Hasil survei nasional LSI yang dilakukan baru-baru ini menunjukkan Jusuf Kalla menduduki urutan paling atas sebagai tokoh senior yang dianggap mampu menjadi presiden memimpin negara dan pemerintahan Indonesia. Hasil ini cukup mengejutkan karena Jusuf Kalla mengungguli ketua Mahkamah Konsititusi, Mahfud MD, Mentri BUMN, Dahlan Iskan, dan mantan menteri perekonomian, Sri Mulyani Indrawati.
Menanggapi hasil survei tersebut, Jusuf Kalla mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah mempercayainya. “Saya berterima kasih karena dinilai baik dan di balik setiap penilaian baik ada kebanggaan juga” ujarnya.
Ketika ditanya lebih lanjut tentang peluangnya menjadi Capres dari Partai Golkar, Kalla mengatakan bahwa hal itu akan dibicarakan lebih lanjut. Demikian pula, ketika ia ditanya mengenai kemungkinan berpasangan dengan Megawati Soekarnoputri dari PDIP, Kalla juga mengatakan bahwa partai berlambang pohon beringin tempatnya bernaung saat ini belum membicarakan secara pasti tentang kemungkinan itu. Kalla sendiri mengatakan bahwa ia juga belum meneguhkan dengan Megawati tentang pencalonan mereka berdua sebagai presiden dan wakil presiden.
Sementara itu, Abirizal Bakrie yang telah mendeklarasikan dirinya sebagai capres dari Partai Golkar hanya menempati urutan ke-18 dalam survei tersebut. Kontroversi yang selama ini menyelimuti Aburizal dan perusahaannya terbukti menurunkan kepercayaan publik terhadapnya. Ketika dimintai tanggapan terkait pencalonan Aburizal sebagai capres dari Partai Golkar, Kalla enggan membahas lebih dalam tentang masalah ini.
“Ical sendiri yang mengatakan (deklarasi capres) itu, silakan. Banyak juga parpol-parpol yang berbicara,” ujar Kalla. Ia menambahkan bahwa saat ini ada banyak partai yang mendukung pencalonannya sebagai presiden. Lalu, apakah Jusuf Kalla akan keluar dari Partai Golkar dan maju sebagai capres? Kalla menjawab “”Golkar seperti diketahui masih rapimnas, kalau konsolidasi nanti kita bicarakan. Kalau bagi saya biasa-biasa saja, tidak ada yang spesial.”
Bagi Kalla masih terlalu dini untuk membahas kemungkinan pencalonan dirinya dalam pemilu 2014. Masih banyak hal yang mesti dipikirkan masak-masak. Juga, di Partai Golkar sendiri belum ada kesepakatan tentang apakah hanya Ical saja yang akan maju sebagai capres ataukah Kalla juga akan dicalonkan sebagai capres.