DI engah ratusan ribu Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Indonesia yang mengadu nasib di Hong Kong, Kiki dan Dina terbilang beruntung.
Dua pembantu rumah tangga itu berkesempatan untuk menjajal dunia yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya, yakni dunia tarik suara.

Semua itu bermula dari pertemuan tak sengaja antara Kiki dan Dina dengan Jana, pimpinan manajemen Positif Art, di sebuah tempat di Hong Kong.

Melihat adanya potensi pada dua gadis asal Garut, Jawa Barat, itu, Jana menyodori tawaran untuk bergabung dalam manajemennya.

"Kang Jana nawarin kami untuk nyanyi. Awalnya sempat nggak Pede, sih," cerita Dina.

"Tapi ini kan kesempatan emas, jadi kami terima," imbuhnya.

Setelah pamit pada majikan masing-masing, mereka kembali ke Tanah Air untuk membentuk duo yang akhirnya diberi nama Sabun Colek.

Dari yang awalnya tidak bisa apa-apa, Dina dan Kiki digembleng dalam hal olah vokal, tari, hingga mental. Hasilnya, cukup menggembirakan.

Jumat (24/5) malam, mereka menjalani syuting untuk klip single perdana yang berjudul "Gatel-gatel" di kawasan Pluit, Jakarta Utara.

Dengan sedikit malu-malu, dua gadis berambut panjang itu mengisahkan asal mula nama Sabun Colek. Ternyata, masih ada kaitannya dengan profesi lama mereka.

"Namanya Sabun Colek, karena setiap hari kerjaan kami nyuci," kata Dina sambil tertawa. "Nyuci baju, nyuci piring, ya begitu deh," timpal Kiki.

Dina dan Kiki berharap agar duo Sabun Colek bisa diterima oleh masyarakat, dan cita-cita mereka untuk membanggakan keluarga di kampung halaman bisa terwujud.

(ari/gur)