Quote:
Rencana pemerintah dan PT KAI mengganti semua kereta menggunakan AC sampai saat ini belum menemui titik terang. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan belum menemukan kesepakatan dengan PT KAI mengenai besaran subsidi yang harus diberikan pemerintah.
Pengamat transportasi Djoko Setijowarno mengatakan, pemerintah terlihat takut dan setengah hati membenahi angkutan umum dengan pola memberikan subsidi.Dari situ timbul spekulasi bahwa pembenahan angkutan umum seperti kereta api akan mematikan usaha mereka atau usaha kerabat yang bergerak di bidang otomotif.
"KAI jangan ngasih subsidi nanti nasibnya seperti angkutan umum, nanti bisa kaya angkot subsidi anak sekolah," ucap Djoko ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (7/6).
Djoko menegaskan, pemerintah seharusnya memberikan subsidi kepada angkutan umum. Alasan utamanya karena kereta adalah layanan publik. Rencana kenaikan tarif kereta api karena menggunakan AC, dirasa bakal sangat memberatkan pengguna kereta.
"Pemerintah wajib ngasih subsidi. Pemerintah itu menganggap angkutan umum kaya menghadapi bahaya laten, usaha mereka dan kerabat juga bisa hancur.Mereka usaha otomotif dan pembenahan angkutan mereka phobia, seperti menghadapi bahaya laten, " tutupnya singkat.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (KAI), Ignatius Jonan, mengatakan pembenahan perkeretaapian di Indonesia terus dilakukan demi meningkatkan pelayanan. Pihaknya bersama Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan telah berencana memasang Air Conditioner (AC) atau pendingin ruangan di semua kereta jarak jauh maupun Commuter Line.
Jonan menegaskan saat ini sudah sekitar 70 persen kereta api Indonesia telah terpasang AC. Dia menargetkan pertengahan tahun ini semua kereta jarak jauh dan Commuter Line akan memakai AC.
"Semua penumpang jarak jauh dan commuter semuanya pakai AC. Jarak jauh kalau mau semua pakai AC. Kalau pemerintah tidak mau (biayai) kita akan pasang sendiri," ucap Jonan dalam rapat bersama Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di Gedung DPR, Jakarta, Senin (4/3).
[noe]
Sumber
Terus terang ane merasa kalimat yang ane merahin itu ada benarnya, kok kesannya kereta api itu = PKI.....
Operator sudah mulai berbenah walau masih banyak compang-camping, regulatornya masih geblek saja.....
Quote:
Original Posted By asutai►bukti nyata dalam 20-30 tahun terakhir
- jalan untuk mobil ( tol ataupun jalan raya) selalu bertambah
- jalan untuk kereta api makin berkurang ( banyak yang di non aktifkan), kalau pun ada cuma nambahin dari single ke double track... itupun jalur turunan dari jaman belanda.....
masak bisa bikin jembatan selat sunda dalam waktu sekian tahun, bisa bikin jalur lingkar nagreg, kelok sembilan, dsb
tapi jalur kereta baru (bandara) aja udah berpuluh2 tahun gak ada kabarnya
kereta & angkutan penyebrangan laut itu di anak tirikan
yang anak emas kan mobil & pesawat
- kapal baru jarang. pelabuhan baru gak ada
- pesawat baru sering , bandara2 baru bermunculan
giliran konsumsi BBM jebol, pada koar2 tuh pemerintah
yang bego sapa?
kalo berkenan taruh di page one