Sekelompok sopir angkutan kota di Depok ternyata membentuk satu geng. Mereka menamakan dirinya The Doctor.

Geng sopir angkot itu terkuak setelah polisi mengungkap pembunuhan terhadap seorang sopir bernama Eka Pradita Maulana, 22 tahun yang terjadi pada Sabtu 1 Juni 2013 lalu.

Kejadian bermula ketika korban, Eka Pradita Maulana, yang merupakan sopir angkot D 105 bersinggungan dengan anggota geng angkot berinisial Dp,24 tahun. Eka dituding menyalip angkot tersangka dan tersangka tak terima dengan perlakuan itu.

Tersangka kemudian melaporkan kejadian itu ke anggota gengnya. Akhirnya lima dari puluhan anggota geng angkot The Doctor melakukan penculikan terhadap Eka pada malam, 31 Juni 2013. Kemudian korban dibawa ke sebuah tempat pencucian mobil di Jalan Tanah Baru, Beji.

Sesaat kemudian, korban dibawa keliling hingga ke tol Ciawi. "Mereka menyiksa korban sampai berdarah-darah," kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Depok Ajun Komisaris Besar Mustafa Kamal.

Selama dalam perjalanan, korban disiksa oleh Dp dan empat rekannya. Mereka adalah Sh (26), Bw (22), NS (28), dan Kr(22). Korban disiksa dengan tangan kosong dan satu kunci roda besi hingga beberapa kali tak sadarkan diri. "Korban juga disiram dengan air supaya sadar. Karena korban pingsan setelah disiksa dalam angkot," kata Kamal.

Setelah tiga jam lebih membawa korban dan menyiksanya, pelaku kemudian mengembalikan Eka ke Jalan Raya Tanah Baru. Eka hanya diletakkan begitu saja di tempat pencucian mobil pada sekitar pukul 01.00, Sabtu 1 Juni 2013.

Hingga akhirnya warga sekitar melihat tubuh Eka yang tergeletak tanpa nyawa pada pukul 14.00. Warga kemudian memberitahu keluarga Eka. "Kemudian warga dan keluarga melaporkan ke polisi. Dari pengakuan para tersangka mereka hanya memukuli korban dengan tangan kosong," ujar Kamal.

Kelima tersangka adalah sopir D 105 jurusan Depok-Pondok Labu. Setelah dilakukan penyelidikan barulah diketahui salah satu tersangkanya adalah teman korban sendiri, yaitu Dp. Mengetahui dirinya diburon, Dp dan dua temannya, Sh dan Bw akhirnya menyerahkan diri pada Senin malam, 4 Juni 2013. "Dari penuturan tersangka kami tangkap dua pelaku lainnya," katanya. Sedangkan, Ns selaku ketua geng melarikan diri bersama Kr. "Kami masih kejar keduanya karena sudah meresahkan."

Sementara itu, Sh, salah satu tersangka mengaku ikut dalam aksi pengeroyokan Eka dengan alasan sebagai aksi solidaritas. Pasalnya, salah satu anggota geng tersebut berselisih dengan sopir lainnya. Namun eka bukanlah anggota geng motor manapun. "Ya untuk solidaritas. ikut-ikutan karena teman ada yang kles," kata dia.

Menurut Sh, selama bergabung dengan geng tersebut dirinya kerap melakukan modifikasi angkot. Hal itu dilakukan untuk mengikuti gaya atau pola sopir lainnya. "Biasanya ya untuk nambah penumpang. Kalau angkot bagus kan banyak penumpang," kata dia.

SUMBERNYAA