- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Teknologi Nuklir Atasi Nyamuk


TS
paramartha19
Teknologi Nuklir Atasi Nyamuk

Spoiler for Budayakan:



Quote:

Quote:
STRATEGI “nyamuk melawan nyamuk” menjadi cara baru untuk penanganan penyakit demam berdarah di Semarang.
Nyamuk laki-laki dibuat mandul dengan teknologi nuklir, sehingga saat membuahi nyamuk betina tidak menghasilkan telur. Cara ini akan mengurangi populasi nyamuk, sehingga berdampak pengurangan kasus penyakit demam berdarah.
Semarang dalam beberapa tahun terakhir menempati posisi tertinggi di Jawa Tengah untuk jumlah kasus DB. Pada 2010 kasus DBD mencapai 5.556 dengan kematian 47 jiwa, kemudian menurun pada 2011 menjadi 1.303 kasus dengan kematian 10 orang. Tahun 2012 kembali menurun menjadi lebih kurang 1.084 kejadian DB.
Upaya penurunan penyakit DB ini ditempuh antara lain melalui teknologi memandulkan nyamuk. Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) mengembangkan pemandulan dengan iradiasi nyamuk jantan melalui radiasi gamma.Iradiasi atau penyinaran bisa dilakukan pada tingkat pupa dan dewasa. Nyamuk kemudian disimpan di dalam wadah untuk kemudian disebarkan.
Nyamuk laki-laki dibuat mandul dengan teknologi nuklir, sehingga saat membuahi nyamuk betina tidak menghasilkan telur. Cara ini akan mengurangi populasi nyamuk, sehingga berdampak pengurangan kasus penyakit demam berdarah.
Semarang dalam beberapa tahun terakhir menempati posisi tertinggi di Jawa Tengah untuk jumlah kasus DB. Pada 2010 kasus DBD mencapai 5.556 dengan kematian 47 jiwa, kemudian menurun pada 2011 menjadi 1.303 kasus dengan kematian 10 orang. Tahun 2012 kembali menurun menjadi lebih kurang 1.084 kejadian DB.
Upaya penurunan penyakit DB ini ditempuh antara lain melalui teknologi memandulkan nyamuk. Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) mengembangkan pemandulan dengan iradiasi nyamuk jantan melalui radiasi gamma.Iradiasi atau penyinaran bisa dilakukan pada tingkat pupa dan dewasa. Nyamuk kemudian disimpan di dalam wadah untuk kemudian disebarkan.
Quote:
Prosesnya diawali dengan nyamuk aides aigepty diternakkan dalam wadah di laboratorium Batan. Kemudian jentik nyamuk dikembangbiakkan menjadi pupa hingga berubah menjadi kepompong. Dari kepompong disaring sesuai dengan ukuran dan kriteria. Setelah melalui tahap penyaringan, kepompong dikembalikan lagi ke dalam air.
Setelah menjadi nyamuk muda, jantan dipisahkan dari betina. Cara menandai nyamuk jantan dilihat dari antena yang dimiliki. Nyamuk jantan muda itu dimasukkan ke dalam pot yang sudah dimodifikasi untuk ketahanan hidup nyamuk. Setelah masuk ke dalam pot, nyamuk diradiasi dalam waktu 2-3 menit dengan dosis 70 grey. Dari perlakuan radiasi, dihasilkan nyamuk jantan steril.
Setelah menjadi nyamuk muda, jantan dipisahkan dari betina. Cara menandai nyamuk jantan dilihat dari antena yang dimiliki. Nyamuk jantan muda itu dimasukkan ke dalam pot yang sudah dimodifikasi untuk ketahanan hidup nyamuk. Setelah masuk ke dalam pot, nyamuk diradiasi dalam waktu 2-3 menit dengan dosis 70 grey. Dari perlakuan radiasi, dihasilkan nyamuk jantan steril.
Quote:
Kurangi Populasi
Peneliti Batan, Ali Rahayu mengatakan, uji coba menunjukkan keberhasilan pengendalian nyamuk di tiga tempat yakni Bangka Barat, Salatiga, dan Banjarnegara.Nyamuk mandul di Salatiga mampu menahan angka kasus selama tujuh bulan, di Banjarnegara menahan sampai enam bulan, dan di Bangka Barat tujuh bulan.
Nyamuk jantan dipilih oleh Ali karena tidak merusak. Sementara nyamuk betina tidak dipilih, karena membutuhkan darah untuk mematangkan telur. Usia hidup nyamuk jantan yang belum kimpoi diperkirakan antara 1-1,5 bulan, sebab setelah kimpoi akan mati. Sementara nyamuk betina bertahan sampai dua bulan dan setelah bertelur akan mati.
“Nah telurnya nanti akan kosong alias tidak ada anaknya. Generasi berikutnya nanti akan berkurang dan berdampak pada berkurangnya penyakit demam berdarah,” ujarnya.
Pada tahap pertama dilepaskan sebanyak 10.000 nyamuk di Kelurahan Jangli Kecamatan Tembalang, Senin (20/5). Kawasan yang dipilih terisolasi dengan daerah lain, karena untuk mengukur tingkat perkembangbiakan nyamuk. Evaluasi akan dilakukan setelah enam bulan, sebab populasi nyamuk akan terlihat.
Peneliti Batan, Ali Rahayu mengatakan, uji coba menunjukkan keberhasilan pengendalian nyamuk di tiga tempat yakni Bangka Barat, Salatiga, dan Banjarnegara.Nyamuk mandul di Salatiga mampu menahan angka kasus selama tujuh bulan, di Banjarnegara menahan sampai enam bulan, dan di Bangka Barat tujuh bulan.
Nyamuk jantan dipilih oleh Ali karena tidak merusak. Sementara nyamuk betina tidak dipilih, karena membutuhkan darah untuk mematangkan telur. Usia hidup nyamuk jantan yang belum kimpoi diperkirakan antara 1-1,5 bulan, sebab setelah kimpoi akan mati. Sementara nyamuk betina bertahan sampai dua bulan dan setelah bertelur akan mati.
“Nah telurnya nanti akan kosong alias tidak ada anaknya. Generasi berikutnya nanti akan berkurang dan berdampak pada berkurangnya penyakit demam berdarah,” ujarnya.
Pada tahap pertama dilepaskan sebanyak 10.000 nyamuk di Kelurahan Jangli Kecamatan Tembalang, Senin (20/5). Kawasan yang dipilih terisolasi dengan daerah lain, karena untuk mengukur tingkat perkembangbiakan nyamuk. Evaluasi akan dilakukan setelah enam bulan, sebab populasi nyamuk akan terlihat.
Quote:
Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Semarang, Mada Gautama mengatakan, pelepasan nyamuk dilakukan selama lima siklus atau lima minggu berturut-turut. Setiap siklus dilepaskan lebih kurang 10.000 nyamuk yang ditempatkan di 200 toples, setiap toplesnya berisi 50 ekor nyamuk. Teknologi ini diperoleh dengan biaya murah. Satu toples untuk satu KK dihargai Rp 1.750.“Untuk setahun cukup dengan beli dua toples,” katanya.
Meskipun jumlah nyamuk bertambah menjadi 50.000 ekor, tetapi nyamuk tersebut tidak menggigit. Mada menambahkan, selama program tidak boleh dilakukan fogging atau pengasapan, sebab akan mematikan nyamuk, termasuk nyamuk pejantan yang telah dimandulkan.
“Cara ini akan menggantikan fogging untuk selamanya. Karena kalau fogging, nyamuk mandul ya mati, jadi tidak berhasil pengendaliannya,” ujarnya. (Zakki Amali-87)
Meskipun jumlah nyamuk bertambah menjadi 50.000 ekor, tetapi nyamuk tersebut tidak menggigit. Mada menambahkan, selama program tidak boleh dilakukan fogging atau pengasapan, sebab akan mematikan nyamuk, termasuk nyamuk pejantan yang telah dimandulkan.
“Cara ini akan menggantikan fogging untuk selamanya. Karena kalau fogging, nyamuk mandul ya mati, jadi tidak berhasil pengendaliannya,” ujarnya. (Zakki Amali-87)
Sumber:http://www.suaramerdeka.com/
semoga misinya sukses dan bisa mengurangi jumlah penderita demam berdarah

tapi kasian juga nyamuknya dibikin steril

Quote:
0
2.8K
Kutip
33
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan