- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Kata siapa BBM naik menyengsarakan rakyat?


TS
wahyuhawk
Kata siapa BBM naik menyengsarakan rakyat?
Quote:
Sekedar meluruskan pandangan negatif yang biasa ditunjukkan untuk pemerintah, selama ini banyak sekali kalangan yang selalu mengatakan BBM naik memberatkan rakyat dan menyengsarakan rakyat, argumen seperti ini belum tentu bisa dibenarkan, karena masih mengambang.
pada dasarnya tidak ada kebijakan pemerintah yang membuat rakyatnya sengsara, karena semua kebijakan yang direncanakan dan yang akan di putuskan pun sudak melalu beberapa kajian sudah matang.
sebenarnya BBM di indonesia tidak pernah naik atau pun turun, karena BBM di negeri ini di subsidi, jadi istilah kenaikan harga BBM itu tidak benar, dan yang benar adalah pengurangan subsidi/ penghapusan subsidi BBM.
soal pengurangan subsidi BBM ataupun di hapusnya subsidi BBM itu sangatlah bagus, dengan alasan Subsidi BBM tidak tepat sasaran itu sangat benar.
rincian sebagai berikut:
BBM normal itu sktr Rp.11.000-12.000 ribu premium
jika harga BBM disubsidi sekarang ini jadi Rp.4.500 utnuk premium.
berarti 1 liter premium rakyat mendapatkan subsidi sebesar 6000 ribu.
jika dalam 1 hari kususnya untuk pengguna sepeda motor habis 5 liter, tinggal di kalikan saja 5 x 6000 = 30.000 ribu, jadi dalam 1 hari dapat subsidi 30.000 ribu, coba kita lihat orang-orang kaya, minimal punya 3 motor, 1 mobil, jika dalam 1 hari mobil menggunakn premium 50 liter, tinggal kalikan saja, 50 x 6000 = 300.000 ribu, coba kita bandingkan, lebih banyak mana yang di subsidi, rakyat kecil apa orang kaya?
mari lah kita membuka mata kita jangan mudah terprovokasi,
banyak yang bilang kalau subsidi di kurangi maka harga sembago akan ikut naik.
memang selama ini banyak yang berpendapat demikian, karena angkutan mahal biaya produksi mahal, maka harganya ikut naik, padalah korelasi ini tidak benar.
contoh : banyak yang mengansumsikan bbm naik sembako ikut naik,
coba kita balik,Jika BBM disubsidi apakah harga sembako ikut murah?transportasi juga ikut murah??
sama sekali tidak ada korelasinya, jadi tidak ada alasan jika Subsidi di kurangi/ di hapus akan menyengsarakan rakyat.
kenapa jaman orde baru pemerintah berani menyubsidi BBM begitu besar?
karena pada masa itu jumlah kendaraan masih sedikit, jadi anggaran untuk subsidi tidak terlalu banyak, tapi untuk masa sekarang ini, jumlah kendaraan semakin banyak, jika disubsidi terus menerus pemerintah bisa bangkrut, hutang semakin banyak.
pada dasarnya tidak ada kebijakan pemerintah yang membuat rakyatnya sengsara, karena semua kebijakan yang direncanakan dan yang akan di putuskan pun sudak melalu beberapa kajian sudah matang.
sebenarnya BBM di indonesia tidak pernah naik atau pun turun, karena BBM di negeri ini di subsidi, jadi istilah kenaikan harga BBM itu tidak benar, dan yang benar adalah pengurangan subsidi/ penghapusan subsidi BBM.
soal pengurangan subsidi BBM ataupun di hapusnya subsidi BBM itu sangatlah bagus, dengan alasan Subsidi BBM tidak tepat sasaran itu sangat benar.
rincian sebagai berikut:
BBM normal itu sktr Rp.11.000-12.000 ribu premium
jika harga BBM disubsidi sekarang ini jadi Rp.4.500 utnuk premium.
berarti 1 liter premium rakyat mendapatkan subsidi sebesar 6000 ribu.
jika dalam 1 hari kususnya untuk pengguna sepeda motor habis 5 liter, tinggal di kalikan saja 5 x 6000 = 30.000 ribu, jadi dalam 1 hari dapat subsidi 30.000 ribu, coba kita lihat orang-orang kaya, minimal punya 3 motor, 1 mobil, jika dalam 1 hari mobil menggunakn premium 50 liter, tinggal kalikan saja, 50 x 6000 = 300.000 ribu, coba kita bandingkan, lebih banyak mana yang di subsidi, rakyat kecil apa orang kaya?
mari lah kita membuka mata kita jangan mudah terprovokasi,
banyak yang bilang kalau subsidi di kurangi maka harga sembago akan ikut naik.
memang selama ini banyak yang berpendapat demikian, karena angkutan mahal biaya produksi mahal, maka harganya ikut naik, padalah korelasi ini tidak benar.
contoh : banyak yang mengansumsikan bbm naik sembako ikut naik,
coba kita balik,Jika BBM disubsidi apakah harga sembako ikut murah?transportasi juga ikut murah??
sama sekali tidak ada korelasinya, jadi tidak ada alasan jika Subsidi di kurangi/ di hapus akan menyengsarakan rakyat.
kenapa jaman orde baru pemerintah berani menyubsidi BBM begitu besar?
karena pada masa itu jumlah kendaraan masih sedikit, jadi anggaran untuk subsidi tidak terlalu banyak, tapi untuk masa sekarang ini, jumlah kendaraan semakin banyak, jika disubsidi terus menerus pemerintah bisa bangkrut, hutang semakin banyak.
0
3.2K
Kutip
75
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan