Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

putroephangAvatar border
TS
putroephang
Wajib Militer Dinilai Tidak Cocok di Negara Sebesar RI
Rektor Universitas Paramadina, Anies Baswedan, menilai bahwa wajib militer bagi setiap warga negara dalam Rancangan Undang-Undang Komponen Cadangan Negara, tidak cocok jika diterapkan di Indonesia. Meskipun, kata dia, membela negara wajib dilakukan oleh setiap warga negara manapun.

"Tapi haruskah semua ikut wajib militer?," kata Anies ketika ditemui di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Minggu, 2 Juni 2013.

Anies mengatakan, infrastruktur Indonesia tidak siap jika harus ada wajib militer. Sebab, di negara yang besar seperti Indonesia, wajib militer sangat tidak cocok.

"Hitung saja, satu angkatan aja 5,6 juta anak kalau setengahnya saja laki-lak, bagaimana itu kalau wajib militer, baraknya di mana? Tetapi untuk Singapura, Korea Selatan, Swiss, memang harus. Tetapi kalau Indonesia, pikir lah," kata dia. "Bangun SD dan SMP saja kita susah, apalagi menyiapkan asrama untuk wajib militer,".

Menurut dia, negara yang memiliki program wajib militer, hanya negara kecil, seperti Israel, Singapura, Korea Selatan dan Switzerland. "Setahu saya, di tempat yang ada wajib militernya, militernya nggak superior," ujar dia.

DPR Mendukung
Sebelumnya, anggota Komisi I DPR I Bidang Pertahanan DPR, Susaningtyas Kertopati, menilai wajib militer bagi warga negara Indonesia diperlukan karena TNI belum mampu melaksanakan fungsi pertahanan secara menyeluruh. Wacana wajib militer ini tercantum dalam Rancangan Undang-undang Komponen Cadangan Negara (RUU Komcad).

"Hal ini disebabkan keterbatasan alat utama sistem senjata, baik dari segi kualitas maupun kuantitas," kata Susaningtyas, Minggu 2 Juni 2013. Atas dasar itu, komponen cadangan--dalam hal ini warga negara-- menjadi pendukung utama TNI.

Meski demikian, Susaningtyas mengakui tidak mudah memosisikan komponen cadangan tersebut dalam situasi global. Ketersediaan sarana dan prasarana, regulasi serta sinergi kebijakan antara lembaga pengelola negara sangat dibutuhkan dalam memadukan kekuatan komponen cadangan sebagai bagian dari sistem pertahanan negara.(sumber)

Ntahh hapa-hapa,,,,, Rakyat pada miskin nggak makan malah disuruh latihan yang nggak2,,, bodoh,,, emoticon-Mad (S)emoticon-Mad (S)emoticon-Mad (S)emoticon-Mad (S)emoticon-Mad (S)
0
3.9K
50
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan