Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

agzdsionAvatar border
TS
agzdsion
SEBUAH CERPEN SUPRANATURAL
Oleh Ryana*

*Penulis cerpen ini Ryana, seorang yang dikaruniai INDIGO dan KEMAMPUAN KHUSUS sejak anak-anak. Simaklah apa “MAKNA” dan “PEMBELAJARAN” dibalik apa yang disampaikannya melalui gaya cerpen.

Berawal dari kisah sebuah cerita para personel Kru Exhibition Mahasiswa Kampus Universitas Eka Sakti namanya yang berencana akan pergi berlibur akhir pekan ke sebuah tempat yang mana lokasinya terletak di daerah kawasan air terjun berbatasan dengan Desa Kandang Ampek di daerah padang Panjang Sumatera Barat. Hari ini hari Jumat, hari terakhir Maya beserta teman-temannya pergi ke kampus untuk mengikuti dan membina adik-adik tingkat mereka pada kegiatan Orientasi Mahasiswa kampus, ngga sampai seharian siih, paling ntar siang sebelum Jumatan sudah selesai, begitu ujar Maya terhadap temannya Alex, yah jangan lama-lama yah, kan kita akan berencana liburan besok ke Bintan Pesisir. Baiklah..pagi-pagi kita segera berangkat yah..? on time loh..?? loe suka ngaret soalnya. Huehehe…tau aja loe ! alarm hp loe nyalain,, Iyee..non Maya. Siapa ajah yang pergi ? Gw, loe, arief, and tiwi. Okay..ntar calling anak-anak yah. Yaaah…

Sabtu, 11/11/ 2011
Keesokan harinya…
Para personel Kru Exhibition, Maya, Alex, Arief, and Tiwi dengan happy berangkat dari lokasi mereka pukul 06.00 WIB dengan mengendarai Nissan X-Trail menuju lokasi liburan, yah..kawasan wisata air terjun daerah Pandang Panjang, perjalanan memakan waktu yang lama sekitar 4 jam lebih, hujan begitu derasnya mengguyur bumi , namun belum nampak tanda-tanda mereka akan memasuki lokasi wisata, di perjalanan tiba-tiba muncul sosok orangtua lewat mengendarai sepeda sambil merokok, tangan yang disebelah kiri memegang stang sepeda, dan tangan yang disebelah kanan memegang rokok.

Ehh..ehh, kamu lihat ngga ? tuh orang tua yang mengendarai sepeda sambil memegang rokok, ujar maya, masa hujan lebat begini kok api rokok nya ngga padam yah, aneh. Iya nih..kok bisa yah ?? udah buruan…nih jalan sepi banget, duluin ajah orang tua itu, akhirnya mobil yang di kemudi Alex perlahan-lahan melaju mendahulukan orang tua itu, namun anehnya baru sekitar 20 menit tiba-tiba saja di depan mereka sudah terlihat kembali sosok orang tua yang sedang mengendarai sepeda tadi sambil merokok, heyy….liat, itukan orangtua tadi..? bagaimana bisa dia mendahului kita..!!! bukankah tadi kita telah melaju mendahului dia..!!! iyaaahh…kok tiba-tiba dia bisa ada di depan kita yahh..?? aneeehh..duh,,suasana di jalan kok semakin mencekam gini yah,, Arief, Tiwi, Maya, kalian ada ngelihat ngga tanda-tanda penunjuk jalan mau ke arah lokasi wisata ? duuh..kayaknya kita ngga ngelihat deh Lex sejak tadi..?? lagian kemana orang tua tadi yah..? kok tiba-tiba dianya menghilang ? ada pertanda apa ini yah..? kenapa jarum kompasku mati, kenapa Peta perjalanan kita tiba-tiba hilang ?? Alex yang sejak tadi mengemudi mobil pun ikutan jadi bingung, kok kayaknya dari tadi ngga sampai-sampai yah ?? Waaah…jangan-jangan kita tersesat.

Hari semakin lama semakin larut malam, gimana kalau kita berhenti dulu ajah, kita cari tempat untuk makan dan minum, sekedar melepas lelah, namun kayaknya ngga ada rumah-rumah penduduk disini. Sepi, suasana mencekam, di pinggir jalan hanya ada hutan belantara, namun spertinya ada satu buah bangunan rumah di tengah-tengah hutan belantara ini, yah..bangunan tua dengan bacaan plang terbalik yang telah jatuh menggantung namun masih ada satu buah baut yang masih bisa menyangga plang tersebut, Klinik dr. Tjang., sepertinya bangunan ini sudah tua, ayo kita kesana.
Mereka akhirnya berjalan menuju Klinik tua milik dr. Tjang tersebut, akhirnya mereka di sambut oleh beberapa orang suster, satu orang supir ambulance, satu orang penjaga klinik, dan satu orangnya lagi laki-laki separuh baya, spertinya dia dr. Tjang. Suster tersebut bernaman suster Rina suster Suzan. Suster Rina mengatakan sebaiknya bermalam disini ajah, bsok pagi-pagi kalian bisa melanjutkan perjalanan lagi, kira-kira 20 Km lagi ada sebuah Desa, namanya Desa Padang Datar. Sebaiknya kalian makan dan istirahat dulu.

Akhirnya merek makan bersama,namun begitu makan Maya merasakan bau amis pada makanan tersebut. Namun yang lainnya negitu lahapnya menikmati hidangan sambil ngomong dengan suster dan lainnya, dr. Tjang nya kemana ? kok ngga kelihatn ? ada di ruangannya,sedang meramu obat buat pasien di lantai II. Mereka yang tinggal di klinik ini tidak begitu banyak bicara. Akhirnya mereka istirahat.

Pukul 24.00 WIB

Hari udah larut malam, namun Maya dan Alex belum tidur, mereka berdua mendengar suara-suara aneh, suara mesin, suara teriakan, dan beberapa tamu yang datang, siapa mereka yah ? spertinya mereka lagi ada pembicaraan, Alex..lihat, itu Pak Jarwo sedang membawa Peti. Peti es yang biasanyaa tempat menyimpan ikan, dll. Iyah..sperti tamu tersebut sedang membeli peti tersebut, isinya apa yah..?? kemudian pak Jarwo membawa peti es tersebut masuk ke dlam mobil mereka.

Dan tamu-tamu tersebut sepertinya akan segera pulang dengan menyerahkan satu buah koper berisikan uang, selanjutnya dr.Tjang menerima koper tersebut sambil mencatat silang di sebuah dinding yang tertuliskan tabel dengan bahasa mandarin. Ayo Lex, kita segera kembali ke kamar.

Minggu 12/11/2011

Keesokan harinya…

Ketika Maya dan Alex sedang menunggu kedua orang temannya, bersiap-siap melanjutkan perjalanan, tiba-tiba Arief datang berlari-lari mendekati mereka berdua. Apa kalian melihat Tiwi ? haah….Tiwi ? kenapa dengan Tiwi ? aku melihat kamarnya kosong, sudah tidak ada sejak subuh tadi, ku pikir dianya tidur di kamar Maya, ngga tuh..kita melihatnya, ayo kita cari Tiwi.

Sambungan….

Mereka lalu memberitahukan ke orang-orang yang menghuni klinik tersebut, bahwa teman mereka Tiwi tidak berada di kamarnya semenjak dari subuh tadi. Mereka mencari sambil memanggil nama Tiwi, namun tidak satupun terdengar suara jawaban, mulai dari seluruh kamar, lantai II yang katanya ada beberapa pasien pun ternyata kosong, bukankah suster-suster tersebut mengatakan ada beberapa pasien diatas..? namun ternyata tidak ada, ayo..coba periksa ke ruangan bedah.

Tak satupun ada orang di ruangan tersebut, kosong, sepertinya ruangan-ruangan ini sudah lama tidak terpakai, Maya, Alex dan Arief yang kebetulan memeriksa di ruangan tersebut pun tidak satupun ada bukti-bukti yang bisa dijadikan untuk menemukan Tiwi. Hey..coba lihat, itu ada buku catatan pasien yang di rawat inap, ada nama-nama pasien namun,, apaaahh..??? buku catatan ini sudah ada semenjak tahun 1932, berarti bangunan ini sudah lama berdiri dari tahun 1932 Lex. Ayo kita telusuri siapa mereka, siapa dr.Tjang, siapa Pak jarwo dan kedua Suster mereka, benar-benar aneh dan ganjil spertinya ada sesuatu rahasia, yang benar-benar kita tidak mengetahuinya, kenapa bangunan ini begitu terpencil letaknya di pinggiran kota dan jauh dari jalan raya, kenapa tak satupun ada rumah-ruma penduduk, siapa orangtua yg kita lihat mengendarai sepeda, siapa sebenarnya mereka ? atau sebaiknya kita bergegas pergi dari sini Rif, kata Alex, namun Arief seperti masih enggan dan masih ingin mencari Tiwi.

Lembaran demi lembaran dari buku tersebut di buka oleh Maya, kosong dan kosong, namun ternyata ada lembaran buku yang tersobek di halaman kedua terakhir, sobekan tersebut masih ada catatan, yah…tahun 1932 Secret Project. Sebuah proyek rahasia militer jepang yang dikerjakan, ada tertuliskan senyawa besar yang di kembangbiakkan berupa virus jenis penyakit menular dan mematikan seperti anthrax, typhus, typhoid, dysentri, cholera, smallpox (cacar), bubonic plague (pes atau “Black Death”), syphillis dan pathogen lainnya serta pembawa penyakitnya seperti tikus dan insekt (lalat). Selain itu dilakukan kekejaman eksperimen medis dan percobaan senjata biologi terhadap para tahanan.

Yah, mudah-mudahan ini bisa di jadikan bukti untuk pencarian kita, ayo kita telusuri ke tempat-tempat lainnya, akhirnya mereka bertiga turun, mencari ke tempat-tempat di sekitar klinik tersebut. Hey..lihat ada satu ruangan yang menghubungkan ke ruangan bawah tanah, sepertinya ada lorong menuju ruangan bawah tanah, ayoo..buruan. Arief…aku menemukan jam tangan Tiwi, sepertinya Tiwi berada disini kemarin, ada jejak langkah kaki menuju ruangan-ruangan, ada 3 ruangan lagi Lex, ruang Operasi, Labour, dan satu ruangan lagi. Ayo masing-masing kita lihat, mereka berjalan menuju ruangan-ruangan tersebut.

Arief menuju ke Ruang Operasi, sementara Maya dan Alex menuju Ruangan labour, di ruang operasi Arief mengintip dari celah lubang pintu, di dalam nya ada beberapa suster sedang mempersiapkan alat-alat operasi, di ruang tersebut ada sinar X-ray, pisau bedah, gunting, Vivisection, Injeksi, dll.Sepertinya ada pasien yang harus di operasi.

Sementara itu Maya dan Alex berada di ruang labour yang kebetulan kosong ngga ada satupun orang di dalamnya, di labour mereka melihat beberapa alat peraga untuk eksperimen, dan satu buah buku catatan lengkap tertulis klinik dr. Tjang. Mereka menemukan tulisan persenjataan perang (weapon testing) seperti, alat penyembur api (flame thrower) yang disemburkan ke tubuh target, meledakkan granat terhadap tubuh target dengan jarak dan posisi yang berbeda, dimana target diikat terlebih dahulu disebuah tiang atau tubuh target disiram dan ditest dengan bahan-bahan kimia yang mematikan, semuanya dalam rangka eksperimen tubuh manusia terhadap senjata biologi dan kimia.

Astaga !!!! jangan-jangan dulunya klinik ini di jadikan tempat praktek proyek rahasia tersebut May, ujar Alex. Ini semacam praktek penelitian percobaan, mengembangbiakkan virus, penyebaran, pembunuhan, pembedahan, dan bahkan vivisection (pemotongan tubuh manusia) , belum sempat mereka membaca lembaran berikutnya dari buku tersebut, tiba-tiba terdengar suara jeritan keras,, Arrrrrrggghhhh,,,tolooooonnggg,, ayo kita keluar itu suara teriakan Arief, mereka keluar namun dengan secepat kilat tubuh Arief yang penuh darah diseret keruangan Operasi, terlmbat Lex..Arief dibunuh dan mereka tentunya akan memotong tubuh mayat Arief kemudian organnya di jual.

Ayo kita bergegas pergi dari sini, mereka akhirnya berlari menuju arah keluar ruangan, tiba-tiba di perempatan ruangan, kalian mau kemana..?? teriak pak Jarwo kalian jangan macam-macam sama kita, Pak Jarwo mendekati Alex dan Maya sambil membawa Pisau, Jahanam kalian semua !!!!! kalian telah membunuh ke dua teman kami, rasakan ini, Ciiiaaaatt…..Alex melayangkan pukulan demi pukulan ke arah pak Jarwo, Pak Jarwo pun tak mau kalah, dengan garangnya dia pun membalas pukulan Alex, kemudian Alex menendang, pisau yang di pegang pak Jarwo pun terlepas, niih terima lagi tendanganku, Ciiattt…Pak Jarwo terjatuh. Mereka akhirnya saling pukul, tendang, Pak Jarwo membalas dengan pukulan ke arah ulu hati Alex kemudian memukul wajah Alex hingga pelipisnya mengeluarkan darah, dari hidung juga mengeluarkan darah. Aleex..Maya melihat sambil menangis melihat Alex.

Kemudian Alex membalas dengan serangan tersebut pukulan – pukulan yang mematikan, dan tendangan-tendangan yang bertubi-tubi ke arah pak Jarwo, akhirnya di saat pak jarwo lengah kedua jari Alex langsung menghujam ke dua belah mata Pak Jarwo hingga akhirnya mengeluarkan darah, Pak Jarwo berteriak kesakitan, lalu dengan tendangan terakhirnya menendang ke arah muka pak Jarwo hingga terpental dan kemudian Alex menginjak pak Jarwo tepat diatas jantung pak Jarwo, sampai akhirnya pak Jarwo terkapar tak berdaya, dan mengehembuskan nafas terakhir.



Pukul 01.27 WIB

Hari sudah larut malam, sementara Tiwi belum juga di temukan, Maya dan Alex masih berada di ruangan bawah tanah, kita harus segera menemukan Tiwi, agar kita bisa secepatnya membawa dia keluar dari tempat ini, lantas bagaimana dengan Arief ? Arief sepertinya di bawa ke ruangan Operasi/Bedah, ayo kita menuju keruangan tersebut. Mereka akhirnya menuju ke ruangan bedah sambil mengendap-endap agar tidak ketahuan sama penghuni klinik tersebut. Mereka mengintip ke ruangan operasi/bedah, mereka melihat ternyata mayat Arief sedang di – Vivisection (pembedahan manusia) kemudian dr. Tjang selaku yang memimpin pelaksanaan operasi tersebut memasukkan suntikan (anesthesi) ke dalam tubuh Arief untuk melihat bagaimana bakteri itu berkerja dan bereaksi. Kemudian tangan dan kaki arief yg sudah tidak bernyawa diamputasi dengan gergaji dan mesin pemotong ( chainsaw ). lalu mereka menyambungkannya kembali ke sisi yang berlawanan, tranfusi darah binatang ke manusia dengan cara diinjeksikan kedalam pembuluh tubuh korban, pemecahan bola mata, pengambilan jantung, ginjal, serta organ tubuh lainnya, kemudian mereka berencana akan menjualnya.

Dan percobaan senyawa dengan menciptakan berbagai Virus untuk mengembangkan penelitian mereka.Sadis sekali mereka, mereka kejam !! ayo kita bunuh mereka ujar Maya, sabar..kita memang akan memusnahkan mereka, namun kita harus mencari Tiwi terlebih dahulu, apa dianya masih hidup atau sudah meninggal, ayolah..bagaimana kalo kita menuju ruangan yang ada di sebelah labour. Ambil buku catatan yang tadinya kita temukan di labour. Kita akan jadikan bukti kejahatan mereka. Mereka akhirnya pergi kelabour dan mengambil buku catatan tersebut, kemudian menuju ke arah ruangan yang ada di sebelahnya, mumpung mereka masih berada di ruangan operasi/pembedahan. Akhirnya mereka masuk, ternyata ini ruangan dr.Tjang. ayo kita geledah ruangannya.

Di dalam ruangan dr. Tjang ada lorong mereka berjalan menelusuri lorong tersebut. Ada banyak peti dan ruang Pembekuan Tahanan. Mereka membuka ruangan bertekanan tinggi tersebut, ternyata menemukan sosok mayat, Oohhh…Tiwi !!!!! teriak Maya sambil menangis melihat sosok mayat yang sudah terbujur kaku, mayat Tiwi telah di bekukan (frostbite) untuk menguji ketahanan dan reaksi tubuh terhadap suhu rendah. Dan organ tubuh yang sudah dibekukan, akan dicairkan lagi untuk mempelajari hasil gangren yang tidak diobati.

Belum selesai mereka mengeluarkan Tiwi, tiba-tiba terdengar langkah kaki orang masuk, sst ada suara masuk, kyk nya dr. Tjang, ayo sembunyi. Mereka bersembunyi, namun dr.Tjang tahu akan keberadaan mereka, heeiii….siapa itu !!! teriak dr. Tjang..mereka bersembunyi, kemudian dr. Tjang menghidupkan lampu-lampu ruangan. Hahahahahah….Ketahuan !!! Ngapain kalian berada di ruanganku, haah !!!! kalian jangan coba-coba menghalangi rencanaku !!! akan kubunuh kalian !!! Heeh,, manusia biadab..sungguh kejam kau membunuh teman kami !!! manusia laknat enyahlah kau dari muka bumi ini, hidupmu takkan selamat, ** SENSOR ** !!!! ciiaatttt….Alex yang sudah dari tadi menahan geram dan Maya pun ikut marah akhir Alex dan dr. Tjang bertarung. Alex melancarkan serangan-serangan ke arah dr. Tjang, sementara Maya mengambil barang-barang hasil penelitian dr.Tjang. dr. Tjang pun takl kalah sengitnya, melakukan serangan balik ke arah alex, hajar saja Alex !!

Teriak Maya, akhirnya kerena merasa dr.Tjang terdesak oleh serangan-serangan Alex. Tiba-tiba dr.Tjang mengeluarkan alat mesin pemotong (chainsaw) dan mengidupkannya sambil mengarahkan ke Alex, Alex langsung waspada hanya bisanya mengelak, sambil mengatur strategi dengan begeser perlahan-lahan ke arah pintu keluar, dr.Tjang terus saja mengarah chainsaw tersebut. Kemudian ayo Maya..kita lari, mereka berdua akhirnya berlari kearah pintu lorong dan berlari terus hingga pintu keluar, mereka ternyata bertemu dengan suster-suster dan supir ambulance, mereka mengejar Alex dan Maya.

Alex dan Maya terus berlari menuju pintu keluar anak tangga, dr.Tjang dan para pengikutnya terus mengejar merek, gawat Lex mereka terus mengejar kita gimana niih, sebaiknya kita berpencar saja May, aku akan cari jalan keluarnya untuk memusnahkan mereka, kamu jadi umpan yah ? baiklah..aku akan memancing mereka, ujar Maya. Maya akhirnya berlari memisahkan dirinya dari Alex, sebagian pengikut dr.Tjang mengejar Maya, kemudian Alex juga berlari dikejar oleh dr. Tjang.

Waduh gawat, ternyata salah jalan, gimana nih, klinik tersebut di kelilingi oleh tembok-tembok, Maya juga bingung ternyata salah jalan, aku harus memanjat tembok ini, pikir Maya, Maya terus berlari menelusuri ke arah belakang klinik, Alex melihat Maya berlari ke arah belakang Klinik, akhirnya mengikuti Maya, di belakang Maya bersembunyi di balik susunan Meja Altar dan tumpukan terpal, kemudian Alex mengikutinya, dr.Tjang dan para pengikutnya mencari Alex dan Maya, Lex…itu ada drum dan jirigen minyak, sepertinya itu berisikan bensin, gimana kalau kita bakar saja tempat ini, ujar Maya. Setuju kata Alex, aku berlari kearah sana, diatas ada korek api bekas pembakaran mayat, Maya kamu harus bisa memanjat tembok ini yah, baiklah aku akan memanjatnya. Kemudian Maya naik ke pundak Alex, dan Alex mengangkat tubuh maya, ini kunci mobil kamu keluar tunggu aku disana yah, baiklah. Akhirnya berhasil keluar. Sementara itu dr. Tjang mencari terus diikuti terus para pengikutnya, mereka sepertinya bukan manusia gumam Alex, sepertinya mereka setengah siluman. Dr. Tjang sepertinya punya kelainan, Alex akhirnya mengendap-ngendap dan menyiramkan bensin-bensin tersebut, lihat…itu dia !!! teriak dr.Tjang, tangkap dan segera bawa kemari. Aku akan memotong-motong tubuhnya dengan chainsaw ini, hahaahhahahh….

Para pengikut dr. Tjang terus berlari mengejar Alex, Alex segera menyalakan korek Api, kemudian membakar Klinik tersebut. Aaaaaahhhh…..tidaaaaakkkk,,,,teriak mereka, panaasssss….panassssss,,,tidaakkk.!!!!!!! Teriak dr. Para pengikut dr. Tjang. dr. Alex segera memanjat tembok dan berhasil keluar dari tempat tersebut. Terdengar suara dr. Tjang berteriak kesakitan, Api menjalar semakin tinggi membakar dan ,melahap tubuh mereka, akhirnya Alex dan Maya selamat, mereka berhasil keluar dari tempat tersebut dengan selamat. (Ryan)



“……lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapaat memahami….”

(Al-hajj : 46)

“……mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami

(ayat – ayat Allah)…..” (Al- A’raf : 179 )

0
3.4K
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan