- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
4 Pengusaha Asal Indonesia yg dicap Dermawan oleh Forbes


TS
theblackhair99
4 Pengusaha Asal Indonesia yg dicap Dermawan oleh Forbes





Quote:



Terima Kasih Sudah BerkenanBerkunjung ke Thread Ane
Semoga Bermanfaat Bagi Agan2 Semua
Selamat Membaca...!!
Semoga Bermanfaat Bagi Agan2 Semua
Selamat Membaca...!!




Quote:
Majalah bisnis terkemuka, Forbes, melansir daftar orang kaya yang dermawan di kawasan Asia. Ada 48 orang kaya yang masuk jajaran 48 Heroes of Philanthropy.
Mereka dianggap dermawan atau baik hati lantaran kerap membuat program-program kemanusiaan dengan dana yang besar dari perusahaan. Pengusaha yang dicap dermawan oleh Forbes, tergolong cukup rajin membantu masyarakat miskin dengan pelbagai program yang inovatif.
Dari 48 orang yang masuk jajaran pengusaha dermawan se-Asia, ada empat orang pengusaha Indonesia di dalamnya.
Di dalam negeri, kita memang sering melihat pelbagai aksi kemanusiaan yang dilakukan pengusaha. Namun, tidak semua pengusaha di Indonesia yang kerap melakukan aksi kemanusiaan, masuk jajaran orang dermawan versi Forbes.
Forbes punya penilaian khusus. Salah satu yang masuk jajaran pengusaha dermawan adalah mantan Wakil Presiden yang kini menjabat sebagai ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla .
Siapa saja pengusaha dermawan dari Indonesia versi Forbes? Berikut empat orang tersebut.
Anne Avantie menjadi penyokong dana untuk Wisma Kasih Bunda. Wisma Kasih Bunda ialah sebuah rumah di Semarang untuk anak-anak dengan hidrosefalus dan gangguan lainnya.
Anne telah membantu lebih dari 800 anak sejak dia pertama kali mendirikan fasilitas tersebut pada 2002. Dia juga membantu membayar biaya medis hingga USD 2.000 atau setara Rp 19,6 juta per anak.
Sebagai social entrepreneur dia juga membiayai pelatihan dan lokakarya untuk penjahit, mahasiswa dan ibu rumah tangga. Wanita berumur 49 tahun ini turut membuka Pendopo, sebuah toko yang menjual pakaian hasil para penjahit lokal.
Salah satu mantan Wakil Presiden Indonesia ini telah bersumpah untuk meningkatkan kinerja bank darah nasional dalam upaya meningkatkan pasokan kepada pasien rumah sakit dan korban bencana.
Kalla Foundation, yayasan sosial yang telah berdiri selama 29 tahun bentukannya ini, telah menyumbang USD 1,3 juta atau setara Rp 12,7 miliar tahun lalu. Dana tersebut diperuntukkan membangun sekolah khusus anak-anak miskin di Bone, Sulawesi Selatan dan menanam 10.000 pohon di sepanjang hamparan pantai Sulawesi Selatan.
Yayasan ini didanai melalui melalui perusahaan swasta yakni Kalla Grup yang bergerak di bidang usaha otomotif dan properti. Jusuf Kalla juga memutuskan memberi 20 persen keuntungan dari proyek pembangkit listrik tenaga air di Sulawesi Tengah milik Kalla Grup untuk yayasan.
Pendiri Mayapada Grup ini terkenal menjadi salah satu pendonor pada mahasiswa dan perguruan tinggi. Yayasan miliknya, Yayasan Tahir, pada April lalu berjanji akan menyumbang dana mencapai USD 25 juta atau sekitar Rp 245 miliar untuk satu tujuan ambisius yakni memberantas penyakit polio di Indonesia pada 2018.
Angka tersebut sama besarannya dengan yang akan dikeluarkan Yayasan Bill dan Melinda Gates dalam mendorong vaksinasi dan kampanye pendidikan. Sumbangan tersebut merupakan bagian dari total kebutuhan dana sebesar USD 200 juta untuk lebih dari 5 tahun dalam mendukung kesehatan masyarakat dalam memberantas penyakit menular seperti TBC, malaria dan HIV.
Setiap yayasan ini akan menyumbang dana mencapai USD 100 juta.
Pemilik Grup Sido Muncul ini rata-rata menghabiskan USD 280.000 atau setara Rp 2,7 miliar setiap tahun untuk mengadakan program Mudik Gratis. Program ini diperuntukkan pada pekerja berpenghasilan rendah di wilayah Jakarta selama liburan Islam Idul Fitri.
Dimulai sejak 22 tahun yang lalu, program ini telah memberikan mudik gratis pada sekitar total 190.000 orang. Saat ini, mudik gratis telah menyewa sekitar 300 bus per tahun.
Sejak 2010 dia juga menghabiskan USD 2,5 juta atau Rp 122,5 miliar per tahun untuk operasi mata gratis bagi 12.000 orang penderita katarak. Program ini bekerjasama dengan 97 rumah sakit swasta dan 100 rumah sakit militer di seluruh negeri.
Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki penderita penyakit katarak tertinggi di Asia Tenggara.
Mereka dianggap dermawan atau baik hati lantaran kerap membuat program-program kemanusiaan dengan dana yang besar dari perusahaan. Pengusaha yang dicap dermawan oleh Forbes, tergolong cukup rajin membantu masyarakat miskin dengan pelbagai program yang inovatif.
Dari 48 orang yang masuk jajaran pengusaha dermawan se-Asia, ada empat orang pengusaha Indonesia di dalamnya.
Di dalam negeri, kita memang sering melihat pelbagai aksi kemanusiaan yang dilakukan pengusaha. Namun, tidak semua pengusaha di Indonesia yang kerap melakukan aksi kemanusiaan, masuk jajaran orang dermawan versi Forbes.
Forbes punya penilaian khusus. Salah satu yang masuk jajaran pengusaha dermawan adalah mantan Wakil Presiden yang kini menjabat sebagai ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla .
Siapa saja pengusaha dermawan dari Indonesia versi Forbes? Berikut empat orang tersebut.
Quote:
1. Anne Avantie (perancang busana)
Spoiler for Pic:

Anne Avantie menjadi penyokong dana untuk Wisma Kasih Bunda. Wisma Kasih Bunda ialah sebuah rumah di Semarang untuk anak-anak dengan hidrosefalus dan gangguan lainnya.
Anne telah membantu lebih dari 800 anak sejak dia pertama kali mendirikan fasilitas tersebut pada 2002. Dia juga membantu membayar biaya medis hingga USD 2.000 atau setara Rp 19,6 juta per anak.
Sebagai social entrepreneur dia juga membiayai pelatihan dan lokakarya untuk penjahit, mahasiswa dan ibu rumah tangga. Wanita berumur 49 tahun ini turut membuka Pendopo, sebuah toko yang menjual pakaian hasil para penjahit lokal.
Quote:
2. Muhammad Jusuf Kalla (pemilik Kalla Grup)
Spoiler for Pic:

Salah satu mantan Wakil Presiden Indonesia ini telah bersumpah untuk meningkatkan kinerja bank darah nasional dalam upaya meningkatkan pasokan kepada pasien rumah sakit dan korban bencana.
Kalla Foundation, yayasan sosial yang telah berdiri selama 29 tahun bentukannya ini, telah menyumbang USD 1,3 juta atau setara Rp 12,7 miliar tahun lalu. Dana tersebut diperuntukkan membangun sekolah khusus anak-anak miskin di Bone, Sulawesi Selatan dan menanam 10.000 pohon di sepanjang hamparan pantai Sulawesi Selatan.
Yayasan ini didanai melalui melalui perusahaan swasta yakni Kalla Grup yang bergerak di bidang usaha otomotif dan properti. Jusuf Kalla juga memutuskan memberi 20 persen keuntungan dari proyek pembangkit listrik tenaga air di Sulawesi Tengah milik Kalla Grup untuk yayasan.
Quote:
3. Tahir (pemilik Mayapada Grup)
Spoiler for Pic:

Pendiri Mayapada Grup ini terkenal menjadi salah satu pendonor pada mahasiswa dan perguruan tinggi. Yayasan miliknya, Yayasan Tahir, pada April lalu berjanji akan menyumbang dana mencapai USD 25 juta atau sekitar Rp 245 miliar untuk satu tujuan ambisius yakni memberantas penyakit polio di Indonesia pada 2018.
Angka tersebut sama besarannya dengan yang akan dikeluarkan Yayasan Bill dan Melinda Gates dalam mendorong vaksinasi dan kampanye pendidikan. Sumbangan tersebut merupakan bagian dari total kebutuhan dana sebesar USD 200 juta untuk lebih dari 5 tahun dalam mendukung kesehatan masyarakat dalam memberantas penyakit menular seperti TBC, malaria dan HIV.
Setiap yayasan ini akan menyumbang dana mencapai USD 100 juta.
Quote:
4. Irwan Hidayat (pemilik Sido Muncul Grup)
Spoiler for Pic:

Pemilik Grup Sido Muncul ini rata-rata menghabiskan USD 280.000 atau setara Rp 2,7 miliar setiap tahun untuk mengadakan program Mudik Gratis. Program ini diperuntukkan pada pekerja berpenghasilan rendah di wilayah Jakarta selama liburan Islam Idul Fitri.
Dimulai sejak 22 tahun yang lalu, program ini telah memberikan mudik gratis pada sekitar total 190.000 orang. Saat ini, mudik gratis telah menyewa sekitar 300 bus per tahun.
Sejak 2010 dia juga menghabiskan USD 2,5 juta atau Rp 122,5 miliar per tahun untuk operasi mata gratis bagi 12.000 orang penderita katarak. Program ini bekerjasama dengan 97 rumah sakit swasta dan 100 rumah sakit militer di seluruh negeri.
Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki penderita penyakit katarak tertinggi di Asia Tenggara.
Quote:
Quote:
Kok si Chairul Tanjung gk masuk ya..???
apakah beramalnya kurang banyak ya??


Spoiler for Top Comment on this Thread:
Quote:
Original Posted By QibuL23►inilah orang orang hebar yang tau diri juga masih perduli terhadap bangsa dan negaranya



Quote:
Original Posted By rydhaahmad►walopun cuma 4 tp yg penting dermawan 
dan menunjukan ke dunia luar kalo indonesia itu dermawan ya

dan menunjukan ke dunia luar kalo indonesia itu dermawan ya

Quote:
Original Posted By oz44ncox►asal jangan korupsi juga 

Quote:
Original Posted By Puma►semakin beramal semakin kaya
Quote:
Original Posted By datarocki►orang yg merasa bahwa harta yg dimilikiny bukan semata-mata krna hasil usahanya sendiri, namun bisa jdi karena bantuan dn doa dari orang lain.. 
Orang yang dermawan tidak sungkan-sungkan memberikan sebagian hartanya untuk amal bagi mereka yang membutuhkan.. Mereka itu adlh orang yg patut untuk diberi bantuan. Bukankah mereka itu jga tidak mau toh jka mengalami kondisi yg serba kekurangan,
mereka yg membutuhkan uluran tangan antara lain pelajar yg membutuhkan dana untuk pendidikan karena tidak mampu, mereka yg mempunyai keterbatasan fisik, dn masih banyak lagi yang lain, Intinya sumbangan mereka perlukan supaya hidup mereka menjadi lebih baik di masa yang akan datang...


Orang yang dermawan tidak sungkan-sungkan memberikan sebagian hartanya untuk amal bagi mereka yang membutuhkan.. Mereka itu adlh orang yg patut untuk diberi bantuan. Bukankah mereka itu jga tidak mau toh jka mengalami kondisi yg serba kekurangan,



Quote:



Hargailah Agan TS yg Sudah Susah Payah Membuat Thread
Dengan Membudayakan Komen dan Meninggalkan Budaya Silent Reader
Dengan Membudayakan Komen dan Meninggalkan Budaya Silent Reader




Quote:
Layak Diberi Rate-5 & Menerima Cendol:











Diubah oleh Kaskus Support 03 10-06-2015 06:10
0
10.1K
Kutip
88
Balasan
Thread Digembok
Urutan
Terbaru
Terlama
Thread Digembok
Komunitas Pilihan