- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Mobil LCGC diharuskan Ada Identitas Indonesia


TS
danobanno
Mobil LCGC diharuskan Ada Identitas Indonesia
Kementerian Perindustrian mewajibkan setiap mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC) menggunakan identitas Indonesia. Tujuannya, setiap merek punya dedikasi tinggi pada model yang diciptakannya.
"Memang tidak akan mengganti merek dasar mereka karena berkaitan dengan hak cipta dan lain-lain, tapi wajib ada identifikasi Indonesia," jelas Budi Darmadi, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian di Jakarta Selatan, hari ini (10/6/2013).

Potensi pasar LCGC menyasar pada pemilik mobil pertama dari 60 juta pengguna sepeda motor yang ada sekarang ini. Dengan adanya perdagangan bebas di wilayah ASEAN, sayang jika kebutuhan ini dipasok dari negara tetangga.
"Lebih baik dipasok oleh industri dalam negeri karena akan menciptakan nilai tambah yang berlipat," beber Budi.
Suprijanto, Direktur Industri Alat Transportasi Darat Kementerian Perindustrian menambahkan, saat ini Kemenperin sudah menetapkan lembaga independen yang ditugaskan sebagai auditor. Lembaga ini akan bekerjasama dengan BPPT untuk menentukan lolos tidaknya satu model menyangkut konsumsi BBM.
Sampai sejauh ini satu produsen mobil sudah siap memenuhi ketentuan ini, yaitu Nissan, yang memang akan meluncurkan kembali Datsun sebagai perwakilan di kategori ini. Seperti yang dikatakan oleh Takayuki Kimura, Presiden Direktur PT NIssan Motor Indonesia (NMI) mengaku, itu bukan masalah.

"Paling penting, saya harus tahu regulasinya. Kalau harus menggunakan nama Indonesia, akan kita ikuti tetapi nama Datsun tetap ada. Misalnya, Datsun apa gitu," komentar Kimura menjawab KompasOtomotif di Jakarta Pusat, kemarin (29/5/2013).
"Datsun itu mobil yang diproduksi di sini dan orang Indonesia. Tingkat kandungan lokalnya sangat tinggi karena mesin juga dibuat di sini juga," beber Kimura.

"Memang tidak akan mengganti merek dasar mereka karena berkaitan dengan hak cipta dan lain-lain, tapi wajib ada identifikasi Indonesia," jelas Budi Darmadi, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian di Jakarta Selatan, hari ini (10/6/2013).

Potensi pasar LCGC menyasar pada pemilik mobil pertama dari 60 juta pengguna sepeda motor yang ada sekarang ini. Dengan adanya perdagangan bebas di wilayah ASEAN, sayang jika kebutuhan ini dipasok dari negara tetangga.
"Lebih baik dipasok oleh industri dalam negeri karena akan menciptakan nilai tambah yang berlipat," beber Budi.
Suprijanto, Direktur Industri Alat Transportasi Darat Kementerian Perindustrian menambahkan, saat ini Kemenperin sudah menetapkan lembaga independen yang ditugaskan sebagai auditor. Lembaga ini akan bekerjasama dengan BPPT untuk menentukan lolos tidaknya satu model menyangkut konsumsi BBM.
Sampai sejauh ini satu produsen mobil sudah siap memenuhi ketentuan ini, yaitu Nissan, yang memang akan meluncurkan kembali Datsun sebagai perwakilan di kategori ini. Seperti yang dikatakan oleh Takayuki Kimura, Presiden Direktur PT NIssan Motor Indonesia (NMI) mengaku, itu bukan masalah.

"Paling penting, saya harus tahu regulasinya. Kalau harus menggunakan nama Indonesia, akan kita ikuti tetapi nama Datsun tetap ada. Misalnya, Datsun apa gitu," komentar Kimura menjawab KompasOtomotif di Jakarta Pusat, kemarin (29/5/2013).
"Datsun itu mobil yang diproduksi di sini dan orang Indonesia. Tingkat kandungan lokalnya sangat tinggi karena mesin juga dibuat di sini juga," beber Kimura.
0
2K
20


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan