Menteri BUMN Dahlan Iskan terbang menuju Philiphina untuk bertemu dengan Presiden Philiphina Beniqno Aguino. Dalam pertemuan yang cukup lama itu, Dahlan ditemani Dubes Indonesia untuk Philiphina Yohanes Kristiarto Suryo Legowo. Sedangkan Presiden Beniqno ditemani dua menterinya yaitu Menteri Perdagangan, dan Menteri Keuangan Philiphina.

Dalam pertemuan tersebut Dahlan menawarkan beberapa produk yang dibuat oleh PT Dirgantara Indonesia, termasuk penjualan berebagai jenis pesawat.

“Prinsipnya Philiphina setuju untuk membeli produk PT Dirgantara Indonesia, dan realisasinya dalam waktu dekat ini,” ujar Dahlan dalam siaran persnya di Jakarta, Sabtu (1/6/13).

Selain penjualan pesawat, juga telah disepakati rute penerbangan Garuda Indonesia dari Jakarta ke beberapa kota di Philiphina.

“Ada beberapa kemungkinan kerjasama BUMN dengan pemerintah Philiphina kami jajaki,” ujar Menteri BUMN yang kini gencar membawa perusahan BUMN go Internasional.

Seperti diketahui sebelumnya, Dahlan telah merestui pabrik semen Gresik untuk membeli pabrik semen di Vietnam, kemudian melakukan ekspansi peningkatan produksi di negara yang sedang giat membangun tersebut.

Tak hanya itu , beberapa perusahaan BUMN di bidang kontruksi juga kini juga telah membuka kantor di Iran untuk mengerjakan beberapa proyek rumah sakit di Iran, dan infrstruktur di Iran lainnya.

Masih di Iran, Pertamina juga telah menjadi pemegang saham minyak di sebuah perusahaan pengeboran terbesar di Iran. Baru-baru ini beberapa perusahaan BUMN konstruksi juga telah membuka kantor di Thailand.

Setelah bertemu Presiden Beniqno Aquino, pagi harinya, pada Jumat (30/5/13) Dahlan mengadakan pertemuan dengan Wakil menteri Politik dan Luar Negeri, Evan P Gracia, Menteri Keuangan Philiphina, Cesar V Purisima, dan Menteri Perindustrian dan Perdagangan, Grgory L Dominggo , untuk membahas lebih detil kerjasama perusahan BUMN dengan peemrintah Philiphina.

sumber: http://www.siaga.co/news/2013/06/01/...ualan-pesawat/