inilah..com, Mojokerto - Dua kafe berkedok rumah tinggal di Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto, ditutup Satpol PP bersama Front Pembela Islam (FPI) Kabupaten Mojokerto, Rabu (29/5/2013). Papan bertuliskan penutupan kafe dipasang disaksikan pemilik.

Lokasi pertama di Dusun Peting, Desa Talok, Kecamatan Dlanggu, Kabupaten Mojokerto milik Khoiri. Kafe yang berlokasi di ujung desa ini baru beroperasi satu bulan lalu, untuk mengelabuhi petugas, bangunan kafe mirip rumah tempat tinggal.

Setelah petugas terkait meminta pemilik untuk membuka kafe, petugas mengecek isi dan meminta pemilik agar mengeluarkan sound system. Petugas kemudian memasang papan penutupan di dinding depan.

Kafe kedua Cafe Ego di Dusun Ngepung, Desa Punggul yang juga berkedok rumah tinggal beroperasi sejak 2010. Namun karena pemilik kafe tidak ada di lokasi, petugas langsung memasang papan penutupan tepat di sebelah pintu masuk.

Camat Dlanggu Nunuk Djatmiko mengatakan, dua lokasi tersebut merupakan kafe yang tersisa karena semua sudah tutup sebelumnya. "Penutupan ini karena banyaknya keluhan dari masyarakat jika usaha yang didirikan telah disalahgunakan di luar ketentuan perda," ungkapnya, tadi siang.

Masih kata Nunun, indikasi ke arah maksiat ada karena selain menyediakan minum minuman keras (miras), pelayan wanita bisa berujung asusila. Meskipun perbuatan asusila tersebut dilakukan di tempat berbeda.

"Kedua kafe ini telah menyalani Perda No 1 Tahun 2009 tentang siapa yang mendirikan bangunan baik panti pijat maupun cafe harus izin dan Perda No 7 Tahun 2011 tentang siapapun yang menjual minuman beralkohol harus izin. Kita akan terjun lagi dan bertindak lebih keras seperti penyitaan jika pemilik masih melanggar," jelasnya.
[URL="http://nasional.inilah..com/read/detail/1994464/fpi-satpol-pp-tutup-kafe-di-mojokerto#.UaYSDJinClU"]sumber[/URL]

Pencita Lendir dan Miras MEWEK di tutup FPI