DAMASKUS, KOMPAS.com — Kelompok Al Qaeda di kota Aleppo, Suriah, dilaporkan mengeksekusi seorang anak laki-laki berusia 15 tahun, Mohammad Qataa, di depan orangtuanya karena dianggap melakukan penistaan agama.
Lembaga Pengawas untuk Hak Asasi Manusia di Suriah, sebuah organisasi berbasis di Inggris yang menentang rezim Suriah, mengatakan, Mohammad Qataa ditembak di wajah dan leher sehari setelah ditangkap.
Telah dirilis sebuah foto yang menunjukkan wajah Qataa dengan mulut dan rahang berlumuran darah serta luka tembak di lehernya.
"Kami tidak bisa mengabaikan kejahatan, yang hanya melayani musuh revolusi dan musuh kemanusiaan," kata pemimpin kelompok itu, Rami Abdulrahman.
Laporan itu diperoleh organisasi tersebut berdasarkan keterangan saksi yang mengetahui peristiwa pembunuhan Qataa.
Dikatakan, Qataa adalah penjual kopi di lingkungan kelas pekerja Shaar.
Dia dilaporkan telah berdebat dengan seseorang dan dia terdengar mengatakan, "Bahkan jika Nabi Muhammad turun (dari langit), aku tidak akan menjadi orang yang memercayainya."
Organisasi itu mengatakan, komentar Qataa terdengar kelompok militan Al Nusra yang berafiliasi ke Al Qaeda yang kemudian mengeksekusi bocah itu.
Kelompok militan Al Nusra mengambil Qataa pada Sabtu (8/6/2013) dan membawanya kembali dalam keadaan hidup pada Minggu (9/6/2013) dini hari.
"Warga Aleppo yang dermawan, mendustakan Allah adalah kemusyrikan dan mengutuk nabi adalah kemusyrikan. Siapa pun yang melakukannya, bahkan hanya sekali akan dihukum seperti ini," ujar salah seorang komandan Al Nusra kepada warga yang berkumpul. Demikian laporan Lembaga Pengawas untuk Hak Asasi Manusia di Suriah.
"Dia kemudian menembakkan dua peluru dari senapan otomatis di hadapan orang banyak dan di depan ibu dan ayah anak itu. Usai menembak, mereka masuk ke mobil dan pergi."
Abdulrahman mengatakan, ibu anak itu telah memohon kepada para anggota kelompok militan agar mengampuni putranya itu.
Orangtua Qataa mengungkapkan, remaja itu telah mengambil bagian dalam demonstrasi pro-demokrasi di Aleppo.
Sejak tahun lalu, sebagian besar kota telah jatuh di bawah kendali brigade Islam, termasuk Front Al Nusra, serta unit pemberontak lainnya.
Lebih dari 94.000 orang telah tewas dan sekitar 1,6 juta warga Suriah telah melarikan diri dari negara itu sejak perang saudara pecah pada Maret 2011 setelah Presiden Bashar al-Assad menindak keras para pengunjuk rasa anti-pemerintah.
sumber
Gak ada komentar gan, ane cuma bisa geleng - geleng kepala. Tapi tolong jawab dengan jujur dengan hati nurani agan - agan sekalian. Begitu kah cara membela agama ?JIka YA! menurut agan bagaimana tanggapan IBLIS? Kalau ane yakin sih IBLIS pada ngakak guling - guling gan lihat manusia - manusia sekarang lebih KESETANAN dari SETAN.