juvensammyAvatar border
TS
juvensammy
CEK GAN!! "PKS, WAHABI, dan Ayu Azhari"
Bulan April lalu, makam Sunan Kalijaga di Demak mendadak didatangi petinggi PKS. Tidak tanggung-tanggung, ketua umum PKS Anis Matta ikut hadir melakukan ritual ziarah sekaligus tahlil.

Jelas, aksi PKS dan Anis Matta tak biasa. Bisa jadi, ini baru pertama kali PKS terekam melakukan ritual tahlil ke makam wali. Selama ini partai yang berlambang bulan sabit dan padi kerap dicap sebagai penganut wahabi.

Wahabi adalah gerakan mengatasnamakan pemurnian Islam yang muncul di Arab Saudi di abad ke 18. Gerakan yang dimotori Muhammad bin Abdul Wahhab ini kemudian coba mengikis sejumlah tradisi dalam Islam, seperti tahlil dan ziarah kubur. Kelompok Wahabi ini yang kerap membid'ah kan (menilai sesat) kelompok Islam lain.

Lekatnya Wahabi dan PKS tak terlepas latar belakang pendidikan pentolan PKS yang banyak menempuh studi di perguruan tinggi Arab Saudi. Tafsir pun berkembang bebas. Latar belakang pendidikan pentolannya yang berbau Wahabi dipandang mempengaruhi pandangan PKS tentang Islam.

Sekalipun tak seratus persen identik, pencitraan Wahabi terus bersemayam di partai yang akan memakai nomor urut tiga di Pemilu 2014 itu. Sampai pada akhirnya Anis Matta merasa perlu datang ke makam Sunan Kalijaga sambil memboyong rombongan media. Lucunya, selesai ziarah, Anis spontan mendeklarasikan diri ke media bahwa PKS bukan Wahabi.

Memang bukan PKS saja yang kerap memboyong media untuk mempublikasikan kegiatan ritual serupa. Beberapa artis yang ingin //numpang// tenar pun kerap menjadikan ziarah ke makam wali sebagai pencitraan untuk mendongkrak simpati.

Pada akhirnya, kaitan Wahabi dan PKS menimbulkan banyak penafsiran. Ada yang menganggap, dalam menjalankan kegiatan politik, PKS telah jauh meninggalkan Wahabisme. Namun ada pula yang menilai PKS tetap berbau Wahabi secara ajaran, ciri, maupun tampilan--kendati telah sekali menggelar tahlilan.

Memang akan sulit membedakan mana kader PKS dengan penganut Wahabi. Sebab, jika berbicara soal tampilan kader PKS, maka yang didapati identik dengan ciri seorang Wahabi. Memakai celana bahan panjang yang //ngatung// di kaki, berjidat kehitaman, serta berjanggut minus kumis tebal.

Namun ciri ini tak berlaku saat kader PKS promosi ke gedung DPR. Tak ada lagi ciri dan sikap ala Wahabi yang pantang menatap wanita. Sebaliknya, setelah jadi anggota DPR kader PKS justru gemar menyaksikan wanita tanpa busana.

Aksi anggota Fraksi PKS bernama Arifinto jadi bukti nyata. Kader utama PKS ini kedapatan terpaku pandangannya pada tayangan wanita tanpa busana.

Celakanya, aksi Arifinto menonton tayangan porno terjadi saat sidang paripurna DPR untuk membahas kepentingan rakyat. Entah gambar aurat wanita siapa mana yang disaksikan Arifinto. Yang jelas, gambar itu bukanlah tampilan Vitalia, Maharani, ataupun Ayu Azhari.

Saat peristiwa yang menimpa Arifinto terkuak ke publik, kader PKS ramai-ramai angkat suara. Bahkan Arifinto sendiri yang membela diri dengan mengatakan tayangan porno yang dia saksikan sendiri dengan kedua matanya adalah bentuk konspirasi.

"Jangan-jangan konspirasi atau apa. Itu namanya membunuh (karakter) saya," kata Arifinto dalam pengakuannya di tahun 2011 seperti dimuat Republika.

Tafsir bebas memang sah-sah saja diucapkan kader PKS soal konspirasi dalam kasus Arifinto. Sah-sah juga jika tafsir klasik serupa kembali diulangi PKS setiap ada kadernya yang kena masalah.

Tafsir mengenai konspirasi kembali dimunculkan PKS saat dihantam kasus impor daging sapi. Kasus yang menjerat eks ketua umum PKS Luthfi Hasan Ishaaq ini dituding PKS sebagai bentuk konspirasi pihak luar yang ingin menjatuhkan partai. Bahkan Komisi Pemberantasan Korupsi pun tak luput dari tudingan yang dilontarkan.

Bagusnya, KPK tak mau terjebak pada aksi penafsiran sendiri seperti yang dilakukan PKS. KPK hanya menjawab segala penafsiran PKS soal konspirasi dengan usaha pembuktian di pengadilan.

Dan pengadilanlah yang segera akan mengungkap kepada publik mengenai dua alat bukti yang sudah menjerat Luthfi. Alat bukti yang disebut-sebut berupa percakapan Luthfi dengan Fathanah saat berada di Singapura.

Di sisi lain, kasus terkait pengaturan kuota impor daging sapi ini terus menjerat orang dekat PKS, salah satunya bernama Ahmad Fathanah. Nah, khusus kisah Fathanah, publik seakan dibuat dejavu oleh kisah Arifinto.

Namun, kelasnya seorang Fathanah sudah bukan lagi berupa menatap sosok wanita via layar tablet. Melainkan menyaksikan sendiri sosok wanita berparas ayu laiknya Ayu Azhari.

Aksi Fathanah pun semakin menjadi setelah KPK mengendus aliran dana korupsi sapi mengalir pada sejumlah wanita, termasuk Ayu. Ayu Azhari sendiri menjelaskan, aliran dana dari Fathanah sejatinya merupakan pemberian dari PKS. Ini sebagai "booking fee" PKS atas janji Ayu menyukseskan acara partai tersebut di Pilkada.

Tidak hanya Ayu, Fathanah dengan "uang sapinya" juga mampu "menjamah" wanita cantik lain, yakni Vitalia dan Maharani.

Kendati Fathanah diketahui kerap keluar masuk kantor PKS, sekalipun Fathanah diketahui sebagai orang kepercayaan Luthfi, walau Fathanah rajin menyetor uang ke kas partai, lagi-lagi PKS punya penafsiran sendiri. Tasfir PKS kembali menyebut soal konspirasi. Fathanah disebut sebagai agen dari luar untuk menghancurkan partai.

Bahkan soal Ayu Azhari pun disebut sebagai bagian konspirasi. PKS merasa ada yang coba melekatkan kisah Fathanah dengan sejumlah wanita, termasuk Ayu, dengan citra partai. "Itu adalah upaya menyeret-nyeret PKS ke kasus-kasus Ahmad Fathanah. Ingin disampaikan seolah-olah PKS suka melanggar hukum dan suka perempuan. Itu character assassination," ungkap Ketua Fraksi PKS Hidayat Nur Wahid.

Segala pembelaan PKS dan jutaan kadernya, baik soal Wahabi maupun kasus sapi, memang sah-sah saja sebagai sebuah penafsiran. Namun sah pula jika ada pihak lain memiliki penafsiran yang tak sama dengan Hidayat Nur Wahid atau Anis Matta.

Penafsiran bahwa aksi ziarah PKS adalah bentuk konspirasi Wahabi. Penafsiran bahwa naluri kebanyakan lelaki, tak peduli PKS atau Wahabi, memang menggemari daging sapi dan Ayu Azhari. Penafsiran bahwa konspirasi sesungguhnya itu adalah pura-pura ikut rapat, padahal sedang menonton maksiat......

NB: buat para Ukhti dan Akhi, tulisan ini sebatas penafsiran penulis bukan konspirasi...Salam Cinta, Kerja, dan Harmoni.. Salam juga untuk Ayu, Vitalia, dan Maharani....
Diubah oleh juvensammy 15-05-2013 14:25
0
7.4K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan