- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Jokes & Cartoon
( EXCLUSIVE) Wawancara Uncensored
TS
pukakyon
( EXCLUSIVE) Wawancara Uncensored
Beginilah petikan wawancara antara seorang pembaca berita handal dan Mendadak capres
Kalo ga lucu maap2 ya... jangan
Quote:
A: “Sebagai seorang presiden kelak, anda mesti mengetahui berbagai persoalan bangsa ini, dan mempunyai pengetahuan dan wawasan yang luas mengenai dunia internasional.”
“Salah satu persoalan yang kerap melanda bangsa ini adalah soal subsidi BBM, yang kian lama kian membengkak. Tahun ini APBN tersedot untuk subsidi BBM itu dipastikan mencapai angka Rp. 222,8 triliun. Bagaimana pendapat anda mengenai subsidi BBM ini?”
R: “Wah, saya baru tahu kalau hanya untuk penggunaan BBM pemerintah menganggarkan subsidi anggaran sampai sedemikian besarnya. Rp. 222,8 triliun itu pasti sangat besar, ya? Ini suatu pemborosan dan kebodohan yang luar biasa dari pemerintah saat ini. Pemerintah tidak mendidik masyarakat akan berperilaku hemat, malah mengikuti pola konsumtif masyarakat kita dengan mengadakan subsidi anggaran sebesar itu hanya untuk BBM. Padahal, saya yakin seyakin-yakinnya, mereka yang menggunakan BBM itu adalah dari kalangan mampu.”
A: “Jadi, menurut anda, subsidi BBM itu harus dihapus, atau bagaimana?”
R: “Tentu saja harus dihapus. Untuk apa mengsubsidikan masyarakat mampu hanya untuk penggunaan BBM seperti itu.”
A: “Bagaimana mekanisme penghapusan subsidi BBM tersebut? Tentu kalau dilakukan secara tiba-tiba akan berpotensi memicu gejolak sosial dan politik yang tinggi?”
R: “Secara spesifik, saya sendiri tidak memahami soal penggunaan BBM. Karena saya sendiri tidak pernah menggunakan BBM. Namun demikian saya yakin bahwa penghapusan BBM itu harus dilakukan pemerintah. Karena selain menghemat anggaran, juga mendidik masyarakat untuk tidak konsumtif. Yang ujung-ujungnya hanya menguntungkan negara kafir saja!”
“Tentang gejolak sosial-politik,saya tidak yakin itu bakal terjadi. Masa hanya menghapus subsidi BBM bisa menimbulkan gejolak sosial dan politik? Mbak Najwa ini ada-ada saja, kalau bertanya. Bilamana perlu pemerintah melarang saja penggunaan BBM itu!”
A: “Saya tidak akan bertanya secara spesifik soal subsidi BBM ini. Tetapi saya terkejut mendengar anda tidak pernah menggunakan BBM?! Lebih terkejut lagi, anda mengatakan bilamana perlu pemerintah melarang penggunanan BBM. Apakah itu mungkin? Terus, apa kaitannya dengan penggunaan BBM hanya menguntungkan negara kafir? Negara mana yang anda maksudkan? … Rasanya, ada yang tidak beres, nih?”
R: “Ya, memang ada yang tidak beres. Pemerintah sekarang ini yang tidak beres. Kalau saya jadi presiden saya akan membereskan yang tidak beres ini. Masa hanya untuk masyarakat menggunakan BBM harus keluar anggaran subsidi sampai dua ratusan triliun rupiah itu? Mampu beli barangnya, tetapi ketika digunakan biayanya harus disubsidi? Benar-benar tidak beres!
Hentikan subsidi BBM! Hentikan masyarakat yang terbiasa menggunakan BBM! Itu sangat mungkin.
Betul, saya sendiri tidak pernah menggunakan BBM. Kalau mau mengirim pesan, saya biasa mengirimnya melalui SMS, atau telepon langsung. Ngapaian harus khusus beli Blackberry lagi untuk menggunakan BBM?! Itu kan ujung-ujungnya menguntungkan negara kafir, asal BlackBerry itu, Kanada!”
A (berpaling ke kamerawan): “Matikan rekamannya!”
“Salah satu persoalan yang kerap melanda bangsa ini adalah soal subsidi BBM, yang kian lama kian membengkak. Tahun ini APBN tersedot untuk subsidi BBM itu dipastikan mencapai angka Rp. 222,8 triliun. Bagaimana pendapat anda mengenai subsidi BBM ini?”
R: “Wah, saya baru tahu kalau hanya untuk penggunaan BBM pemerintah menganggarkan subsidi anggaran sampai sedemikian besarnya. Rp. 222,8 triliun itu pasti sangat besar, ya? Ini suatu pemborosan dan kebodohan yang luar biasa dari pemerintah saat ini. Pemerintah tidak mendidik masyarakat akan berperilaku hemat, malah mengikuti pola konsumtif masyarakat kita dengan mengadakan subsidi anggaran sebesar itu hanya untuk BBM. Padahal, saya yakin seyakin-yakinnya, mereka yang menggunakan BBM itu adalah dari kalangan mampu.”
A: “Jadi, menurut anda, subsidi BBM itu harus dihapus, atau bagaimana?”
R: “Tentu saja harus dihapus. Untuk apa mengsubsidikan masyarakat mampu hanya untuk penggunaan BBM seperti itu.”
A: “Bagaimana mekanisme penghapusan subsidi BBM tersebut? Tentu kalau dilakukan secara tiba-tiba akan berpotensi memicu gejolak sosial dan politik yang tinggi?”
R: “Secara spesifik, saya sendiri tidak memahami soal penggunaan BBM. Karena saya sendiri tidak pernah menggunakan BBM. Namun demikian saya yakin bahwa penghapusan BBM itu harus dilakukan pemerintah. Karena selain menghemat anggaran, juga mendidik masyarakat untuk tidak konsumtif. Yang ujung-ujungnya hanya menguntungkan negara kafir saja!”
“Tentang gejolak sosial-politik,saya tidak yakin itu bakal terjadi. Masa hanya menghapus subsidi BBM bisa menimbulkan gejolak sosial dan politik? Mbak Najwa ini ada-ada saja, kalau bertanya. Bilamana perlu pemerintah melarang saja penggunaan BBM itu!”
A: “Saya tidak akan bertanya secara spesifik soal subsidi BBM ini. Tetapi saya terkejut mendengar anda tidak pernah menggunakan BBM?! Lebih terkejut lagi, anda mengatakan bilamana perlu pemerintah melarang penggunanan BBM. Apakah itu mungkin? Terus, apa kaitannya dengan penggunaan BBM hanya menguntungkan negara kafir? Negara mana yang anda maksudkan? … Rasanya, ada yang tidak beres, nih?”
R: “Ya, memang ada yang tidak beres. Pemerintah sekarang ini yang tidak beres. Kalau saya jadi presiden saya akan membereskan yang tidak beres ini. Masa hanya untuk masyarakat menggunakan BBM harus keluar anggaran subsidi sampai dua ratusan triliun rupiah itu? Mampu beli barangnya, tetapi ketika digunakan biayanya harus disubsidi? Benar-benar tidak beres!
Hentikan subsidi BBM! Hentikan masyarakat yang terbiasa menggunakan BBM! Itu sangat mungkin.
Betul, saya sendiri tidak pernah menggunakan BBM. Kalau mau mengirim pesan, saya biasa mengirimnya melalui SMS, atau telepon langsung. Ngapaian harus khusus beli Blackberry lagi untuk menggunakan BBM?! Itu kan ujung-ujungnya menguntungkan negara kafir, asal BlackBerry itu, Kanada!”
A (berpaling ke kamerawan): “Matikan rekamannya!”
Kalo ga lucu maap2 ya... jangan
0
3.4K
Kutip
126
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan