Quote:
Sigmanews – Belum usai terhadap masalah kunjungan kerja, kini Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jakarta membuat hal yang cukup mecegangkan. Dimana DPRD telah menganggarkan rapat paripurna sebesar Rp1,3 miliar dalam rangka HUT Jakarta ke-486.
"Ini sudah dimaanfaatkan anggota dewan untuk mengakali duit dari kas daerah. Dan juga sedikit ternodai dengan cara anggota dewan mengalokasi anggaran untuk HUT Jakarta," ujar Koordinator Investigasi dan Advokasi Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra), Uchok Sky Khadafi, dalam rilisnya.
Fitra mencatat, untuk rapat paripurna dalam rangka HUT Jakarta, penyusunan naskah pidato ketua DPRD sebesar Rp87.100.000. Pelaksanaan rapat paripurna istimewa sebesar Rp.782.295.000 dan pendukung rapat paripurna istimewa sebesar Rp461.700.000.
"Dari alokasi anggaran di atas, kami dari seknas FITRA meminta anggota dewan untuk tidak menggunakan alokasi anggaran sebesar Rp1,3 miliar tersebut. Silakan merayakan HUT Jakarta dalam bentuk rapat paripurna, atau dalam bentuk apapun, tapi jangan menggunakan uang negara. Masa mau rapat paripurna saja sampai Rp1,3 milIar? Ini tidak masuk akal, cenderung hanya bermewah-mewah saja," beber Uchok.
"Rakyat Jakarta tidak disuruh bayar untuk penyusunan naskah atau rapat paripurna. Jadi, sangat merugikan sekali, kalau Rakyat Jakarta disuruh bayar rapat paripurna dan menyusun naskah karena semua membosankan ketika rakyat menonton atau mendengar anggota dewan rapat paripurna tersebut," tegas Uchok.
OMG... parah banget...
kurang transparan, dan terlalu wah
buat apa pula
