- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Sungguh Ironis, Ketika Kepemimpinan Non Betawi membangkitkan kembali Batik Betawi
TS
bpraya
Sungguh Ironis, Ketika Kepemimpinan Non Betawi membangkitkan kembali Batik Betawi
Quote:
BATIK Betawi mungkin terdengar asing di telinga masyarakat. Batik ini bisa dikatakan hampir tenggelam di tengah gempuran batik dari berbagai wilayah di pulau Jawa, seperti Batik Pekalongan, Lasem, Solo, Madura, Cirebun, atau Tasik.
Batik Betawi sejatinya sudah sejak lama muncul, namun seolah tersingkir dari pasaran. Dalam situs keluarga batik Betawi, di masa lalu, sentra-sentra batik di ibu kota sudah muncul di berbagai daerah. Sebut saja di wilayah Karet Tengsin, Palmerah, Kebon Kacang dan Bendungan Hilir. Ketika itu, proses pembatikan dilakukan di rumah-rumah penduduk.
Dari sisi corak maupun motif, Batik Betawi memiliki ciri khas dengan ragam hias sesuai dengan kesenangan atau selera masyarakat Betawi. Warnanya pun didominasi warna yang ngjreng, seperti merah, kuning atau oranye. Hal ini tentu saja karena pengaruh unsur-unsur kebudayaan Cina.
Salah satu motif yang dikenal di kalangan warga Betawi ialah motif pucuk rebung atau tumpal. Motif ini bisa dijumpai saat acara pemilihan Abang-None di Jakarta.
Tetapi, terangnya warna Batik Betawi pun kini kian memudar seiring berjalannya waktu. Lambat laun para perajin Batik Betawi hilang dari Jakarta. Kini, banyak pembatik Betawi yang hijrah ke kota-kota penyangga seperti Tanggerang, Banten.
Merosotnya pamor Batik Betawi ini membuat Keluarga Batik Betawi mengambil inisiatif untuk membangkitkan kembali Batik Betawi di tengah masyarakat.
Rabu (12/6/2013) siang, pengurus Keluarga Batik Betawi, Shanda Candradini, mendatangi Balai Kota DKI Jakarta. Tujuannya, meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar memberikan perhatian terhadap Batik Betawi. “Kami juga meminta agar diadakan semacam workshop dimana tercakup kegiatan di dalamnya proses pembuatan batik hingga menjadi sebuah produk utuh," kata Shanda.
Shanda berharap perhatian Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, hingga Batik Betawi bisa bersaing dengan Batik Pekalongan maupun Batik Solo. "Jangan mereka saja yang kaya, kita DKI juga harus kaya dengan Batik Betawi ini," tuturnya.
Saat ini, kata Shanda, keluarga batik betawi telah mengembangkan motif-motif batik yang berasal dari Budaya Betawi, seperti monas, ondel-ondel, si pitung, meluku, demenan dan tanjidor. "Namanya ada batik seraci, Batik Betawi. Batik ini dikembangkan oleh dewan pembina keluarga Batik Betawi," terangnya.
Produsen Batik Betawi juga terbilang masih sangat minim. Tercatat, hanya ada 10 perajin batik jenis ini yang tergabung dalam Keluarga Batik Betawi. "Perajin itu ada di Marunda, Kemayoran, Rawamangun, Gandaria, Terogong, dan Muara Tawar,” katanya. Menanggapi hal itu, Jokowi menyambut baik niat dan langkah dari Keluarga Batik Betawi.
Dia berjanji akan membantu mendongkrak pamor batik betawi. "Gubernur menyambut baik niat kami untuk membantu menunjang pariwisata di Jakarta," kata Shanda.
Keluarga Batik Betawi, kata Shanda, hanya berharap Batik Betawi bisa berjaya dan semakin dikenal di masyarakat. Seperti, pantun yang ditulis Keluarga Batik Betawi, Metik sawi campurin mawar/ Agar-agar masukin kisa/ Batik Betawi ngajak ikhtiar/ Agar sejahtera sepanjang masa. (ugo)
Batik Betawi sejatinya sudah sejak lama muncul, namun seolah tersingkir dari pasaran. Dalam situs keluarga batik Betawi, di masa lalu, sentra-sentra batik di ibu kota sudah muncul di berbagai daerah. Sebut saja di wilayah Karet Tengsin, Palmerah, Kebon Kacang dan Bendungan Hilir. Ketika itu, proses pembatikan dilakukan di rumah-rumah penduduk.
Dari sisi corak maupun motif, Batik Betawi memiliki ciri khas dengan ragam hias sesuai dengan kesenangan atau selera masyarakat Betawi. Warnanya pun didominasi warna yang ngjreng, seperti merah, kuning atau oranye. Hal ini tentu saja karena pengaruh unsur-unsur kebudayaan Cina.
Salah satu motif yang dikenal di kalangan warga Betawi ialah motif pucuk rebung atau tumpal. Motif ini bisa dijumpai saat acara pemilihan Abang-None di Jakarta.
Tetapi, terangnya warna Batik Betawi pun kini kian memudar seiring berjalannya waktu. Lambat laun para perajin Batik Betawi hilang dari Jakarta. Kini, banyak pembatik Betawi yang hijrah ke kota-kota penyangga seperti Tanggerang, Banten.
Merosotnya pamor Batik Betawi ini membuat Keluarga Batik Betawi mengambil inisiatif untuk membangkitkan kembali Batik Betawi di tengah masyarakat.
Rabu (12/6/2013) siang, pengurus Keluarga Batik Betawi, Shanda Candradini, mendatangi Balai Kota DKI Jakarta. Tujuannya, meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta agar memberikan perhatian terhadap Batik Betawi. “Kami juga meminta agar diadakan semacam workshop dimana tercakup kegiatan di dalamnya proses pembuatan batik hingga menjadi sebuah produk utuh," kata Shanda.
Shanda berharap perhatian Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, hingga Batik Betawi bisa bersaing dengan Batik Pekalongan maupun Batik Solo. "Jangan mereka saja yang kaya, kita DKI juga harus kaya dengan Batik Betawi ini," tuturnya.
Saat ini, kata Shanda, keluarga batik betawi telah mengembangkan motif-motif batik yang berasal dari Budaya Betawi, seperti monas, ondel-ondel, si pitung, meluku, demenan dan tanjidor. "Namanya ada batik seraci, Batik Betawi. Batik ini dikembangkan oleh dewan pembina keluarga Batik Betawi," terangnya.
Produsen Batik Betawi juga terbilang masih sangat minim. Tercatat, hanya ada 10 perajin batik jenis ini yang tergabung dalam Keluarga Batik Betawi. "Perajin itu ada di Marunda, Kemayoran, Rawamangun, Gandaria, Terogong, dan Muara Tawar,” katanya. Menanggapi hal itu, Jokowi menyambut baik niat dan langkah dari Keluarga Batik Betawi.
Dia berjanji akan membantu mendongkrak pamor batik betawi. "Gubernur menyambut baik niat kami untuk membantu menunjang pariwisata di Jakarta," kata Shanda.
Keluarga Batik Betawi, kata Shanda, hanya berharap Batik Betawi bisa berjaya dan semakin dikenal di masyarakat. Seperti, pantun yang ditulis Keluarga Batik Betawi, Metik sawi campurin mawar/ Agar-agar masukin kisa/ Batik Betawi ngajak ikhtiar/ Agar sejahtera sepanjang masa. (ugo)
sumber: okezone
Komentar TS:
Quote:
Baru dengar Gw Batik Betawi Saking asingnya Berarti kemaren2 gak ada yang peduli dengan perkebangan Batik Betawi ini
Diubah oleh bpraya 12-06-2013 12:47
0
6.1K
Kutip
60
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan