JAKARTA - PT Industri Telekomunikasi Indonesia (INTI) menyatakan investasi untuk pembuatan chip dan ring Radio Frequency Identification (RFID) bagi kendaraan bermotor di bawah USD5. Jumlah ring dan chip yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan 100 juta kendaraan roda empat dan dua di Indonesia.

"Investasi chip dan ring diperkirakan di bawah USD5 untuk 100 juta unit kendaraan roda empat dan dua," ungkap Deputi Technical Support PT INTI Parwito di Jakarta, Jumat (31/5/2013).

Parwito menjelaskan,, pemasangan empat set alat monitoring bahan bakar minyak (BBM) subsidi atau Radio Frequency Identification (RFID) 70 persen didatangkan dari luar negeri. Hal ini lantaran minimnya teknologi yang dapat dihasilkan Indonesia

"Teknologi alat RFID, 70 persen itu sebagian didatangkan dari China dan Korea Selatan. Misalnya, NXP Semi Conductor," jelasnya.

Seperti diketahui, PT Pertamina (Persero) melakukan tahap simulasi pemasangan Sistem Monitoring Pengendalian (SMP) BBM bersubsidi dengan pemasangan RFID.

Sebelumnya, Vice President Coorporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan proses simulasi ini sudah dalam tahap kedua, saat ini pemasangan akan dipasang di lima Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) secara full.

"SPBU yang sudah full di pasang RFID nozzel tag di SPBU TB Simatupang, SPBU jalan margasatwa, SPBU di Samanhudi, SPBU Pramuka, dan yang saat ini dilakukan simulasi di SPBU Abdul Muis," ujar Ali. (mrt)

[url= m.okezone.com/read/2013/05/31/19/815780]source[/url]

skitar hampir 50rb
kali 100juta Rp 5.000.000.000.000