- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Beberapa Tempat wisata di Banyuwangi ( Agan agan wajib masuk)


TS
kirokirochan
Beberapa Tempat wisata di Banyuwangi ( Agan agan wajib masuk)
KALI INI ANE AKAN SHARE BEBERAPA TEMPAT WISATA DI BANYUWANG
I

Monggo



Spoiler for Bupati Banyuwangi:

Bupati Banyuwangi ni gan Cakep kan??
1.
Spoiler for Kawah Ijen Banyuwangi:
Kawah Ijen - Banyuwangi

Gunung Ijen atau lebih di kenal dengan Kawah Ijen, adalah salah satu gunung yang masih aktif sampai sekarang. Memiliki ketinggian 2.443 m dari atas permukaan laut, berdinding kaldera setinggi 300-500 m dan telah 4 kali meletus di tahun 1796, 1817, 1913 dan 1936.
Ijen merupakan satu komplek gunung berapi yang terdiri dari kawah gunung Ijen dan dataran tingginya. Kawasan ini terletak di tiga kabupaten yaitu Situbondo, Bondowos dan Banyuwangi.
Di kawasan gunung berapi ini terdapat pertambangan belerang, dimana mengindikasikan gunung ini masih aktif dan beraktifitas. Saat berada di kawasan kawah Ijen, pengunjung bisa menyaksikan para penambang yang sibuk membawa tumpukan belerang di punggung mereka, menyusuri jalan yang curam dan dipenuhi oleh gas beracun yang berbahaya.
Kawah Ijen merupakan pusat danau kawah terbesar di dunia, yang bisa memproduksi 36 juta meter kubik belerang dan hidrogen klorida dengan luas sekitar 5.466 hektar.. Kawah yang berbahaya ini memiliki keindahan yang sangat luar biasa dengan danau belerang berwarna hijau toska dengan sentuhan dramatis dan elok. Danau Ijen memiliki derajat keasaman nol dan memiliki kedalaman 200 meter. Keasamannya yang sangat kuat dapat melarutkan pakaian dan jari manusia.
Bagi mereka yang suka akan petualangan, untuk mencapai Gunung Ijen bisa di akses dari dua arah yaitu, dari utara dan dari selatan. Dari utara, bisa di tempuh melalui Situbondo menuju Sempol (Bondowoso) lewat Wonosari dan dilajutkan ke Paltuding. Jaral Situbondo ke Paltuding sekitar 93 Km dan dapat ditemput sekitar 2,5 jam.
Dari arah selatan, bisa dilalui dari Banyuwangi menuju Licin yang berjarak 15 Km. Dari Licin menuju Paltuding berjarak 18 Km dan diteruskan menggunakan Jeep atau mobil berat lainnya sekitar 6 Km sebelum ke Paltuding. Ini dikarenakan jalan yang berkelok dan menanja
k.
Gunung Ijen atau lebih di kenal dengan Kawah Ijen, adalah salah satu gunung yang masih aktif sampai sekarang. Memiliki ketinggian 2.443 m dari atas permukaan laut, berdinding kaldera setinggi 300-500 m dan telah 4 kali meletus di tahun 1796, 1817, 1913 dan 1936.
Ijen merupakan satu komplek gunung berapi yang terdiri dari kawah gunung Ijen dan dataran tingginya. Kawasan ini terletak di tiga kabupaten yaitu Situbondo, Bondowos dan Banyuwangi.
Di kawasan gunung berapi ini terdapat pertambangan belerang, dimana mengindikasikan gunung ini masih aktif dan beraktifitas. Saat berada di kawasan kawah Ijen, pengunjung bisa menyaksikan para penambang yang sibuk membawa tumpukan belerang di punggung mereka, menyusuri jalan yang curam dan dipenuhi oleh gas beracun yang berbahaya.
Kawah Ijen merupakan pusat danau kawah terbesar di dunia, yang bisa memproduksi 36 juta meter kubik belerang dan hidrogen klorida dengan luas sekitar 5.466 hektar.. Kawah yang berbahaya ini memiliki keindahan yang sangat luar biasa dengan danau belerang berwarna hijau toska dengan sentuhan dramatis dan elok. Danau Ijen memiliki derajat keasaman nol dan memiliki kedalaman 200 meter. Keasamannya yang sangat kuat dapat melarutkan pakaian dan jari manusia.
Bagi mereka yang suka akan petualangan, untuk mencapai Gunung Ijen bisa di akses dari dua arah yaitu, dari utara dan dari selatan. Dari utara, bisa di tempuh melalui Situbondo menuju Sempol (Bondowoso) lewat Wonosari dan dilajutkan ke Paltuding. Jaral Situbondo ke Paltuding sekitar 93 Km dan dapat ditemput sekitar 2,5 jam.
Dari arah selatan, bisa dilalui dari Banyuwangi menuju Licin yang berjarak 15 Km. Dari Licin menuju Paltuding berjarak 18 Km dan diteruskan menggunakan Jeep atau mobil berat lainnya sekitar 6 Km sebelum ke Paltuding. Ini dikarenakan jalan yang berkelok dan menanja
2.
Spoiler for Kali Klatak:
Kali Klatak

Bagi mereka yang ingin mengunjungi wisata perkebunan di Banyuwangi, terdapat beberapa pilihan tujuan dan salah satunya adalah wisata agro Kaliklatak. Kaliklatak merupakan perintis wisata agro di Banyuwangi dan bahkan di Indonesia.
Kaliklatak terletak di lereng Gunung Merapi, 15 km sebelah barat kota Banyuwangi. Agro wisata perkebunan ini memiliki luas sekitar 1013ha, terletak di ketinggian 450 M dari permukaan laut dan dikelola oleh perusahaan swasta. Komoditas utama dari kawasan Kaliklatak antara lain berupa kopi, coklat, karet, cengkeh, dan rempah-rempah. Di bagian yang tertinggi, yaitu Hargosonyo, pengunjung bisa menikmati pemandangan kota Banyuwangi, Selat Bali, Semenanjung Blambangan dan pulau Bali dengan sangat indah.
Pada awalnya, perkebunan ini dimiliki oleh perusahaan Belanda Mij Moorman & Co, tapi setelah tahun 1957 kebun ini berpindah tangan ke R.Soehoed Prawiroatmodjo, seorang pengusaha pribumi dan khusus bergerak di bidang tanaman kopi, karet dan kakao. Setelah itu, Kaliklatak berkembang di bidang tanaman lada, cengkeh, pala, vanili, kayu manis, keninger, kayu putih, kelapa dan buah-buahan seperti pisang, jeruk dan kelengkeng.

Bagi mereka yang ingin mengunjungi wisata perkebunan di Banyuwangi, terdapat beberapa pilihan tujuan dan salah satunya adalah wisata agro Kaliklatak. Kaliklatak merupakan perintis wisata agro di Banyuwangi dan bahkan di Indonesia.
Kaliklatak terletak di lereng Gunung Merapi, 15 km sebelah barat kota Banyuwangi. Agro wisata perkebunan ini memiliki luas sekitar 1013ha, terletak di ketinggian 450 M dari permukaan laut dan dikelola oleh perusahaan swasta. Komoditas utama dari kawasan Kaliklatak antara lain berupa kopi, coklat, karet, cengkeh, dan rempah-rempah. Di bagian yang tertinggi, yaitu Hargosonyo, pengunjung bisa menikmati pemandangan kota Banyuwangi, Selat Bali, Semenanjung Blambangan dan pulau Bali dengan sangat indah.
Pada awalnya, perkebunan ini dimiliki oleh perusahaan Belanda Mij Moorman & Co, tapi setelah tahun 1957 kebun ini berpindah tangan ke R.Soehoed Prawiroatmodjo, seorang pengusaha pribumi dan khusus bergerak di bidang tanaman kopi, karet dan kakao. Setelah itu, Kaliklatak berkembang di bidang tanaman lada, cengkeh, pala, vanili, kayu manis, keninger, kayu putih, kelapa dan buah-buahan seperti pisang, jeruk dan kelengkeng.
3.
Spoiler for Alas Purwo:
Alas Purwo

Taman Nasional Alas Purwo, adalah taman nasional yang terletak di kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Purwoharjo, Banyuwangi.
Taman nasional ini memiliki luas 43.420 ha yang terdiri dari: Zona Inti (Sanctuary Zone), Zona Rimba (Wilderness Zone), Zona Pemanfaatan (Intensive Zone) dan Zona Penyangga (Buffer Zone). Taman Nasional Alas Purwo merupakan kawasan hutan hujan dataran rendah dan terdapat sedikitnya 584 jenis tumbuhan seperti, rumput, herba, semak, liana dan pohon.
Tumbuhan khas dan endemik pada taman nasional ini yaitu sawo kecik (Manilkara kauki) dan bambu manggong (Gigantochloa manggong). Tumbuhan lainnya adalah ketapang (Terminalia cattapa), nyamplung (Calophyllum inophyllum), kepuh (Sterculia foetida), keben (Barringtonia asiatica), dan 13 jenis bambu.
Taman Nasional Alas Purwo juga merupakan habitat dari beberapa satwa liar seperti lutung budeng (Trachypithecus auratus auratus), banteng (Bos javanicus javanicus), ajag (Cuon alpinus javanicus), burung merak (Pavo muticus), ayam hutan (Gallus gallus), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus melas), dan kucing bakau (Prionailurus bengalensis javanensis). Satwa langka dan dilindungi seperti penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan penyu hijau (Chelonia mydas) yang biasanya sering mendarat di pantai Selatan taman nasional ini pada bulan Januari - September.

Taman Nasional Alas Purwo, adalah taman nasional yang terletak di kecamatan Tegaldlimo, Kabupaten Purwoharjo, Banyuwangi.
Taman nasional ini memiliki luas 43.420 ha yang terdiri dari: Zona Inti (Sanctuary Zone), Zona Rimba (Wilderness Zone), Zona Pemanfaatan (Intensive Zone) dan Zona Penyangga (Buffer Zone). Taman Nasional Alas Purwo merupakan kawasan hutan hujan dataran rendah dan terdapat sedikitnya 584 jenis tumbuhan seperti, rumput, herba, semak, liana dan pohon.
Tumbuhan khas dan endemik pada taman nasional ini yaitu sawo kecik (Manilkara kauki) dan bambu manggong (Gigantochloa manggong). Tumbuhan lainnya adalah ketapang (Terminalia cattapa), nyamplung (Calophyllum inophyllum), kepuh (Sterculia foetida), keben (Barringtonia asiatica), dan 13 jenis bambu.
Taman Nasional Alas Purwo juga merupakan habitat dari beberapa satwa liar seperti lutung budeng (Trachypithecus auratus auratus), banteng (Bos javanicus javanicus), ajag (Cuon alpinus javanicus), burung merak (Pavo muticus), ayam hutan (Gallus gallus), rusa (Cervus timorensis russa), macan tutul (Panthera pardus melas), dan kucing bakau (Prionailurus bengalensis javanensis). Satwa langka dan dilindungi seperti penyu lekang (Lepidochelys olivacea), penyu belimbing (Dermochelys coriacea), penyu sisik (Eretmochelys imbricata), dan penyu hijau (Chelonia mydas) yang biasanya sering mendarat di pantai Selatan taman nasional ini pada bulan Januari - September.
4.
Spoiler for Savana Sadengan:
Padang rumput Sadengan

Padang Rumput atau savana Sadengan adalah padang rumput dengan luas 80 hektar, dan merupakan padang rumput semi alami di Banyuwangi dan masuk dalam teritori Taman Nasional Alas Purwo. Disebut padang rumput semi alami karena keberadaan padang rumput ini tidak berlangsung secara alami, dimana terbentuk karena kerusakan hutan sehingga membentuk hamparan rumput yang luas.
Satwa yang hidup di padang rumput ini merupakan penggabungan antara Greezer atau satwa yang merumput di savana Sadengan, dan Browser atau yang makan tumbuhan di dalam hutan. Berbagai spesies bisa di temukan di padang ini seperti; Banteng (Bos javanicus), Rusa (Cervus timorensis), Ajag (Cuon alpinus), Kijang (Muntiacus muntjak), Babi Hutan (Sus scrofa), Macan Tutul (Panthera pardus).
Di Sadengan, yang berlokasi di kecamatan Tegaldlimo ini disediakan pos pemantauan satwa dengan sebuah gubuk dengan tiga lantai. Dari sini, wisatawan bisa melihat secara langsung satwa liar dari ketinggian. Juga, bagi wisatawan yang hendak meneliti hewan di Sadengan, telah disediakan penginapan khusus untuk peneliti. Lokasinya tepat berada dibelakang pos pemantauan.

Padang Rumput atau savana Sadengan adalah padang rumput dengan luas 80 hektar, dan merupakan padang rumput semi alami di Banyuwangi dan masuk dalam teritori Taman Nasional Alas Purwo. Disebut padang rumput semi alami karena keberadaan padang rumput ini tidak berlangsung secara alami, dimana terbentuk karena kerusakan hutan sehingga membentuk hamparan rumput yang luas.
Satwa yang hidup di padang rumput ini merupakan penggabungan antara Greezer atau satwa yang merumput di savana Sadengan, dan Browser atau yang makan tumbuhan di dalam hutan. Berbagai spesies bisa di temukan di padang ini seperti; Banteng (Bos javanicus), Rusa (Cervus timorensis), Ajag (Cuon alpinus), Kijang (Muntiacus muntjak), Babi Hutan (Sus scrofa), Macan Tutul (Panthera pardus).
Di Sadengan, yang berlokasi di kecamatan Tegaldlimo ini disediakan pos pemantauan satwa dengan sebuah gubuk dengan tiga lantai. Dari sini, wisatawan bisa melihat secara langsung satwa liar dari ketinggian. Juga, bagi wisatawan yang hendak meneliti hewan di Sadengan, telah disediakan penginapan khusus untuk peneliti. Lokasinya tepat berada dibelakang pos pemantauan.
5.
Spoiler for Pantai Plengkung/ Gland:
Pantai Plengkung / Gland


Pantai Plengkung atau biasa di sebut dengan G-Land, adalah salah satu pantai di Banyuwangi dan telah populer di kenal sebagai “The Seven Giant Waves Wonder†yang diberikan oleh seorang peselancar dunia atas gulungan ombaknya yang memukau.
Pantai ini terletak sebagai bagian dari Taman Nasional Alas Purwo dan ombak di pantai ini merupakan salah satu yang terbaik di dunia, dengan ombak setinggi 4-6 meter sepanjang 2Km dalam formasi 7 gelombang bersusun. Untuk itu, tidak salah bahwa pantai Plengkung merupakan surga bagi para peselancar profesional dunia yang ingin menaklukkan desiran ombak G-Land ini.
Selain di Plengkung, hanya di Hawaii, Australia, dan Afrika Selatan saja yang memiliki ombak dasyat seperti itu. Ombak di Plengkung adalah nomor dua setelah Hawaii dan yang memiliki ombak terus menerus sepanjang tahun. Puncak ombak di Plengkung hanya ada di bulan-bulan tertentu antara April hingga Agustus. Oleh karena itu tidaklah mengherankan Plengkung sudah lima kali menjadi ajang surfing internasional.
Nama G-Land mengindikasikan dari kata Grajagan, yaitu nama dari sebuah teluk. G-land atau Pantai Plengkung ini dikelilingi oleh hutan tropis yang masih alami dan indah, sehingga menawarkan satu paket komplit untuk berwisata dan berolah raga.


Pantai Plengkung atau biasa di sebut dengan G-Land, adalah salah satu pantai di Banyuwangi dan telah populer di kenal sebagai “The Seven Giant Waves Wonder†yang diberikan oleh seorang peselancar dunia atas gulungan ombaknya yang memukau.
Pantai ini terletak sebagai bagian dari Taman Nasional Alas Purwo dan ombak di pantai ini merupakan salah satu yang terbaik di dunia, dengan ombak setinggi 4-6 meter sepanjang 2Km dalam formasi 7 gelombang bersusun. Untuk itu, tidak salah bahwa pantai Plengkung merupakan surga bagi para peselancar profesional dunia yang ingin menaklukkan desiran ombak G-Land ini.
Selain di Plengkung, hanya di Hawaii, Australia, dan Afrika Selatan saja yang memiliki ombak dasyat seperti itu. Ombak di Plengkung adalah nomor dua setelah Hawaii dan yang memiliki ombak terus menerus sepanjang tahun. Puncak ombak di Plengkung hanya ada di bulan-bulan tertentu antara April hingga Agustus. Oleh karena itu tidaklah mengherankan Plengkung sudah lima kali menjadi ajang surfing internasional.
Nama G-Land mengindikasikan dari kata Grajagan, yaitu nama dari sebuah teluk. G-land atau Pantai Plengkung ini dikelilingi oleh hutan tropis yang masih alami dan indah, sehingga menawarkan satu paket komplit untuk berwisata dan berolah raga.
6.
Spoiler for Pantai Tabuhan:
Pulau Tabuhan

Pulau Tabuhan terletak 20 Km dari pusat kota Banyuwangi, persis di tengah selat Bali yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Bali. Tepat berada di desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, pulau ini memiliki luas sekitar 5 hektar.
Kebun laut yang eksotis, terumbu karang yang memukau dan dihuni oleh ribuan spesies ikan, bunga karang, udang karang dan berbagai tumbuhan laut adalah menu utama yang di sajikan oleh keindahan Pulau Tabuhan. Ditambah lagi, dengan kejernihan airnya, Pulau Tabuhan sangat cocok untuk mereka yang gemar agak kegiatan maritim seperti scuba diving.
Selain para satwa laut dan biota laut, berbagai jenis satwa darat pun bisa hidup dengan nyaman di pulau ini. Seperti contoh, burung Maleo yang terkenal dari Pulau Seulawesi selalu bermigrasi di habitat pulau tabuhan.

Pulau Tabuhan terletak 20 Km dari pusat kota Banyuwangi, persis di tengah selat Bali yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Bali. Tepat berada di desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, pulau ini memiliki luas sekitar 5 hektar.
Kebun laut yang eksotis, terumbu karang yang memukau dan dihuni oleh ribuan spesies ikan, bunga karang, udang karang dan berbagai tumbuhan laut adalah menu utama yang di sajikan oleh keindahan Pulau Tabuhan. Ditambah lagi, dengan kejernihan airnya, Pulau Tabuhan sangat cocok untuk mereka yang gemar agak kegiatan maritim seperti scuba diving.
Selain para satwa laut dan biota laut, berbagai jenis satwa darat pun bisa hidup dengan nyaman di pulau ini. Seperti contoh, burung Maleo yang terkenal dari Pulau Seulawesi selalu bermigrasi di habitat pulau tabuhan.
7.
Spoiler for Pantai Grajakan:
Pantai Grajagan

Pantai Grajagan terletak sekitar 52 Km ke arah selatan dari kota Banyuwangi. Posisinya yang dekat dengan Pantai Plengkung menjadikan pantai Grajagan sebagai pintu masuk ke Plengkung.
Pantai Grajagan juga menjadi bagian dari Taman Nasional Alas Purwo dengan luar sekitar 314 hektar, tepatnya berlokasi di desa Grajagan, kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi.
Selain pantai, di kawasan ini terdapat beberapa goa buatan yang terletak di ketinggian, sehingga bisa di manfaatkan untuk melihat pemandangan dari atas. Untuk mereka yang ingin bermalam dan menikmati keheningan alam Pantai Grajagan, disediakan 10 kamar dan 2 bungalow yang langsung menghadap ke laut. Suasana romantis dan eksotis akan mengusik kenyamanan anda.

Pantai Grajagan terletak sekitar 52 Km ke arah selatan dari kota Banyuwangi. Posisinya yang dekat dengan Pantai Plengkung menjadikan pantai Grajagan sebagai pintu masuk ke Plengkung.
Pantai Grajagan juga menjadi bagian dari Taman Nasional Alas Purwo dengan luar sekitar 314 hektar, tepatnya berlokasi di desa Grajagan, kecamatan Purwoharjo, Banyuwangi.
Selain pantai, di kawasan ini terdapat beberapa goa buatan yang terletak di ketinggian, sehingga bisa di manfaatkan untuk melihat pemandangan dari atas. Untuk mereka yang ingin bermalam dan menikmati keheningan alam Pantai Grajagan, disediakan 10 kamar dan 2 bungalow yang langsung menghadap ke laut. Suasana romantis dan eksotis akan mengusik kenyamanan anda.
8.
Spoiler for Pantai Rajeg wesi:
Pantai Rajeg Wesi

Pantai Rajegwesi terletak terletak di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggrahan, Banyuwangi.
Pantai Rejegwesi terbentuk dari endapan lumpur yang di bawa oleh sungai yang meluap pada saat banjir, hal ini juga menyebabkan pasir pantai berwarna cokelat dan bukan pasir hitam atau putih. Pantai Rajegwesi termasuk dalam bagian Taman Nasional Meru Betiri dan juga di gunakan sebagi budi daya penetasan penyu.

Pantai Rajegwesi terletak terletak di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggrahan, Banyuwangi.
Pantai Rejegwesi terbentuk dari endapan lumpur yang di bawa oleh sungai yang meluap pada saat banjir, hal ini juga menyebabkan pasir pantai berwarna cokelat dan bukan pasir hitam atau putih. Pantai Rajegwesi termasuk dalam bagian Taman Nasional Meru Betiri dan juga di gunakan sebagi budi daya penetasan penyu.
9.
Spoiler for Pantai SukaMade:
Pantai SukaMade

Pantai Sukamade merupakan salah satu bagian dari Taman Nasional Meru Betiri dan merupakan zona pemanfaatan intensif untuk pengamatan telur penyu dan pelepasan tukik. Di pantai ini pengunjung dapat menyaksikan secara langsung saat penyu bertelur.
Juga, wisatawan dapat turut aktif dalam usaha konservasi penyu dengan mengikuti kegiatan pelepasan tukik ke laut setelah ditetaskan pada penetasan semi alami.
Bagi mereka yang mencari suasana pantai yang masih asri dan alami, pantai Sukamadebisa menjadi salah satu alternatif untuk dikunjungi. Pantai yang terletak dikawasan taman nasional Meru Betiri ini termasuk dalam deretan pantai selatan sehingga tidak heran bila ombaknya bisa dimanfaatkan untuk berselancar.
Obyek wisata lain yang ada di Pantai sukamade adalah Hutan mangrove yang terletak di muara timur Pantai Sukamade. Sungai di sekitar mangrove bisa dimanfaatkan untuk cano sambil melakukan pengamatan burung.

Pantai Sukamade merupakan salah satu bagian dari Taman Nasional Meru Betiri dan merupakan zona pemanfaatan intensif untuk pengamatan telur penyu dan pelepasan tukik. Di pantai ini pengunjung dapat menyaksikan secara langsung saat penyu bertelur.
Juga, wisatawan dapat turut aktif dalam usaha konservasi penyu dengan mengikuti kegiatan pelepasan tukik ke laut setelah ditetaskan pada penetasan semi alami.
Bagi mereka yang mencari suasana pantai yang masih asri dan alami, pantai Sukamadebisa menjadi salah satu alternatif untuk dikunjungi. Pantai yang terletak dikawasan taman nasional Meru Betiri ini termasuk dalam deretan pantai selatan sehingga tidak heran bila ombaknya bisa dimanfaatkan untuk berselancar.
Obyek wisata lain yang ada di Pantai sukamade adalah Hutan mangrove yang terletak di muara timur Pantai Sukamade. Sungai di sekitar mangrove bisa dimanfaatkan untuk cano sambil melakukan pengamatan burung.
10.
Spoiler for Pantai Pulau Merah:
Pantai Pulau Merah

Pulau Merah, salah satu destinasi wisata pantai di Banyuwangi, Jawa Timur, . Pantai berpasir putih dengan latar belakang bukit bertanah merah. yang beberapa hari yang lalu menyeanggarakan Serfing international tepatnya pada tanggal 24-26, Mei 2013.
Pulau Merah, salah satu destinasi wisata pantai di Banyuwangi, Jawa Timur, . Pantai berpasir putih dengan latar belakang bukit bertanah merah. yang beberapa hari yang lalu menyeanggarakan Serfing international tepatnya pada tanggal 24-26, Mei 2013.
KENALI NEGRIMU, CINTAI NEGRIMU



http://www.eastjava.com/
Jangan lupan gan bantu







Update
Spoiler for Desa Kemiren:
Desa Kemiren

Desa Wisata Osing atau Using berada di Desa Kemiren , Kecamatan Glagah di Kabupaten Banyuwangi. Penduduk di desa ini merupakan kelompok masyarakat yang memiliki adatistiadat dan budaya khas sebagai satu suku, yang dikenal sebagai suku Osing (Using). Pemerintah menetapkannya , sebagai daerah eagar budaya dan mengembangkannya sebagai Desa Wisata (Suku) Using (Osing)
Memasuki Desa Kemiren benar-benar terasa berada di tempat yang patut dinikmati sebagai satu pengalaman baru Bangunan mmah berjajar dan saling berdekatan di komplek pemukiman yang padat penduduk dt sepanjang jalan menyambut wisatawan sebelum tiba di tempat rekreasi.
Dalam bercocok tanam, masyarakat Kemiren menggelar tradisi selamatan sejak menanam benih, saat padi mulai berisi, hingga panen. Saat masa panen tiba, petani menggunakan ani-ani diiringi tabuhan angklung dan gendang yang dimainkan di pematang-pematang sawah.Saat menumbuk padi, para perempuan memainkan tradisi gedhogan, yakni memukul-mukul lesung dan alu sehingga menimbulkan bunyi yang enak didengar.
Setelah ditetapkan menjadi Desa Wisata Using, tahun 1995 Bupati Purnomo Sidik membangun anjungan wisata yang terletak di utara desa. anjungan yang berdiri di atas lahan 2,5 hektar ini dibangun dengan biaya Rp 4 miliar. Anjungan ini dikonsep menyajikan miniatur rumah-rumah khas Using, mempertontonkan kesenian warga setempat, dan memamerkan hasil kebudayaan.
Kebiasaan warga sekitar

Desa Wisata Osing atau Using berada di Desa Kemiren , Kecamatan Glagah di Kabupaten Banyuwangi. Penduduk di desa ini merupakan kelompok masyarakat yang memiliki adatistiadat dan budaya khas sebagai satu suku, yang dikenal sebagai suku Osing (Using). Pemerintah menetapkannya , sebagai daerah eagar budaya dan mengembangkannya sebagai Desa Wisata (Suku) Using (Osing)
Memasuki Desa Kemiren benar-benar terasa berada di tempat yang patut dinikmati sebagai satu pengalaman baru Bangunan mmah berjajar dan saling berdekatan di komplek pemukiman yang padat penduduk dt sepanjang jalan menyambut wisatawan sebelum tiba di tempat rekreasi.
Dalam bercocok tanam, masyarakat Kemiren menggelar tradisi selamatan sejak menanam benih, saat padi mulai berisi, hingga panen. Saat masa panen tiba, petani menggunakan ani-ani diiringi tabuhan angklung dan gendang yang dimainkan di pematang-pematang sawah.Saat menumbuk padi, para perempuan memainkan tradisi gedhogan, yakni memukul-mukul lesung dan alu sehingga menimbulkan bunyi yang enak didengar.
Setelah ditetapkan menjadi Desa Wisata Using, tahun 1995 Bupati Purnomo Sidik membangun anjungan wisata yang terletak di utara desa. anjungan yang berdiri di atas lahan 2,5 hektar ini dibangun dengan biaya Rp 4 miliar. Anjungan ini dikonsep menyajikan miniatur rumah-rumah khas Using, mempertontonkan kesenian warga setempat, dan memamerkan hasil kebudayaan.

Ini dia Kesenian Banyuwangi yang menduniaa

Spoiler for Gandrung:
Tari Gandrung

Tarian Gandrung Banyuwangi dibawakan sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat setiap habis panen.. Kesenian ini masih satu genre dengan seperti Ketuk Tilu di Jawa Barat, Tayub di Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian barat, Lengger di wilayah Banyumas dan Joged Bumbung di Bali, dengan melibatkan seorang wanita penari profesional yang menari bersama-sama tamu (terutama pria) dengan iringan musik (gamelan).[rujukan?]Gandrung merupakan seni pertunjukan yang disajikan dengan iringan musik khas perpaduan budaya Jawa dan Bali.[rujukan?] Tarian dilakukan dalam bentuk berpasangan antara perempuan (penari gandrung) dan laki-laki (pemaju) yang dikenal dengan "paju"
Bentuk kesenian yang didominasi tarian dengan orkestrasi khas ini populer di wilayah Banyuwangi yang terletak di ujung timur Pulau Jawa, dan telah menjadi ciri khas dari wilayah tersebut, hingga tak salah jika Banyuwangi selalu diidentikkan dengan gandrung. Kenyataannya, Banyuwangi sering dijuluki Kota Gandrung dan patung penari gandrung dapat dijumpai di berbagai sudut wilayah Banyuwangi.
Gandrung sering dipentaskan pada berbagai acara, seperti perkimpoian, pethik laut, khitanan, tujuh belasan dan acara-acara resmi maupun tak resmi lainnya baik di Banyuwangi maupun wilayah lainnya. Menurut kebiasaan, pertunjukan lengkapnya dimulai sejak sekitar pukul 21.00 dan berakhir hingga menjelang subuh (sekitar pukul 04.00).

Tarian Gandrung Banyuwangi dibawakan sebagai perwujudan rasa syukur masyarakat setiap habis panen.. Kesenian ini masih satu genre dengan seperti Ketuk Tilu di Jawa Barat, Tayub di Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian barat, Lengger di wilayah Banyumas dan Joged Bumbung di Bali, dengan melibatkan seorang wanita penari profesional yang menari bersama-sama tamu (terutama pria) dengan iringan musik (gamelan).[rujukan?]Gandrung merupakan seni pertunjukan yang disajikan dengan iringan musik khas perpaduan budaya Jawa dan Bali.[rujukan?] Tarian dilakukan dalam bentuk berpasangan antara perempuan (penari gandrung) dan laki-laki (pemaju) yang dikenal dengan "paju"
Bentuk kesenian yang didominasi tarian dengan orkestrasi khas ini populer di wilayah Banyuwangi yang terletak di ujung timur Pulau Jawa, dan telah menjadi ciri khas dari wilayah tersebut, hingga tak salah jika Banyuwangi selalu diidentikkan dengan gandrung. Kenyataannya, Banyuwangi sering dijuluki Kota Gandrung dan patung penari gandrung dapat dijumpai di berbagai sudut wilayah Banyuwangi.
Gandrung sering dipentaskan pada berbagai acara, seperti perkimpoian, pethik laut, khitanan, tujuh belasan dan acara-acara resmi maupun tak resmi lainnya baik di Banyuwangi maupun wilayah lainnya. Menurut kebiasaan, pertunjukan lengkapnya dimulai sejak sekitar pukul 21.00 dan berakhir hingga menjelang subuh (sekitar pukul 04.00).



Diubah oleh kirokirochan 03-06-2013 14:22
0
7K
Kutip
38
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan