia Open Super Series Premier 2013, Rabu (12/6/2013) malam, ia kalah tiga set. Sejujurnya, ini bukan perpisahan yang diharapkan Taufik dan juga publik Istora.
Meski demikian, dengan cara apapun Taufik menutup 17 tahun perjalanannya di dunia bulutangkis profesional, dengan segudang prestasi yang dimiliki, ia tetaplah sesosok legenda.
Taufik begitu disegani kawan maupun lawannya. Jika ditanyakan pada Lee Chong Wei atau Lin Dan, kedua pemain top dunia itu pasti akan merindukan rivalitas dan duel-duel sengitnya dengan pria asal Pangalengan, Jawa Barat, itu.
Satu medali emas Olimpiade Athena 2004, satu titel juara dunia dan pemegang rekor juara terbanyak di Indonesia Open, sudah menunjukkan siapa itu Taufik.
Akan tetapi, yang namanya atlet hebat tak akan lengkap tanpa adanya kontroversi. Label 'Bad Boy' yang melekat padanya membuat Taufik sempat jadi "musuh" publik. Ia sempat nyaris "ngabur" ke Singapura sekitar awal tahun 2000-an mengikuti pelatihnya Mulyo Handoyo. Beruntung Chairul Tanjung yang saat itu menjabat Ketua Umum PB PBSI mampu merayu Taufik untuk kembali gabung ke pelatnas.
Belum lagi soal kisah kehidupan pribadinya yang dikelilingi banyak wanita semasa kariernya dan juga gaya hidupnya yang glamour bak artis. Ini pula yang ditenggarai jadi penyebab utama menurunnya prestasi Taufik dalam lima tahun belakangan ini.
Tapi apapun itu, plus minus seorang Taufik, namanya akan selalu dikenang sebagai salah satu pebulutangkis terbaik yang pernah dilahirkan Indonesia.
"Tentu saja pensiunnya Taufik bikin pendukung sedih. Saya sebagai fans bulutangkis tentu merasa kehilangan dia. Mudah-mudahan ada lagi penerus Taufik," ujar Syarifudin (29 tahun), yang bekerja sebagai pegawai bank swasta di Jakarta kepada detiksport di Istora, Kamis (13/6).
"Saya kemarin sedikit menangis menonton partai terakhir Taufik. Sayang banget harus kalah lagi. Padahal pengennya Taufk maju terus sampai final. Kan bagus tuh partai perpisahannya," timpal salah satu penonton asal Pondok Pinang, Rizka (21 tahun), salah seorang mahasiswa perguruan tinggi negeri di Jakarta.
Tak cuma Syarifudin atau Rizka yang menangisi kepergian Taufik, tapi publik Istora pun akan sedih karena tak bisa lagi melihat aksi-aksinya di atas lapangan. Good bye, Taufik!
[URL="http://sport.detik..com/read/2013/06/13/124446/2272360/79/istora-menangisi-kepergian-taufik-hidayat"]SUMBER[/URL]
Quote:
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bintang bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat, resmi menyatakan pensiun setelah tersingkir pada putaran pertama turnamen Djarum Indonesia Terbuka 2013 di Istora, Jakarta, Rabu (12/6) malam.
"Saya ucapkan terima kasih banyak kepada pecinta bulu tangkis, orang tua, keluarga, dan PBSI. Terima kasih atas dukungan selama ini dalam karier saya sebagai atlet," kata Taufik yang berpetualang selama 25 tahun sebagai atlet bulu tangkis.
Taufik tersingkir setelah pada putaran pertama dikalahkan oleh pemain asal India B. Sai Praneeth dengan skor 21-15, 12-21, 17-21. "Mungkin hasil pertandingan tadi kurang baik. Tetapi jangan dilihat hari ini tetapi dari proses saya selama ini," katanya.
Peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu mengisahkan perjalanan kariernya sebagai atlet yang dimulai dari nol. Taufik masuk Pelatnas PBSI di usia 14 tahun dengan peringkat terbawah.
Ia lalu meroket menjadi pemain nomor satu dunia dengan menyabet berbagai gelar turnamen dunia bergengsi termasuk juara dunia 2005, tiga kali juara Asian Games (1988, 2002, 2006), dua kali Piala Thomas, rekor enam kali juara Indonesia Terbuka, dan masih banyak lagi.
"Susah dan senang saya lalui. Dibanding atlet lain, saya paling banyak gelar. Itu yang saya syukuri. Meskipun dinilai banyak kontroversi, vokal, bandel tetapi saya buktikan dengan prestasi,"ujar Taufik.
Ia berharap juniornya bisa mengikuti jejaknya bahkan jauh lebih baik darinya. "Dengan kepengurusan sekarang, prestasi bulu tangkis sudah meningkat. Itu bagus. Tinggal bagaimana atlet mempertanggungjawabkannya, sampai di mana targetnya. Mudah-mudahan kedepannya bisa lebih maju," tambahnya.
"Saya ucapkan terima kasih banyak kepada pecinta bulu tangkis, orang tua, keluarga, dan PBSI. Terima kasih atas dukungan selama ini dalam karier saya sebagai atlet," kata Taufik yang berpetualang selama 25 tahun sebagai atlet bulu tangkis.
Taufik tersingkir setelah pada putaran pertama dikalahkan oleh pemain asal India B. Sai Praneeth dengan skor 21-15, 12-21, 17-21. "Mungkin hasil pertandingan tadi kurang baik. Tetapi jangan dilihat hari ini tetapi dari proses saya selama ini," katanya.
Peraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu mengisahkan perjalanan kariernya sebagai atlet yang dimulai dari nol. Taufik masuk Pelatnas PBSI di usia 14 tahun dengan peringkat terbawah.
Ia lalu meroket menjadi pemain nomor satu dunia dengan menyabet berbagai gelar turnamen dunia bergengsi termasuk juara dunia 2005, tiga kali juara Asian Games (1988, 2002, 2006), dua kali Piala Thomas, rekor enam kali juara Indonesia Terbuka, dan masih banyak lagi.
"Susah dan senang saya lalui. Dibanding atlet lain, saya paling banyak gelar. Itu yang saya syukuri. Meskipun dinilai banyak kontroversi, vokal, bandel tetapi saya buktikan dengan prestasi,"ujar Taufik.
Ia berharap juniornya bisa mengikuti jejaknya bahkan jauh lebih baik darinya. "Dengan kepengurusan sekarang, prestasi bulu tangkis sudah meningkat. Itu bagus. Tinggal bagaimana atlet mempertanggungjawabkannya, sampai di mana targetnya. Mudah-mudahan kedepannya bisa lebih maju," tambahnya.
Quote:
wah salah satu legenda bulu tangkis indonesia akhirnya pensiun juga gan 
Good Bye Taufik Hidayat, terima kasih atas semua gelar yang kamu berikan buat bangsa ini!

Good Bye Taufik Hidayat, terima kasih atas semua gelar yang kamu berikan buat bangsa ini!

Diubah oleh DayakArmy 13-06-2013 10:19
0
4.1K
Kutip
45
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan