Jakarta – Garuda Indonesia masih melakukan tender terbuka untuk menjual dua unit Boeing 737-500 miliknya dalam rangka peremajaan armada. Tahun ini Garuda Indonesia terus melakukan modernisasi armada dengan melepas empat unit pesawat lama Boeing 737 yang terdiri dari dua unit Boeing 737-300 dan dua unit Boeing 737-500.

Karena Boeing 737-300 itu adalah pesawat sewa maka akan dikembalikan ke lessor sedangkan untuk Boeing 737-500 adalah milik Garuda Indonesia yang telah dioperasikan selama 15 tahun. Jika dalam jangka waktu yang sudah ditentukan ternyata belum juga laku, maka kemungkinan besar dua pesawat tersebut akan dijadikan pesawat charter di sejumlah rute.

Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar pada akhir pekan lalu mengatakan dua pesawat milik Garuda Indonesia tersebut tidak mungkin dijadikan pesawat kargo. “Kalau untuk pesawat kargo, pesawat Boeing 737-500 terlalu kecil kapasitasnya. Jadi saat ini masih ditender,” katanya.

“Pilihan kami tetap charter, karena kalau digunakan untuk reguler terlalu boros biaya operasionalnya,” tambahnya. Dua pesawat berkapasitas 90 kursi itu biasa dioperasikan Garuda Indonesia di hub Makassar.

Garuda Indonesia sebelumnya juga menjual empat unit pesawat jenis Boeing 737-400 pada tahun 2012 kepada maskapai asal Nigeria melalui mekanisme lelang terbuka. BUMN penerbangan ini juga menjual dua unit lagi pesawat sejenis ke TNI-AU dan salah satu maskapai domestik.

Sebagai informasi harga untuk satu unit pesawat yang dijual ke maskapai asal Nigeria tersebut mencapai US$ 3 juta-5 juta dollar. Penjualan pesawat tersebut untuk membatasi usia armada pesawat Garuda Indonesia menjadi tujuh tahun dari sebelumnya 12 tahun. Seluruh pesawat Boeing tipe lama yang biasa melayani rute jarak pendek, menengah, dan regional ini akan digantikan dengan pesawat tipe terbaru yaitu Boeing 737-800NG dan Bombardier CRJ1000NG sebagai bagian dari program Quantum Leap 2015 Garuda Indonesia.

sumber: http://www.runway-aviation.com/garud...oeing-737-500/