World No Tobacco Days[Hari-Hari Tanpa Temabakau Sedunia]
TS
8line2cross
World No Tobacco Days[Hari-Hari Tanpa Temabakau Sedunia]
Alasan Agan/Sista tidak merokok?
1. Gak Tahan bau asap
2. Gak baik untuk kesehatan
3. Ane gk mau ane dan lingkungan ane jadi korban Asap Rokok
Pertama-tama Agan-Agan semua, terima kasih sudah membuka thread ini.
Seperti yang kita tahu, hari ini adalah hari Anti Tembakau Sedunia. Ane Cuma mau share kalau hari ini seperti biasa orang-orang akan berkampanye, berorasi untuk mendukung gerakan untuk tidak merokok. Yang ane sesali dari hari ini adalah, tanggal 31 Mei selalu terlewati seolah-olah tanpa makna. Apa makna hari anti tembakau untuk agan/sista para perokok, atau untuk yang tidak merokok? Apakah agan/sista yang perokok hanya ingin berhenti merokok pada hari ini, atau seterusnya? Apakah agan/sista yang bukan perokok menjadi lebih bertekad untuk tidak menyentuh rokok atau bahkan menghirup asap rokok mulai hari ini? Itu semua bergantung pada apakah agan/sista menyadari betapa bahayanya asap rokok.
Ane gak akan jelaskan panjang lebar soal bahanya asap rokok, agan bisa search sendiri di Google. Yang jelas asap rokok sudah membunuh banyak sekali orang dengan kanker paru-paru. Suka tidak suka, jika asap rokok terhirup sedikit saja atau yang kita sering sebut dengan perokok pasif, maka akan berpengaruh pada paru-paru kita.
Spoiler for Korban Perokok Pasif:
Quote:
Contoh korban perokok pasif.
Tiga hari sebelum Noor Atika Hasanah meninggal dunia pada 30 Desember 2010 akibat bronchopneumonia duplex, ia masih sempat menulis di akun Twitter-nya, ”Bagi para ortu perokok, aku mohon banget supaya ngerokok sejauh mungkin dari anaknya supaya jauh dari kemungkinan kena flek paru.”
Perempuan kelahiran 8 November 1982 yang biasa disapa sebagai Tika ini meninggal akibat menjadi perokok pasif. Di jejaring sosial, ia mengaku bahwa dirinya tidak merokok dan ia adalah korban asap perokok lain. Walau ia telah didiagnosis dokter mengalami flek paru yang parah (bronchopneumonia duplex), ia tetap tegar. Di Twitter-nya tanggal 24 Desember 2010 ia menulis, ”Well, hello Bronchopneumonia Duplex! I’m not afraid of you!”
Dua hari sebelumnya, Tika lewat Twitter-nya, @tikuyuz, menyatakan harapannya, ”Bismillah... Semoga berat badanku bisa lekas kembali normal dari yang sekarang cuma 35 kg. Syukur- syukur lebih berat dari normal.” Berat normalnya 42 kg. Penyakitnya membuatnya bukan hanya kehilangan berat badan, melainkan juga sering menderita sesak napas, batuk keras, dan pilek. Sepuluh jam sebelum meninggal, Tika masih sempat menyebarkan kabar lewat Twitter untuk terakhir kalinya, ”Spent 1 night here, now waiting for the infection result (@ RS. PROF. DR SULIANTO SAROSO).”
Kisah saat-saat terakhir kehidupan Tika dapat dibaca di beberapa tautan dan diunduh di Google.
Kisah yang tak kalah tragis dibandingkan dengan Tika adalah nasib yang menimpa Khasidoh, perempuan muda berusia 25 tahun. Ia menderita kanker paru karena menjadi perokok pasif. Ayah dan kakeknya adalah perokok berat. Ibu seorang anak berusia empat bulan ini meninggal tak lama setelah diwawancara Geoff Thompson, wartawan televisi ABC dari Australia ketika ia dirawat di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta, tahun 2009. Film dokumenter karya Thompson berjudul 80 Million Smokers Everyday in Indonesia dapat disaksikan di http://www.abc.net.au/foreign/content/2009/s2673564.htm.
Ayah Khasidoh berhasil diwawancara Thompson. Ia mengaku amat menyesal karena menjadi penyebab kematian Khasidoh. Khasidoh dan Tika adalah contoh dua korban sebagai perokok pasif yang mereka alami sejak kanak-kanak.
Dua kisah di atas adalah bukti nyata bahwa merokok pasif tak kalah berbahaya dibandingkan dengan merokok aktif. Dampak konsumsi tembakau atau rokok telah banyak diketahui masyarakat walaupun mati-matian dibantah oleh industri rokok dan para pembela fanatik rokok.
Di Indonesia saat ini diperkirakan terjadi sekitar 400.000 kematian setiap tahun yang disebabkan oleh penyakit-penyakit yang berkaitan dengan rokok. Sebanyak 25.000 kasus di antaranya terjadi pada mereka yang tak pernah merokok sama sekali, seperti Tika dan Khasidoh.
Diperkirakan sekitar 70 persen pria dewasa di Indonesia adalah perokok. Merokok telah menjadi gaya hidup dan habitus. Thompson dan Christofer Putzel lewat filmnya, Sex, Lies and Cigarettes (2011), tentang kebiasaan merokok di Indonesia mendokumentasikan dampak menyedihkan kebiasaan merokok. Dampak itu antara lain banyaknya kasus gangguan pernapasan kronis dan kanker paru di kalangan perokok aktif dan pasif di Indonesia. Indonesia tak dapat disangkal menjadi ”surga” bagi perokok dan industri rokok.
Di Indonesia, iklan dan promosi rokok amat leluasa dan masif. Masyarakat dan pemerintah amat permisif terhadap para perokok. Walau di sejumlah daerah merokok di tempat-tempat umum dilarang oleh peraturan daerah, dalam kenyataan peraturan-peraturan itu tidak efektif.
Perkembangan terakhir, Mahkamah Konstitusi (MK) lewat putusan Nomor 57/PUU-IX/2011, yang diumumkan Selasa (17/4), mewajibkan perkantoran dan pertokoan menyediakan ruangan khusus untuk perokok. Putusan ini tentu dapat ditafsirkan bermacam- macam. Pertama, perokok aktif seolah dibatasi, tetapi justru diberi hak istimewa tetap boleh merokok di dalam gedung walau di dalam ruangan khusus. Kedua, majelis hakim MK tampaknya tak paham perkembangan terakhir di dunia bahwa gedung- gedung yang ruangannya tertutup seharusnya menjadi kawasan tanpa rokok total mengingat asap rokok di ruang khusus merokok dapat menerobos lewat plafon dan saluran AC sentral ke ruang lain.
Hak hidup mereka yang bukan perokok seyogianya diutamakan. Sayang sekali, majelis hakim MK tak paham beda antara asap utama (mainstream smoke) dan asap sampingan (sidestream smoke) dari ujung rokok yang terbakar tetapi tidak sedang diisap. Asap sampingan tiga kali lebih beracun dan lebih karsinogenik daripada asap utama. Karena itu, pembuatan ruang khusus merokok tidak memberikan perlindungan penuh kepada mereka yang bukan perokok.
“Dokter-dokter bilang perokok pasif itu lebih berbahaya, makanya para perokok beralasan, mendingan ane jadi perokok aktif aja. Haha tapi itu salah besar gan. Faktanya agan kalo merokok pasti seringnya bareng temen-temen kan, di saat itu agan jadi perokok aktif sekaligus perokok pasif. Makanya perokok aktif maupun pasif sama-sama mendekat dengan yang namanya kanker paru paru”
Silahkan nonton film documenter ini sebagai pencerahan :
Spoiler for Rokok di Indonesia:
Kesimpulan film di atas adalah
Produsen rokok itu menargetkan produk mereka untuk negara yang miskin sampai berkembang. Jika masyarakatnya belum teredukasi mengenai bahayanya asap rokok, malah iklan-iklan rokok yang bertebaran di Indonesia yang menggambarkan merokok itu keren, merokok itu jantan, merokok itu simbol persahabatan dll, di sinilah lahan besar bagi produsen tersebut. Amerika yang merupakan produsen rokok terbesar tidak bisa lagi menjual produk mereka di dalam negri, karena masyarakatnya sudah teredukasi dengan baik, dan iklan rokok pun dilarang.
Ane gak bilang kalau yang merokok itu orang miskin, atau orang bodoh. Tapi gan, itu lah yang diinginkan oleh produsen rokok, agar kita tidak teredukasi, agar kita candu dengan rokok, sehingga produsen rokok bisa untung terus. Gak cuma di Indonesia, di Afrika dan Amerika Selatan juga menjadi target pemasaran produk rokok.
So guys sekarang agan/sista bisa mulai mencari tahu sendiri bahaya asap rokok dan mulai untuk menghentikan kebiasaan merokok. Itu cuma mulai dari diri sendiri, bukan dengan larangan merokok dll, karena semakin dilarang semakin jadi.
Beda jika dengan kesadaran sendiri, sampai akhir hayat pun akan Anti dengan yang namanya asap rokok.
Pesan Terakhir dari TS:
Untuk memperingati hari anti tembakau 31 Mei 2013, TS ingin menyampaikan, bahwa ini adalah World No Tobacco Days[Hari-Hari Tanpa Temabakau Sedunia]. Bukan hari ini saja, tapi hari-hari berikutnya.
Jika agan/sista sayang dengan badan kalian, berhentilah merokok segera.
Jika agan/sista sayang dengan orang sekitar kalian, berhentilah merokok segera.
Bagi agan/sista yang punya anak-anak, jangan merokok di depan/ di dekat anak kalian, selain bisa ditiru kelakuan merokoknya, asap rokok agan/sista bisa membahayakan anak-anak. Kalau bisa berhenti sekalian.
Itu dari TS, silahkan dari Agan-Agan yang ingin menyampaikan komentar, harapan ke depan, dan tekad agan-agan mulai hari ini.