Kaskus

News

bokep27Avatar border
TS
bokep27
gol gara2 jual chip poker
MEDAN-PM

Warnet merangkap jadi tempat permainan judi poker, puluhan personel Unit Vice Control (VC) Polresta Medan menggerebek Star Net di Komplek Asia Mega Mas, Sabtu (1/6) sekitar pukul 22.00 WIB.

Dari sana, polisi berhasil mengamankan 7 orang, tapi baru dua yang ditetapkan sebagai tersangka. Selain itu, petugas juga turut menyita barang bukti 3 unit komputer, 1 lembar kertas berisi catatan penjualan chip, 1 unit token BCA, 2 hape dan uang hasil penjualan chip sebanyak Rp 4,8 juta. Wijaya alias A Cuan (42) warga Jl. Pukat III, Gang Sempurna, Kel. Bantan Timur, Kec. Medan Timur dan Hendro alias A Ciang (32) warga Jl. AR. Hakim, Gang Aman adalah nama kedua pelaku yang berperan sebagai bandar dan penjual chip.

Sedang 5 lagi yang diamankan hanya dijadikan polisi sebagai saksi. Mereka adalah Wendy alias Aci (30) warga Kapten Jumhana Gang Intan. Buyung Harganto (48) warga Jl. Trikora, Kel. Tegal Sari Mandala II, Kec. Medan Denai, Fong Pak Khiang alias A Kiang (62) warga Jl. Pukat V, Gang Durian, Kec. Medan Tembung, William alian A Cun (23) warga Jl. Pukat V, Gang Pribadi, Kec. Medan Tembung dan Abdul Hamid (52) warga Jl. Pukat Banting, Gang Kecubung, Kec. Medan Tembung. Kanit Vice Control (VC) Polresta Medan, AKP. Edy Safari saat dikonfirmasi mengatakan, penangkapan itu berawal dari laporan masyarakat.

“Kita pertama dapat laporan dari masyarakat yang menyebut kalau di lokasi ada permainan judi jenis poker,” ucapnya membuka pembicaraan. Menerima info berharga itu, petugas langsung terjun ke lokasi. Benar saja, saat digerebek, A Cuan tertangap basah tengah asik menjual chip poker tersebut.

“Bandarnya A Cuan, saat digrebek kita temukan token BCA untuk mentransfer uang,” jelas Safari yang ditemui di ruang kerjanya. Sedang Hendro adalah pegawai A Cuan yang bertugas menjual chip pokernya pada para pemain.

“Si A Ciang ini yang membantu A Cuan menjual chipnya. Satu hari dia bisa memperoleh Rp 20 ribu,” katanya. Sedangkan, lima lainnya diamankan saat main game di warnet tersebut.

“Kalau kelimanya hanya saksi. Karena saat kita gerebek mereka cuma bermain game biasa,” cetusnya. Lebih lanjut mantan Kanit Reskrim Polsek Labuhan itu mengaku perjudian tersebut tak berkaitan dengan pemilik warnet. “Mereka hanya memanfaatkan tempat warnet itu sebagai bisnis judinya. Jadi tak ada hubungan dengan pemiliknya,” ucapnya. Hingga saat ini, Edy mengaku masih memeriksa kedua tersangka guna proses lebih lanjut.

Sebelumnya Jual Air Tahu

Sedang A Cuan sendiri mengaku sudah 4 tahun jadi bandar chip poker. “Sudah 4 tahun,” ucapnya memulai pembicaraan. Untuk menjual chip itu, ayah bapak dua anak ini melakukan promosi pada sesame teman facebook. Untuk mencari chip untuk dijual, semula A Cuan saban hari main game poker di facebook. Namun tiap main, A Cuan mengaku tak pernah kalah. Chip saya kan banyak, karena menang-menang saja. Mereka beli dengan saya melalui transfer token BCA ini,” jelasnya. Sebelum jadi bandar chip, semula ia bekerja sebagai penjual air tahu keliling. Namun, karena hasil penjualan tak cukup menafkahi dua anak dan istri, hingga A Cuan pun banting stir jadi bandar.

Dengan menjadi bandar judi poker ini, A Cuan mengaku bisa memperoleh omzet sekitar Rp 1- 2 juta tiap harinya. “Saya jual chipnya Rp 900 per Rp 1 miliar. Belinya melalui transfer rekening bank BCA,” ujarnya. Sehingga, para pemain yang kerap kalah sering datang membeli chip-chip poker padanya. “900 perak saya jual, chipnya dapat Rp 1 miliar. Saya nggak pernah kalah, karena ada komputer yang memainkannya,” ucapnya mengakhiri perbincangan. Sementara itu, Hendro mengaku peranya hanya membantu A Cuan menulis para pembeli chip tersebut karena tidak memiliki pekerjaan. “Nggak ada kerjaan aku bang, baru satu hari ini. Dikasih Rp 20 ribu sehari, memang aku sering tidur-tidur di warnet itu,” ucapnya memulai pembicaraan. Hendro mengaku bukan kali pertama ini saja ditangkap polisi, tapi pada tahun 2012 lalu ia juga pernah diamankan Polda Sumut dalam kasus yang sama yakni judi chip poker.

“Sama kasusnya, tahun semalam. Chip poker juga, kena 5 bulan penjara,” ujar pria bertato di lengan itu. Diceritakannya, tahun lalu ia ditangkap di warnet Bravo, Komplek Asia Mega Mas. “Saya dulu bekerja sebagai cleaning service di warnet Bravo dekat situ juga,” katanya. Setelah diamankan pihak Polda Sumut, Hendro harus kehilangan gigi karena polisi memukuli wajahnya. “Gigiku rompal dipukul polisi. Biasa bang, perkenalan,” ucapnya. Bahkan saat mendekam di Rutan Tanjung Gusta, lagi-lagi Hendro dipukuli oleh tahanan lain hingga 3 giginya rompal. “Perkenalan, biasalah perkenalan bang,” ucapnya seraya memegang bibirnya. “Gitu keluar penjara, saya main-main di Star Net itu. Tidur-tidur di situ pun. Karena nggak ada kerjaan, saya bantu-bantu bang Acuan. Rumah saya nggak punya, saya numpang di rumah adik saya,” tandasnya mengakhiri perbincangan pada kru koran ini.
(eza/deo)


http://bit.ly/13BQaER

gara2 noban
Diubah oleh bokep27 04-06-2013 11:17
0
4K
28
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan