Apa beda 3 gabungan foto dibawah?


Apa pula beda 2 foto gabungan dibawah??



Foto2 diatas mewakili sebuah epilog perjalanan... Dalam sebuah pendakian, kita tidak pernah tau yang akan terjadi, tidak pernah bisa mengambil sebuah kesimpulan di tengah2 perjalanan, sebelum rangkaian perjalanan itu benar benar berakhir... Epilog ini bisa jadi membelokkan semua asumsi awal... Untuk itu izinkanlah saya si pendaki pemula ini menyajikan sebuah cerita, sebuah cerita perjalanan untuk menggapai puncak pulau Sumatera, sebelum menjelaskan apa arti foto itu sebenarnya.


Prolog
Kerinci adalah obsesi saya, mengalahkan keinginan mendaki semeru dan rinjani.... Entah mengapa hal itu terjadi.... Barangkali karena beranggapan semeru dan rinjani masa kini sudah tidak seperti dulu lagi... Saat ini bisa jadi di hari libur, ratusan bahkan ribuan orang mendaki ke sana, efek tayangan salah satu film yang booming baru baru ini.... Pendaki2 yang mayoritas yang tidak hanya menikmati tapi juga turut andil merusak dibalik judul pendakian massal.... Yah, itu juga kan barangkali... Barangkali Kerinci tidak seperti itu, lebih alami... Barangkali juga semeru dan rinjani tidak seperti itu. Bisa jadi ratusan orang itu membantu konservasi dan membuat gunung lebih bersih... Semua diawali dengan asumsi "barangkali"...


Cut the crap, lets begin the story...

List peserta :


Jalan cerita perjalanan
Perjalanan dimulai dengan memakai si burung besi Jakarta-Padang tanggal 30 Mei, nyampe di kisaran jam 13.30... Istirahat, sholat, berangkat langsung naek charteran ke Kersik tuo. Nyampe di homestay Kersik tuo jam 23.00.



Kisaran waktu pendakian :

Start pendakian jam 07.30

Pos 1 8.13 -1800 mdpl-

Pos 2 9.00 -1909 mdpl-

Pos 3 10.30 -2000 mdpl-

Shelter 1 12.53 -tidak ada keterangan, +- 2300 mdpl- >> ishoma...

Catatan penulis : Sebelum memulai pendakian, disarankan menentukan strategi pembawaan air yang tepat. Sebab di pos 2, shelter 2 dan shelter 3 itu ada air. Tapi anda harus check and recheck dengan pendaki yang turun. Karena air yang ada itu berupa genangan, bekas sungai yang mengering. Jadi ada peluang ada air, ada juga peluang tidak ada air.

Shelter 1 ke shelter 2, 14.20 - 19.00 - -+3000mdpl-
Ini adalah merupakan perjalanan terjauh yang kita tempuh dengan membawa beban... Kejadian uniknya, saat diguyur hujan jam 16.00, yang membuat perjalanan jadi lebih cepat karena jalan kita lebih cepat...
Makan minum tidur jam 22.00. Prepare summit jam 01.00 (istirahat cuma 3 jam)...



2 Juni, 02.15 - 07.30...
Kita memulai summit attack dengan melewati trek gila ke shelter 3 dan trek batu pasir ke puncak...
Angin yang menerpa di puncak benar2 sangat kencang dan dingin, sampai salah2 badan jadi minggir2 terdorong angin.... "Rasanya angin di puncak kayak ditampar banci berkali2..." kata si Agung...
Catatan penulis : Putuskan lokasi camp dengan seksama. Waktu kita mendaki, lokasi di shelter 3 rawan tenda roboh, karena terpaan angin kencang. Trek dari shelter 2 ke 3 juga gila abis. Kalau bawaan keril, jalan terpaksa melipir ke tanaman cantigi, karena treknya mirip parit vertikal. Ukuran keril menyulitkan lewat sela2 parit.



3 pertama dapat sunrise jam 06.00.. agung, raksa, hery...
7 terakhir stamina sudah abis, tinggal semangat...
Akhir cerita, dari yang 7 orang ketinggalan, 3 berhasil mencapai puncak. saya, asep, bagus.. Sisanya dapet tugu yudha....om banok, om riko, mitha, fadil...
Rombongan lain ada 3 orang. 2 padang, 1 malaysia... Si malaysia yang punya kaki dan dengkul racing, bisa muncak dengan cepat, tapi gak bawa air ke puncak.. Minta air sama kita2 juga... Hahaha... 2 orang temannya mentok di tugu yudha...
Tapi, dibalik itu semua, semua orang dapet view yang bagus, dengan kondisi cuaca ceraaaaah sekali... Dapet permadani awan dan view sunrise yang indah..

Ini dia foto2nya yang indah2... Jangan dibuka kalo gak mau ngiri...



Turun, foto2 sama rombongan lain di Shelter 3...
Jam 12.00-13.30 sampai di Shelter 2 (tempat tenda). Makan2 sama packing sampai 14.30.

14.30-20.30,
Turun gunung. Dari shelter 2, turun ke shelter 1 jam 16.30.
Turun ke pos 3 jam 18.00.
Turun ke pos 2 jam 19.00. Turun ke pos 1 jam 19.40.
Turun teruuus sampai di batas hutan sudah menunggu pick up, di jam 20.30...


Penjelasan:
Menurut keterangan om riko, sumber air adalah sumber kehidupan bagi semua makhluk, tidak terkecuali binatang. Khusus si belang, kebiasaanya adalah minum saat pagi (sepagi mungkin) dan malam sebelum tidur. Rombongan kita benar2 waspada karena waktu melewati sumber air (pos 2) posisi sudah malam, jam minum si belang. Antisipasi kita adalah membuat posisi barisan serapat mungkin, menghidari serangan binatang buas terhadap individu. Headlamp dinyalakan, dan lonceng (kerincingan) dipasang, untuk menandai posisi kita terhadap binatang lain. Ini untuk mengantisipasi serangan binatang karena kaget akibat kehadiran kita.

Catatan penulis: Dilarang turun malam kalau tidak terpaksa dari pos 3 ke pintu rimba... Daerah rawan...

Keesokan harinya, setelah istirahat memulihkan diri dari perjalanan "gila" semalam, saat itulah Kerinci batuk2, mengeluarkan asap tebal yang membumbung tinggi ke atas. Paas kita berada di beranda jam 8.45.
Hati saya langsung tergetar mengingat semalam, otomatis mengucap syukur berkali2... Kalau saja kita masih berada di hutan, camp lanjutan untuk istirahat, bisa jadi keadaannya akan berbeda....


Epilog:

Akhir kata, memang kita ditakdirkan mendaki bersepuluh, ditakdirkan ngecamp di shelter 2, ditakdirkan mendapat cuaca cerah plus angin kencang luar biasa, dan ditakdirkan untuk segera turun sebelum erupsi Kerinci terjadi...

Alhamdulillahhhh....

selalu ada cerita dalam setiap perjalanan