- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
[inspirasi] Dia.. tetanggaku yang tidak takut miskin..


TS
anjar86
[inspirasi] Dia.. tetanggaku yang tidak takut miskin..
Dia.. tetanggaku yang tidak takut miskin..
Siang gan..
Bosen denger berita Korupsi ya.. dengernya aja udah bikin
tapi itu di media gan..
di kenyataan ternyata masih banyak lho kejujuran itu menjadi mata uang yg berlaku dimana-mana..
salah satunya cerita singkat ini gan..
ane ambil dari tulisan tetangga sebelah,,
cerita sederhana aja si gan.. bukan yg boombastis..
kalo ga berkenan
dan
ya
Begini ceritanya..
Tempat tinggal beliau berjarak sekitar 10 rumah dari tempat saya (Bain Saptaman; bukan TS). Usianya sekitar 40an tahun… Mas Ajie saya memanggilnya. Beliau memiliki sebuah toko kelontong atau sembako. Bagi saya…..bertetangga dengan pria 3 anak ini merupakan berkah tak terhingga. Ada banyak pelajaran yang saya bisa ambil.
1. Jujur
Beliau mungkin adalah satu dari sedikit pedagang yang jujur. Beliau tak pernah menutup-nutupi produknya yang memang sudah tidak layak konsumsi
Sebagai contoh Roti tawar. Saat ditanya roti ini masih baru atau sudah lama di tokonya, maka beliau menjawab jujur bahwa roti tersebut di tokonya sudah 5 hari. Beliau menganjurkan agar pembeli menunggu saja sampai kiriman berikutnya esok hari atau silakan membeli di tempat lain. Dan apabila ada barang kadaluwarsa terbeli, beliau bersedia menggantinya.
Bandingkan dengan pedagang-pedagang lain yang cenderung “membagus-baguskan” barangnya saat menjual dan menjelek-jelekkan barang orang saat membeli. Lalu, ukuran isi bensin botolan di toko beliau juga lebih banyak daripada toko yang lain. Tak heran, bensin di sini sangat laris.
2. Berbagi
Sudah sekitar 7 tahunan saya berbelanja di toko pak Ajie ini. Saya semakin yakin, beliau adalah orang yang suka berbagi. Setiap menjelang idul fitri, beliau selalu membagikan “sedekah” kepada para tetangga/pembeli setianya. Memang, jika diukur dari materi hanya sekitar 25 ribu. Namun, ini menunjukkan bahwa beliau senang berbagi kebahagiaan pada orang lain.
Pernah pula suatu saat, ketika belanja, saya “memergoki” beliau hanya memberikan secara Cuma-cuma beberapa tumpukan kardus pada seorang ibu yang ingin membeli. Padahal, di toko lain, kardus-kardus tersebut dapat diuangkan
3. Ikhlas
5 tahun yang lalu, toko beliau mendapat saingan. Tetangga barunya yang hanya dipisahkan jalan ikut membuka toko kelontong/sembako. Namun beliau tenang-tenang saja. Dan bahkan 3 tahun lalu, sekitar 50 meter dari tokonya telah berdiri sebuah Swalayan. Namun beliau tetap tenang saja. Tanpa merasa takut dapat saingan. Saat saya tanya alasannya beliau Cuma menjawab:
“Rejekinya Allah itu sudah ditetapkan….Ngapain takut kehilangan
Selama kita masih berusaha mencarinya”
Dan, memang, hingga kini tokonya tidak sepi karena kehadiran dua saingan
Namun makin bertambah ramai.
Itulah sosok Mas Ajie, penggemar Ebiet yang bagi saya sangat menginspirasi
Agar bertambah baik.Ternyata ada satu prinsip yang melandasi perbuatannya selama ini, yakni
“Jangan Takut Miskin Hanya Karena Kita Jujur dan Berbagi…..”
Adakah sosok seperti ini di sekitar anda?
Ane doain orang-orang seperti mas Aji makin berkah dan melimpah rejekinya..
NB:
Trit ini ane ambil dari Bain Saptaman disini gan,,
saya pikir ga salah meski bukan ori nulis sendiri kalau kebaikan yg kita bagi..
terima kasih buat yang udah baca.. komen.. apalagi yg mengamalkan ilmunya...

Siang gan..
Bosen denger berita Korupsi ya.. dengernya aja udah bikin

tapi itu di media gan..
di kenyataan ternyata masih banyak lho kejujuran itu menjadi mata uang yg berlaku dimana-mana..

salah satunya cerita singkat ini gan..
ane ambil dari tulisan tetangga sebelah,,
cerita sederhana aja si gan.. bukan yg boombastis..
kalo ga berkenan


Begini ceritanya..
Tempat tinggal beliau berjarak sekitar 10 rumah dari tempat saya (Bain Saptaman; bukan TS). Usianya sekitar 40an tahun… Mas Ajie saya memanggilnya. Beliau memiliki sebuah toko kelontong atau sembako. Bagi saya…..bertetangga dengan pria 3 anak ini merupakan berkah tak terhingga. Ada banyak pelajaran yang saya bisa ambil.
Spoiler for tokonya:
1. Jujur
Beliau mungkin adalah satu dari sedikit pedagang yang jujur. Beliau tak pernah menutup-nutupi produknya yang memang sudah tidak layak konsumsi
Sebagai contoh Roti tawar. Saat ditanya roti ini masih baru atau sudah lama di tokonya, maka beliau menjawab jujur bahwa roti tersebut di tokonya sudah 5 hari. Beliau menganjurkan agar pembeli menunggu saja sampai kiriman berikutnya esok hari atau silakan membeli di tempat lain. Dan apabila ada barang kadaluwarsa terbeli, beliau bersedia menggantinya.
Bandingkan dengan pedagang-pedagang lain yang cenderung “membagus-baguskan” barangnya saat menjual dan menjelek-jelekkan barang orang saat membeli. Lalu, ukuran isi bensin botolan di toko beliau juga lebih banyak daripada toko yang lain. Tak heran, bensin di sini sangat laris.
Spoiler for jualan:
2. Berbagi
Sudah sekitar 7 tahunan saya berbelanja di toko pak Ajie ini. Saya semakin yakin, beliau adalah orang yang suka berbagi. Setiap menjelang idul fitri, beliau selalu membagikan “sedekah” kepada para tetangga/pembeli setianya. Memang, jika diukur dari materi hanya sekitar 25 ribu. Namun, ini menunjukkan bahwa beliau senang berbagi kebahagiaan pada orang lain.
Pernah pula suatu saat, ketika belanja, saya “memergoki” beliau hanya memberikan secara Cuma-cuma beberapa tumpukan kardus pada seorang ibu yang ingin membeli. Padahal, di toko lain, kardus-kardus tersebut dapat diuangkan
Spoiler for orangnya:
3. Ikhlas
5 tahun yang lalu, toko beliau mendapat saingan. Tetangga barunya yang hanya dipisahkan jalan ikut membuka toko kelontong/sembako. Namun beliau tenang-tenang saja. Dan bahkan 3 tahun lalu, sekitar 50 meter dari tokonya telah berdiri sebuah Swalayan. Namun beliau tetap tenang saja. Tanpa merasa takut dapat saingan. Saat saya tanya alasannya beliau Cuma menjawab:
“Rejekinya Allah itu sudah ditetapkan….Ngapain takut kehilangan
Selama kita masih berusaha mencarinya”
Dan, memang, hingga kini tokonya tidak sepi karena kehadiran dua saingan
Namun makin bertambah ramai.
Itulah sosok Mas Ajie, penggemar Ebiet yang bagi saya sangat menginspirasi
Agar bertambah baik.Ternyata ada satu prinsip yang melandasi perbuatannya selama ini, yakni
“Jangan Takut Miskin Hanya Karena Kita Jujur dan Berbagi…..”
Adakah sosok seperti ini di sekitar anda?
Ane doain orang-orang seperti mas Aji makin berkah dan melimpah rejekinya..
NB:
Spoiler for muterin:
Trit ini ane ambil dari Bain Saptaman disini gan,,
Spoiler for sumber:
saya pikir ga salah meski bukan ori nulis sendiri kalau kebaikan yg kita bagi..
Spoiler for akhirnya:
terima kasih buat yang udah baca.. komen.. apalagi yg mengamalkan ilmunya...

Diubah oleh anjar86 16-06-2013 13:43
0
8K
100


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan