SETUJUKAH ANDA, JIKA HARGA BBM DINAIKKAN?
Tak lama lagi pemerintah akan menaikkan harga BBM bersubsidi pada tahun ini. Sesuai rencana yang diwacanakan, dari semula 4,500 menjadi 6.500/liter (bensin) dan dari 4.500 menjadi 5.500/liter (solar). Alasannya pun klasik, yakni Subsidi BBM sudah sangat membebani APBN hingga mencapai puluhan, bahkan ratusan Triliunan rupiah dalam setahun saja. Pemerintah berpendapat, jika BBM tidak dinaikkan akan memangkas anggaran lainnya, bahkan membahayakan kesehatan fiskal. Presiden SBY dalam berbagai kesempatan juga menyatakan, subsidi BBM yang terus membengkak dan tidak tepat sasaran, karena dinikmati kelas menengah dan ke atas. Pada hal, BBM bersubsidi seharusnya dinikmati kalangan miskin.
Pemerintah pun telah menyiapkan berbagai strategi guna mengantisipasi dampak kenaikan BBM. Diantaranya adalah BLST (Bantuan Langsung Tunai), membuka lapangan kerja, beasiswa miskin dan lain sebagainya.
Namun, persoalannya bukan disitu saja. Kenaikan harga BBM jelas akan memberikan dampak yang cukup besar bagi sendi-sendi perekonomian bangsa. BBM adalah salah satu faktor biaya produksi yang jelas akan memicu tingginya inflasi di negeri ini. Setali tiga uang, kenaikan harga BBM dipastikan akan diikuti dengan kenaikan harga-harga lainnya, termasuk sembilan bahan pokok (Sembako), angkutan bus, dan harga barang lainnya.
Maka, nasib rakyat miskin/kurang mampu yang berpendapatan rendah jelas akan terbebani dengan adanya kenaikan BBM ini. Mereka pun jelas akan dibuat pusing dengan diikutinya kenaikan sembako dan barang-barang lainnya. Di sisi lain, pendapatan mereka tidak berubah. Para petani, nelayan, buruh tani, buruh pabrik dan pekerja berpendapatan rendah jelas akan tercekik dengan kenaikan harga BBM. Kompensasi BLT yang rencananya dikucurkan sebulan 150 ribu bagi warga miskin, jelas masih kurang dibandingkan penderitaan yang dialami mereka. Bahkan, BLT banyak yang tidak tepat sasaran di lapangan.
Di sisi lain, berbagai penyelewengan yang dilakukan pejabat meliputi kasus penyelundupan BBM, kasus korupsi angggaran dan penyalahgunaan kekuasaan sudah begitu kentara. Rakyat pun dibuat sakit hati oleh ulah oknum-oknum ini. Rakyat hanya bisa menjerit, sementara oknum pejabat ini menari-nari karena bergelimang uang korupsi dan perilaku kotor mereka.
Pertanyaanya, setujukah anda jika BBM dinaikkan dalam situasi seperti ini? Sebuah potret ketidakadilan yang sungguh menyayat hati. Rakyat yang tidak berdaya pun seolah selalu menjadi korban kebijakan para penguasa. Kalau sudah seperti ini, kemana lagi rakyat berharap. Aih, ironi negeriku yang kucinta!.

Sumber : Tribunnews
http://www.tribunnews.com/2013/06/11...gka-kemiskinan