Ketika Akad nikah pada 20 oktober 2012 itu selesai diucap, resmilah saya menjadi suami , menjadi Imam seumur hidupnya untuk seorang wanita ( insya Allah ), Mengemban tanggung jawab dan menanggung dosa Istri dan anaknya kelak, 7 bulan cukup bagi saya untuk semakin menyadari peran suami yg besar dalam islam, peran seorang imam dalam rumah tangga.

Ketika semua tindak tanduknya harus baik, memberi contoh kepada istri dan juga pada anak nya kelak, Suami bukan hanya dilayani saja, tapi suami pun melayani, bukanlah hal yg hina dan rendah dalam membantu pekerjaan rumah tangga.

Ketika ada tindakan istri yg gak berkenan di hati, sungguh segeralah istighfar dan maafkanlah istrinya, sungguh jangan jadi suami yg membawa istri ke neraka karena masih ada tidak ridho dalam hatinya.

Berusaha semaksimal mungkin menerapkan Zero Expectation yg pernah kutulis, karena istriku bukanlah Aisyah ataupun Fathimah, istriku hanya wanita biasa yg berusaha menjadi muslimah yg baik.

Ketika surga ataupun nerakanya istri terletak pula di keridhoan seorang suami, sungguh kewajiban yg sangat besar untuk membimbing istrinya di jalan Nya, lihatlah hadist dibawah ini :

Diriwayatkan dari Ibn Abbas r.a. suatu hari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda: “Neraka diperlihatkan kepadaku dan sebagian besar penghuninya adalah perempuan kafir”. Ada seseorang yang bertanya,”apakah mereka kafir terhadap Allah (atau apakah mereka tidak bersyukur kepada Allah)?” Nabi Muhammad Saw. Menjawab, “mereka kafir (tidak berterima kasih) kepada suaminya, dan (kafir atas) perbuatan baik yang dilakukan oleh suaminya. Seandainya masa tertentu kalian selalu berbuat baik kepada salah seorang dari mereka dan kemudian ia melihat sesuatu dalam dirimu (yang tidak disukainya), ia akan berkata,”kau sama sekali tidak pernah berbuat baik kepadaku.” (Shahih Al Bukhari)

Sungguh….segeralah maafakan istrinya yg ada khilaf…bimbinglah istri2nya dijalan Allah….

Ketika semua dosa istri kita yg menanggung, sungguh haruslah kita tegas kepada istri yg lalai dalam beribadah, tegaslah kepada istri yg belum berhijab, Apa bisa kita menjawab jikalau di akhirat nanti Allah tanya “Mengapa istrimu tidak berhijab?”

Teringat seminar pra nikah yg pernah saya ikuti, ketika itu dibahas mengenai amalan2 baik dalam rumah tangga, amalan yg ketika di akhirat Allah tanya, bisa kita menjawab ” Ya Allah, amalan terbaik saya ialah tidak pernah menyakiti hati istri selama hidupnya, dan selalu membawanya ke jalanMu” ….Insya Allah Insya Allah Insya Allah.

Sungguh bukan perkara mudah menjadi suami yg baik, hanya ikhtiar maksimal lah yg bisa ku lakukan, semoga bisa menjadi suami dan imam yg baik , yg bisa mempertanggung jawabkan keluarganya nanti di depan Allah…Insya Allah…

Rabbana hab lana min azwajina wa dzuriyyatina qurrata a’yunin waj’alna lil muttaqina limaman” : “Ya Tuhan kami, karuniakanlah kepada kami dari istri-istri kami dan anak cucu kami yang menyenangkan kami dan jadikanlah kami sebagai ikutan bagi orang-orang yang bertaqwa ” (QS. Al-Furqan : 74) … Amiinn ya rabbal alamin….

Sumber :
http://hidupnyaindra.wordpress.com/2...menjadi-suami/