JAKARTA –Perayaan Waisak di Candi Borobudur pada Sabtu, 25 Mei 2013, yang seharusnya berjalan khidmat dan penuh kedamaian nyatanya tidak demikian. Sebagian diantaranya bahkan tidak menunjukkan sikap sopan pada prosesi ibadah umat Buddha tersebut.

Tak hanya mengganggu jalannya prosesi ibadah, para pengunjung tidak mengindahkan aturan-aturan yang berlaku selama berada di area Candi Borobudur. Akun resmi Taman Candi Borobudur, @BorobudurPark, menyebutkannya.

“Admin juga melihat beberapa diantaranya ada yang meludah, menerobos tanaman, merokok, bahkan pacaran” kicaunya melalui akun tersebut.

“Perlu duperhatikan juga mengenai pakaian. Sudah ditegaskan juga bahwa harus memakai pakaian yang sopan,” tambahnya.

Direktur Utama Taman Wisata Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Ratu Boko, Purnomo Praseto, menyatakan jika seharusnya selama prosesi Waisak, Candi Borobudur tidak dibuka untuk umum. “Memang tidak ada imbauan khusus karena pada dasarnya tidak dibuka untuk umum,” katanya saat dihubungi Okezone, Selasa (28/5/2013).

Purnomo menegaskan, seharusnya pengunjung mengikuti aturan yang selama ini berlaku saat memasuki area Candi Borobudur. Sebelum masuk, biasanya petugas akan melakukan pengecekan terhadap pakaian yang dikenakan pengunjung, termasuk diharuskan mengenakan sarung.

“Saat mengunjungi candi, mereka harus mengenakan pakaian yang sopan, mereka juga harus mengenakan sarung. Untuk makanan yang dibawa pun sebelum masuk diperiksa terlebih dahulu oleh petugas,” imbuhnya.

Purnomo mengaku tak menyangka dengan animo pengunjung saat perayaan Waisak. Padahal, katanya, pengunjung tahun-tahun sebelumnya tidak sebanyak tahun ini. Pengunjung biasanya hanya umat Buddha dan undangan yang akan mengikuti perayaan Waisak di Candi Borobudur.