- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Jokes & Cartoon
[Ngakak Gan]Cerita Humor Tentang Anak Sekolah
TS
Deadly.Virus
[Ngakak Gan]Cerita Humor Tentang Anak Sekolah
Maap klo
namanya juga buat menghibur
SURAT UNTUK GURU
GURU KEBINGUNGAN MENGAJAR MURID-MURIDNYA
GURU ANEH
LAWAN KATA
SALAM PERKENALAN
TUMOR OTAK
IBU YANG MELAHIRKAN
BELAJAR BERHITUNG
BELAJAR GEGOGRAFI
BUAT KALIMAT DENGAN KATA BAYI
Sekian dulu
gak ingin
tapi mengharapkan
namanya juga buat menghibur
SURAT UNTUK GURU
Quote:
Seorang guru baru saja memperoleh surat dari orangtua murid yang mengatakan, "Andy putra kami adalah seorang anak yang sensitif. Jika anda ingin menghukum anak saya, pukul saja anak yang duduk di sebelahnya. Itu akan menakutinya."
GURU KEBINGUNGAN MENGAJAR MURID-MURIDNYA
Quote:
Pada suatu haari seorang guru sedang mengajar murid-muridnya. Karena bosan, murid-muridnya pun malah asyik mengobrol dan sibuk dengan kegiatan mereka sendiri-sendiri. Sang gurupun marah karena dia merasa dicuekin, tak lama kemudian sang guru memulai aksi marah-marahnya.
Guru : "Kalian ini ngobrol saja kerjaannya... Apa kalian tidak ada yang mau mendengarkan pelajaran??"
Murid : "Tidak Buuu.." Murid-murid serentak menjawab (Sang
makin kesal)
Guru : "Dasar kalian murid-murid bodoh... Kenapa kalian bisa masuk sekolah ini??"
Murid : "Karena kami ingin pintar, Bu..."
Guru : "Kalau begitu siapa yang merasa bodoh berdiri... Biarnanti saya ajari.." (Murid-muridpun hening karena tidak ada yang merasa dirinya bodoh, tapi tiba-tiba Edo berdiri)
Guru : "Bagus Edo, kamu merasa diri kamu masih bodoh yah??"
Edo : "Tidak Buu.."
Guru : "Lalu kenapa kamu berdiri??"
Edo : "Saya ttidak tega saja, Bu..."
Guru : "Gak tega kenapa??"
Edo : "Ngeliat ibu berdiri sendirian..."
Guru : "!!!!!????"
Guru : "Kalian ini ngobrol saja kerjaannya... Apa kalian tidak ada yang mau mendengarkan pelajaran??"
Murid : "Tidak Buuu.." Murid-murid serentak menjawab (Sang
makin kesal)
Guru : "Dasar kalian murid-murid bodoh... Kenapa kalian bisa masuk sekolah ini??"
Murid : "Karena kami ingin pintar, Bu..."
Guru : "Kalau begitu siapa yang merasa bodoh berdiri... Biarnanti saya ajari.." (Murid-muridpun hening karena tidak ada yang merasa dirinya bodoh, tapi tiba-tiba Edo berdiri)
Guru : "Bagus Edo, kamu merasa diri kamu masih bodoh yah??"
Edo : "Tidak Buu.."
Guru : "Lalu kenapa kamu berdiri??"
Edo : "Saya ttidak tega saja, Bu..."
Guru : "Gak tega kenapa??"
Edo : "Ngeliat ibu berdiri sendirian..."
Guru : "!!!!!????"
GURU ANEH
Quote:
Guru : "Anak-anak, Indonesia terletak di antara dua samudra dan dua ...??"
Murid : "Benuaaaa...!"
Guru : "Salah! Yang benar Indonesia terletak di antara dua samudra dan kedua-duanya amatlah dalam...!"
Guru : "Sekarang flora dan fauna. Kalau ikan paus binatang mamalia, buaya binatang reptilia, kambing binatang herbivora, sedangkan macan adalah binatang ....?"
Murid : "Carnivora!!"
Guru : "Kalian ini memang bodoh... Macan adalah binatang yang menakutkan...!"
Murid : "???!!!"
Guru : "Sekarang tentang kesehatan. Kemarin si Banu jatuh dari pohon, dia pingsan, tungkainya mengenai batu tajam sehingga keluar ...??"
Murid : "Darahh..!"
Guru : "Eeee ee eeee, bener-bener bodoh ya kalian! Yang benar dia pingsan, tungkainya mengenai batu tajam sehingga keluarganya kelabakan...!"
Murid : "?????!!!!!"
Murid : "Benuaaaa...!"
Guru : "Salah! Yang benar Indonesia terletak di antara dua samudra dan kedua-duanya amatlah dalam...!"
Guru : "Sekarang flora dan fauna. Kalau ikan paus binatang mamalia, buaya binatang reptilia, kambing binatang herbivora, sedangkan macan adalah binatang ....?"
Murid : "Carnivora!!"
Guru : "Kalian ini memang bodoh... Macan adalah binatang yang menakutkan...!"
Murid : "???!!!"
Guru : "Sekarang tentang kesehatan. Kemarin si Banu jatuh dari pohon, dia pingsan, tungkainya mengenai batu tajam sehingga keluar ...??"
Murid : "Darahh..!"
Guru : "Eeee ee eeee, bener-bener bodoh ya kalian! Yang benar dia pingsan, tungkainya mengenai batu tajam sehingga keluarganya kelabakan...!"
Murid : "?????!!!!!"
LAWAN KATA
Quote:
Kelas yang tadinya ribut, kini menjadi sunyi-senyap setelah guru Bahasa Indonesia yang paling ditakuti itu masuk ke dalam ruang kelas. Wajahnya garang seperti hendak menerkam wajah mangsanya.
Murid-murid : "Selamat pagi, Bu guru!!!"
Bu guru : (dengan suara melengking)"Mengapa bilang selamat pagi saja, kalau begitu siang, sore, dan malam kaliam mendoakan saya tidak selamat, ya??"
Murid-murid : "Selamat pagi, siang, sore, dan malam Bu guru...."
Bu guru : "Kenapa panjang sekali?? Tidak pernah orang mengucapkan selamat seperti itu!!
Murid-murid : "*^%)&%$^#@??"
Bu guru : "Katakan saja selamat sejahtera, kan lebih bagus didengar dan penuh makna? Lagipula ucapan itu meliputi semua masa dan keadaan."
Murid-murid : "Selamat sejahtera Bu guru!!"
Bu guru : "Sama-sama, duduk!! Dengar baik-baik!! Hari ini, saya mau menguji kalian semua tentang lawan kata atau antonim kata. Kalau saya sebutkan perkataannya, kamu semua harus cepat menjawabnya dengan lawan katanya, mengerti??!"
Murid-murid : "Mengerti Bu guru.."
Guru : "Pandai!"
Murid-murid : "Bodoh!"
Guru : "Tinggi!"
Murid-murid : "Rendah!"
Guru : "Jauh!"
Murid-murid : "Dekat!"
Guru : "Berjaya!"
Murid-murid : "Menang!"
Guru : "Salah itu!"
Murid-murid : "Benar ini!"
Guru : (GERAM) "Bodoh!"
Murid-murid : "Pandai!"
Guru : "Bukan!"
Murid-murid : "YA!"
Guru : (mulai pusing) "Oh Tuhan!!"
Murid-murid : "Ya hamba!!"
Guru : "Dengar ini..."
Murid-murid : "Jangan dengar itu.."
Guru : "Diam!!"
Murid-murid : "Ribut!!!!"
Guru : "Itu bukan pertanyaan, bodoh!!!!"
Murid-murid : "Ini adalah jawaban, pandai!!"
Guru : "Mati aku!!"
Murid-murid : "HIDUP kami!!"
Guru : "Saya rotan baru tau rasa!!"
Murid-murid : "Kita akar lama tak tau rasa!!"
Guru : "Malas aku ngajar kalian!"
Murid-murid : "Rajin kami belajar Bu guru...."
Guru : "Kalian gila semua!!"
Murid-murid : "Kami waras sebagian.."
Guru : "Cukup!! Cukup!!"
Murid-murid : "Kurang! Kurang!"
Guru : "Sudah!! Sudah!!"
Murid-murid : "Belum!! Belum!!"
Guru : "Mengapa kalian semua bodoh sekali??"
Murid-murid : "Sebab saya seorang pandai.."
Guru : "Oh!! Melawan ya!!"
Murid-murid : "Ho!! Mengalah tidak??"
Guru : "Kurang ajar!!!"
Murid-murid : "Cukup ajar.."
Guru : "Habis aku.."
Murid-murid : "Kekal kamu!!!"
Guru : (putus asa) "OK. Pelajaran sudah habis!!"
Murid-murid : "KO. Permainan belum mulai!!"
Guru : "Sudah, BODOH!!!"
Murid-murid : "Belum, pandai!!"
Guru : "Berdiri!!"
Murid-murid : "Duduk!!"
Guru : "Bego kalian ini!!"
Murid-murid : "Cerdik kami itu!!"
Guru : "RUSAK!!!"
Murid-murid : "Baik.."
Guru : (STRESS) "Kamu semua ditahan siang hari ini!!"
Murid-murid : "Kami dilepaskan tengah malam itu!!!"
Muka Bu guru merah padam dan tanpa bicara lagi mengambil buku-bukunya dan keluar ruangan. Murid-murid bangga karena mereka merasa dapat menjawab semua pertanyaan tadi.
Murid-murid : "Selamat pagi, Bu guru!!!"
Bu guru : (dengan suara melengking)"Mengapa bilang selamat pagi saja, kalau begitu siang, sore, dan malam kaliam mendoakan saya tidak selamat, ya??"
Murid-murid : "Selamat pagi, siang, sore, dan malam Bu guru...."
Bu guru : "Kenapa panjang sekali?? Tidak pernah orang mengucapkan selamat seperti itu!!
Murid-murid : "*^%)&%$^#@??"
Bu guru : "Katakan saja selamat sejahtera, kan lebih bagus didengar dan penuh makna? Lagipula ucapan itu meliputi semua masa dan keadaan."
Murid-murid : "Selamat sejahtera Bu guru!!"
Bu guru : "Sama-sama, duduk!! Dengar baik-baik!! Hari ini, saya mau menguji kalian semua tentang lawan kata atau antonim kata. Kalau saya sebutkan perkataannya, kamu semua harus cepat menjawabnya dengan lawan katanya, mengerti??!"
Murid-murid : "Mengerti Bu guru.."
Guru : "Pandai!"
Murid-murid : "Bodoh!"
Guru : "Tinggi!"
Murid-murid : "Rendah!"
Guru : "Jauh!"
Murid-murid : "Dekat!"
Guru : "Berjaya!"
Murid-murid : "Menang!"
Guru : "Salah itu!"
Murid-murid : "Benar ini!"
Guru : (GERAM) "Bodoh!"
Murid-murid : "Pandai!"
Guru : "Bukan!"
Murid-murid : "YA!"
Guru : (mulai pusing) "Oh Tuhan!!"
Murid-murid : "Ya hamba!!"
Guru : "Dengar ini..."
Murid-murid : "Jangan dengar itu.."
Guru : "Diam!!"
Murid-murid : "Ribut!!!!"
Guru : "Itu bukan pertanyaan, bodoh!!!!"
Murid-murid : "Ini adalah jawaban, pandai!!"
Guru : "Mati aku!!"
Murid-murid : "HIDUP kami!!"
Guru : "Saya rotan baru tau rasa!!"
Murid-murid : "Kita akar lama tak tau rasa!!"
Guru : "Malas aku ngajar kalian!"
Murid-murid : "Rajin kami belajar Bu guru...."
Guru : "Kalian gila semua!!"
Murid-murid : "Kami waras sebagian.."
Guru : "Cukup!! Cukup!!"
Murid-murid : "Kurang! Kurang!"
Guru : "Sudah!! Sudah!!"
Murid-murid : "Belum!! Belum!!"
Guru : "Mengapa kalian semua bodoh sekali??"
Murid-murid : "Sebab saya seorang pandai.."
Guru : "Oh!! Melawan ya!!"
Murid-murid : "Ho!! Mengalah tidak??"
Guru : "Kurang ajar!!!"
Murid-murid : "Cukup ajar.."
Guru : "Habis aku.."
Murid-murid : "Kekal kamu!!!"
Guru : (putus asa) "OK. Pelajaran sudah habis!!"
Murid-murid : "KO. Permainan belum mulai!!"
Guru : "Sudah, BODOH!!!"
Murid-murid : "Belum, pandai!!"
Guru : "Berdiri!!"
Murid-murid : "Duduk!!"
Guru : "Bego kalian ini!!"
Murid-murid : "Cerdik kami itu!!"
Guru : "RUSAK!!!"
Murid-murid : "Baik.."
Guru : (STRESS) "Kamu semua ditahan siang hari ini!!"
Murid-murid : "Kami dilepaskan tengah malam itu!!!"
Muka Bu guru merah padam dan tanpa bicara lagi mengambil buku-bukunya dan keluar ruangan. Murid-murid bangga karena mereka merasa dapat menjawab semua pertanyaan tadi.
SALAM PERKENALAN
Quote:
Seorang Guru bermaksud melatih anak-anak didiknya di sekolah untuk memupuk rasa percaya diri mereka. Guru tersebut meminta mnereka untuk memperkenalkan diri sekaligus mengungkapkan cerita mereka. Dodi berdiri dan berkata, "Nama saya Dodi. Kalau besar nanti saya ingin menjadi pilot, jadi saya bisa pergi keliling dunia ke Eropa, Asia, Australia, Afrika, dan sebagainya."
"Bagus sekali Dodi. Terimakasih. Siapa lagi??", tanya Bu guru.
Seorang anak perempuan yang duduk di tengah berdiri dan berkata, "Nama saya Santi. Kalau besar nanti, Santi ingin menjadi ibu rumah tangga dan punya anak yang manis."
"Bagus. Jadi ibu rumah tangga merupakan cita-cita yang mulia. Siapa lagi?"
Si Zaenal berdiri dan berkata, "Saya Zaenal, nanti kalau sudah besar saya akan membantu Santi mencapai cita-citanya."
"Bagus sekali Dodi. Terimakasih. Siapa lagi??", tanya Bu guru.
Seorang anak perempuan yang duduk di tengah berdiri dan berkata, "Nama saya Santi. Kalau besar nanti, Santi ingin menjadi ibu rumah tangga dan punya anak yang manis."
"Bagus. Jadi ibu rumah tangga merupakan cita-cita yang mulia. Siapa lagi?"
Si Zaenal berdiri dan berkata, "Saya Zaenal, nanti kalau sudah besar saya akan membantu Santi mencapai cita-citanya."
TUMOR OTAK
Quote:
Guru: "Kenapa kamu tertawa dan tersenyum sendiri Ardian?"
Ardian: "Saya habis dari dokter Bu guru."
Guru: "Terus apanya yang membuat kamu senang??"
Ardian: "Dokter bilang saya kena tumor otak stadium lanjut. Dan saya jadi senang... Horreee!!!" (melompat kegirangan)
Guru: "Kamu mengerti maksud dokter bukan?"
Ardian: "Tentu saja, apakah ibu kira saya bodoh??"
Guru: "Mengapa kamu begitu gembira?"
Ardian: "Karena Bu guru tidak akan mengatai saya "tidak punya otak" lagi."
Ardian: "Saya habis dari dokter Bu guru."
Guru: "Terus apanya yang membuat kamu senang??"
Ardian: "Dokter bilang saya kena tumor otak stadium lanjut. Dan saya jadi senang... Horreee!!!" (melompat kegirangan)
Guru: "Kamu mengerti maksud dokter bukan?"
Ardian: "Tentu saja, apakah ibu kira saya bodoh??"
Guru: "Mengapa kamu begitu gembira?"
Ardian: "Karena Bu guru tidak akan mengatai saya "tidak punya otak" lagi."
IBU YANG MELAHIRKAN
Quote:
"Mengapa kamu belum mengisi data tempat dan tanggal lahirmu, Mulia??" tanya Bu guru kepada murid baruya.
"Saya tidak tahu kapan saya lahir, Bu."
"Mengapa tidak kamu tanyakan saja pada ibumu?"
"Ibu saya sedang berada di luar kota, Bu."
"Kalau begitu, mengapa kemarin tidak kamu tanyakan saja kepada ayahmu?"
"Ah, Bu guru ada-ada saja. Ayahkan tidak tahu. Sebab mana mungkin ayah melahirkan saya."
"Saya tidak tahu kapan saya lahir, Bu."
"Mengapa tidak kamu tanyakan saja pada ibumu?"
"Ibu saya sedang berada di luar kota, Bu."
"Kalau begitu, mengapa kemarin tidak kamu tanyakan saja kepada ayahmu?"
"Ah, Bu guru ada-ada saja. Ayahkan tidak tahu. Sebab mana mungkin ayah melahirkan saya."
BELAJAR BERHITUNG
Quote:
Keponakan Bedul menerima hukuman dari gurunya. "Tono, kamu bisa berhitung", tanya Bu guru. Tono mengangguk sambil mengatakan, "setiap hari ayah saya mengajari saya berhitung."
"Coba, setelah tiga berapa??", lanjut Ibu guru.
Tono dengan tangkas menyahut, "Empat lalu lima, enam, tujuh, delapan, dan sembilan."
Ibu guru manggut-manggut. "Kalau setelah sepuluh berapa, Tono?"
Tono menjawab, "Jack, Queen, King, Bu...."
Ibu guru : "Gubrakk..#@$#%^&*(*"
"Coba, setelah tiga berapa??", lanjut Ibu guru.
Tono dengan tangkas menyahut, "Empat lalu lima, enam, tujuh, delapan, dan sembilan."
Ibu guru manggut-manggut. "Kalau setelah sepuluh berapa, Tono?"
Tono menjawab, "Jack, Queen, King, Bu...."
Ibu guru : "Gubrakk..#@$#%^&*(*"
BELAJAR GEGOGRAFI
Quote:
Guru: "Bogor dijuluki sebagai Kota Hujan, kalau Cirebon??"
Murid: "Kota Udang."
Guru: "Bandung disebut kota apa?"
Murid: "Kota Kembang."
Guru: "Kota yang bisa dimakan?"
Murid: "Ambon, Jogja, Sumedang, Roma."
Guru: "Kota yang setiap hari kotor??"
Murid: "Bekasi, karena ada tempat pembuangan sampah."
Guru: "Bukan itu... di luar negeri adanya."
Murid: "Baghdad karena di sana perang terus."
Guru: "Salah... yang benar Kualalumpur."
Murid: "Oh iya juga yaa.."
Murid: "Kota Udang."
Guru: "Bandung disebut kota apa?"
Murid: "Kota Kembang."
Guru: "Kota yang bisa dimakan?"
Murid: "Ambon, Jogja, Sumedang, Roma."
Guru: "Kota yang setiap hari kotor??"
Murid: "Bekasi, karena ada tempat pembuangan sampah."
Guru: "Bukan itu... di luar negeri adanya."
Murid: "Baghdad karena di sana perang terus."
Guru: "Salah... yang benar Kualalumpur."
Murid: "Oh iya juga yaa.."
BUAT KALIMAT DENGAN KATA BAYI
Quote:
Seorang guru Bahasa Indonesia meminta kepada salah satu muridnya untuk membuat contoh kalimat sempurna yang di dalamnya terdapat kata 'BAYI'.
Siswa tersebutpun menjawab, dan kalimat yang diucapkan adalah, "saudara perempuanku telah menikah kemarin...."
Gurunya bertanya, "mana kata "bayi" yang diminta??"
Siswa menjawab, "Bayinya akan muncul setelah 9 bulan lagi kira-kira..."
Siswa tersebutpun menjawab, dan kalimat yang diucapkan adalah, "saudara perempuanku telah menikah kemarin...."
Gurunya bertanya, "mana kata "bayi" yang diminta??"
Siswa menjawab, "Bayinya akan muncul setelah 9 bulan lagi kira-kira..."
Sekian dulu
gak ingin
tapi mengharapkan
0
37.7K
Kutip
314
Balasan
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan