Untuk menarik pengunjung, Ranzan Parking Area (RPA) di prefektur Saitama, Jepang. mengembangkan makanan bertema ‘Black Series’. Tujuannya adalah membuat makanan yang mengejutkan pada awalnya, kemudian membuat Anda menyukai rasanya.

Produk yang telah mereka buat adalah es krim dan kari hitam. Keduanya menggunakan pewarna alami, namun bukan tinta cumi. Warna gelap inipun tak sekedar menghias, melainkan juga memiliki karakteristik yang membuat rasa makanan unik.

Es krim hitam, misalnya, terbuat dari espresso konsentrat tinggi. Menyantap es krim ini dijamin membuat kantuk hilang. Rasanya pekat dan pahit, sehingga mungkin tak cocok untuk anak-anak. Bagi orang dewasa yang tak terlalu suka pahit, RPA menyarankan mencampurnya dengan vanila.

Es krim hitam dijual dengan harga 350 yen (Rp 34.000), sementara kari hitam dapat dinikmati dengan membayar 580 yen (Rp 57.000). Kalau ingin lebih mengenyangkan, karinya bisa disajikan dengan potongan daging babi goreng tepung.

Sebelumnya, RPA juga menjual donat hitam yang dibungkus dengan kemasan bergambar tengkorak dan tulang. Kini, produk tersebut sudah tidak ada. Ke depannya, RPA akan terus melahirkan ide-ide baru dalam mengembangkan Black Series.

Sejak diluncurkan pada April 2013 di Jepang, Bubi laris manis.
Bubi bukanlah botol minum lipat pertama di pasaran. Harganya pun relatif lebih mahal. Lantas mengapa produk ini bisa sedemikian laris? Rupanya, selain praktis dibawa, produk ini juga memiliki banyak kegunaan selain untuk menampung air minum.

Bubi dapat digunakan untuk menampung cairan panas maupun dingin. Selain minuman, botol ini juga bisa dijadikan kompres panas maupun dingin. Bubi juga dapat dimasukkan ke microwave, freezer, dan mesin pencuci piring.

Bahkan, Bubi bisa dijadikan wadah benda padat. Moncongnya bisa dilepas, sehingga benda berukuran agak besar seperti ponsel bisa masuk. Cocok untuk melindungi HP dari air di musim hujan!

Jangan takut rusak, Bubi akan kembali ke bentuk semula meski sering dilipat, didinginkan, maupun dipanaskan. Produk ini bebas BPA, sehingga tak ada zat kimia berbahaya yang dilepas. Bubi juga antijamur.

Dari ukuran 23 cm, Bubi bisa dilipat menjadi hanya tujuh cm. Ada beragam warna dan ukuran, mulai dari 414 ml seharga Rp 166.000 sampai 651 ml seharga Rp 245.000

Stasiun Koi-Yamagata terletak di Prefektur Tottori. Stasiun ini tidak jauh berbeda dengan stasiun kereta api lainnya di Jepang. Namun, stasiun ini terlihat sangat sepi. Karena alasan inilah, stasiun koi-Yamagata di make over .
Dengan sentuhan warna pink serta dilengkapi monumen berbentuk hati yang melambangkan cinta, stasiun ini terlihat sangat berbeda dengan stasiun lainnya di Jepang. Beberapa foto stasiun Koi-Yamagata setelah di make over

Renovasi ini merupakan bagian dari “Love Station Project” yang melibatkan empat stasiun di berbagai daerah di Jepang. Stasiun Koi-Yamagata, Stasiun Bokoi, Stasiun Koishihama, dan Stasiun Koigakubo. Keempat stasiun ini karakter kanji 恋 (koi) yang berarti “cinta”.

Ini dilakukan bukan tanpa tujuan, hal ini dilakukan oleh pemerintah jepang sendiri untuk memberikan kesan friendly bagi para pengguna kereta di negara kekaisaran tersebut. selain itu dengan memberikan gambar-gambar ini juga dapat menarik minat wisatawan untuk berkunjung ke jepang dan memberikan rasa nyaman serta menghimbau warganya untuk menggunakan angkutan umum sehingga menghindari kemacetan dijalan raya. Tapi bisa juga dilakukan oleh pihak pembuat "anime" yang bersangkutan untuk melakukan promosi "animenya"

Para maid di café-café Jepang menyapa pelanggan sebagai Master ( goshujinsama) atau Nyonya (ojōsama). dengan ucapan Okaeri nasaimasu, goshujinsama ! artinya (Selamat datang kembali, Tuan !) Kemudian menawarkan sapu tangan dan menu.Hidangan yg disajikan termasuk kue(kadang-kadang di bakar oleh para pelayan sendiri), es krim, omurice, spaghetti serta minuman seperti coca-cola, teh, susu atau minuman beralkohol seperti bir bahkan sampanye.

Di Tokyo terdapat beberapa kafe khusus kucing dan biasa di gunakan manusia sebagai tempat untuk menghabiskan waktu. Selain dapat bermain-main dengan kucing beberapa kafe juga terdapat video games. Pengunjung kafe biasa membayar 840 yen-1000 yen atau sekitar 111,8 ribu(111.8 yen) per jam jika minuman di sertakan menjadi 1050 yen per jam. Pemerintah di Jepang juga memberikan peraturan bahwa kafe kucing tidak buka sampai malam hari karena dapat menganggu waktu tidur masyarakat.
Dan Dog cafe ,anjing-anjing lucu berlari, menggongong, bermanja-manja dengan para tamu untuk menarik perhatian dan tersedia menu-menu lain. Anjing-anjing ini pun sudah di latih untuk membuang kotoran di tempat yang di sediakan sehingga ruangan tetap bersih Saat para tamu pulang mereka akan memperlihatkan wajah yang memelas dan berdiri di depan pintu.