Assalamu'alaikum Wr. Wb
kali ini ane mo
share artikel yg berbobot gan, Artikel yang berdasarkan judul aslinya "
Juarai X Factor Indonesia, Bukti Cinta ‘Parah’ Fatinistic Untuk Fatin" akan mengulas tentang Fatin Shidqia Lubis gadis kelahiran Jakarta, 30 Juli 1996 yang saat ini berusia 16 tahun yang mengenyam pendidikan di Sekolah Menengah Atas Negeri 97(SMAN 97) Jakarta Selatan. Untuk twitter aslinya bisa difollow di
@Fatinsl,.okay langsung ke topicnya..
Quote:
Original Posted By Orang MarsSelamat!
Tulisan kali ini akan saya mulai dengan ucapan selamat untuk Fatin Shidqia Lubis dan Rossa (mentor) yang telah memenangi ajang kompetisi bernyanyi X Factor Indonesia (XFI) edisi pertama. Tak lupa juga selamat untuk Novita Dewi Marpaung dan Bebi Romeo (mentor) yang menjadi runner up. Dan ucapan selamat yang paling besar tentu kepada semua Fatinistic di seluruh dunia. Semua yang kita sama-sama perjuangkan akhirnya tercapai. ‘Perahu kertas’ itu pun akhirnya telah sampai. Fatin yang kita cintai dan sayangi, semalam telah di sah-kan menjadi penyanyi berfaktor X pertama yang diakui Indonesia.
Kemenangan Fatinistic
Sebagai penggemar suara Fatin Shidqia yang tinggal di daerah, tak banyak yang bisa saya lakukan selain terus memberikan voting sms, dukungan via twitter, dan sesekali melalui tulisan-tulisan sederhana di kompasiana ini. Memang itu belum seberapa dibandingkan dengan para Fatinistic yang men-support secara langsung di studio. Mereka mengorbankan waktu, tenaga dan materi yang lumayan. Jadi apresiasi pertama perlu diberikan kepada mereka yang rela beteriak-teriak, nenyanyikan yel-yel yang menyamangati Fatin selama mengikuti X Factor Indonesia (XFI). Kalian luar biasa!
Penghormatan berikutnya untuk semua voters. Mereka yang secara ‘gila’ telah memberikan dukungan melalui voting sms ataupun telepon. Dari Fatinistic senior di dalam dan luar negeri yang mengerahkan kekuatan vote yang besar, sampai pada fatinistic remaja yang rela menyisihkan uang mereka untuk mengirimkan vote melalui SMS. Saya bahkan sampai merinding melihat seorang teman yang entah berapa juta yang ia habiskan untuk mem-vote Fatin selama ini. Kaget karena selama ini dia tidak pernah suka dengan acara musik lokal apalagi acara pencarian bakat menyanyi. Alasan perubahan itu simpel, dia tak sengaja melihat penampilan Fatin saat membawakan lagu ‘Pumped Up Kicks’ saat babak boot camp XFI silam. Penampilan Fatin yang juga menurut saya adalah cover lagu Pumped Up Kicks ter-enak yang pernah saya dengarkan. Sejak saat itu dia dan saya punya pikiran yang sama bahwa Calon legenda baru telah lahir.
Pantaskah Fatin Menjuarai Ajang X Factor?
Hingga detik ini saya yakin masih ada orang-orang yang bertanya, kenapa Fatin yang jadi juara? Kenapa ‘miss lupa lirik’ (julukan haters kepada Fatin) itu bisa mengalahkan Novita Dewi yang tampil tanpa cacat di XFI? Kenapa bocah 16 tahun yang miskin teknik itu yang disukai masyarakat? Kenapa? Kenapa? Mereka terus menyesaki sosial media dengan pertanyaan-pertanyaan itu.
Perjalanan Fatin di XFI sebenarnya tidaklah mudah. Menjadi seorang Fatin itu sepertinya gampang-gampang susah. Gampang disukai dan gampang pula membuat sekelompok orang jadi iri. Dibalik gelombang pujian, selalu terselip berbagai macam tudingan. Baik yang sifatnya menduga-duga hingga yang telah menjurus hinaan, cacian, fitnah dan dengki yang berkepanjangan.
Beberapa tudingan yang populer antara lain, Fatin menang karena faktor ‘J’ alias faktor jilbab. Ya, jilbab yang dikenakan Fatin dituding oleh para hater sebagai penyebab tersingkirnya para peserta lain atau idola mereka. Sampai dititik ini saya sebenarnya bingung. Apa yang salah dengan hijab? Bukankah seorang drummer grup band ternama pernah mengatakan bahwa justru faktor ‘J’ itu justru akan membuat Fatin sulit di industri musik? Bukankah orang-orang di negeri ini lebih gemar penyanyi yang seksi? Yang menjejerkan paha di atas panggung? Kenapa Fatin yang mencoba mendobrak dengan pakaian dan penampilan yang tertutup disalahkan? Yang jelas dengan hijab, Fatin murni mengandalkan suaranya. Fatin tak butuh sensasi dengan penampilan seksi. Fatin tak perlu menari, meliuk-liukan badan di atas panggung. Fatin cukup berdiri diam dan menyampaikan anugerah Tuhan di pita suaranya. Orang-orang lalu tersihir. Orang-orang kemudian lupa pada bayangan penyanyi-penyanyi seksi. Bagus kan?
Namun, meskipun dijelaskan berkali-kali, pihak-pihak yang tak menyukai Fatin telah membuat diri mereka seperti setan yang tak akan pernah bisa menerima kebenaran. Mereka memilih untuk menjadi batu yang bungkam ketimbang tanah yang mau menyerap air. Sampai kiamat pun mereka tak akan pernah menerima hakekat X Factor yang sebenarnya. Mereka akan menghilangkan seorang Fatin Shidqia dari sejarah musik yang mungkin saja akan jadi legenda besar di Indonesia.
Pada Akhirnya XFI telah dapat diartikan sebagai kompetisi yang berbeda dari ajang menyanyi lainnya, semisal Indonesian Idol atau the Voice Indonesia yang menjunjung tinggi kemampuan teknik vokal. XFI telah menjelma menjadi bahtera baru bagi mereka yang punya karakter suara yang hebat dan mau untuk belajar. XFI telah mengedukasi masyarakat bahwa karakter/ warna vokal adalah hal utama yang harus dimiliki seorang penyanyi, ketimbang seperangkat teknik vokal yang bisa dipelajari. Dengan menobatkan Fatin Shidqia sebagai ikon nomor satu dari sebuah faktor X, kompetisi ini sesungguhnya telah berakhir di jalan yang benar.
Cinta ‘Parah’ Fatinistics Untuk Fatin
Dukungan untuk Fatin dan Rossa di bawah air
Sampai sekarang saya tidak bisa menghitung ada berapa banyak fanbase fatinistic yang tersebar di dalam dan luar negeri. Hampir setiap hari bermunculan fanbase baru dengan berbagai macam nama. Terlepas dari serius atau tidaknya mereka, itu sebenarnya membuktikan bahwa cinta mereka untuk Fatin memang gila. Mereka telah terinfeksi virus Fatin dengan begitu parah. Tak heran saat Fatin lupa lirik, mereka (fatinistic) ikut merasa sekarat.
Saya bersyukur di twitland mendapatkan follow back dari Fatin. Sesuatu yang saya impikan namun tak pernah berani untuk memintanya. Entah apa yang membuat Fatin mengikuti balik akun twitter saya. Padahal apa yang saya lakukan tak lebih besar dari Fatinistic pada umumnya. Ada banyak orang-orang diluar sana yang jauh lebih berjasa tanpa peduli Fatin mengenalnya atau tidak. Mereka yang tak pernah bisa menyapa dan disapa Fatin. Mereka yang tak eksis di dunia maya namun nyata-nyata memberi dukungan voting yang dahsyat. Itulah yang tengah saya coba terapkan. Mendukung tanpa pamrih. Menyamarkan diri di balik avatar biru hitam. Tak menjadi siapa-siapa melainkan fatinistic saja.
Sebagai juara XFI, Fatin diganjar banyak hadiah. Mulai dari sebuah mobil suzuki swift, uang tunai 125 juta, reksadana MNC 50 juta, asuransi MNC 2,5 miliar, single yang rilis di 600 radio dan album dari Sony Music dengan nilai investasi sebesar 1 miliar. Tapi sesungguhnya hadiah terbesar yang didapat Fatin bukanlah limpahan materi atau popularitas. Lebih daripada itu, ada sebuah hadiah yang tak terukur nominal rupiah. Hadiah itu bernama ‘keluarga baru’. Ya keluarga yang anggotanya berjuta-juta dari sabang sampai merauke. Dari Malaysia, hongkong, korea dan berbagai penjuru dunia ini. Kami menyebutnya dengan keluarga baru Fatinistic. Hadiah terbaik yang berisi dukungan, cinta dan sayang bagi sang idola Fatin Shidqia Lubis. Keluarga yang tak akan pernah terampas atau hilang. Karena kami akan selalu ada untukmu.
Selamat Fatin! Selamat Fatinistic!
Follow saya di @OrangMars
Pantas klo menurut ane Fatin menjuarai X Factor Indonesia
season pertama ini,,karena dia
- Mencuri perhatian waktu pertama kali audisi,dengan bernyanyi apa adanya tanpa teknik. Tapi mempunyai karakter yg unik
- Memukau penyanyi sekelas international Bruno Mars,,sehingga diposting oleh management di web officialnya dia
- mendapat pujian George Lavendis. dalam akun twitternya. Lavendis yang teman karib Simon Kewel, pemilik X-Factor Global,,sampai 4 kali pujian

- Lagu yang Fatin cover hampir semua lebih baik dari aslinya,,ini membuat lagunya seakan ala Fatin..IMO
itulah kenapa ane bilang Fatin pantas buat jadi juaranya..IMHO (
In My Humble Opinion loh gan)
kalo agan punya pendapat laen wajar gan,,karena perbedaan itu indah

sekian gan..
Wasalam.
Sumber
Follow me @izalzz
Komeng agan-agan
Quote:
Original Posted By jimenisti►ini x factor gan, bukan festival. kalo festival, novita dengan semua kualitasnya yg jadi juaranya. ini x factor, ada faktor x yg membuat fatin lebih digandrungi. ini memang masalah industri, yg banyak disukailah yg menjadi pemenang. fatin yg lupa lirik saja bnyk yg vote. ada yg bilang ini konspirasi, ada yg ngirim sms ke selain fatin itu sms nya ke"block". sadar gak? kl ini industri yg mencari keuntungan, tentu permintaan yg paling besarlah yg akan diproduksi. klo memang ada lebih banyak sms yg mendukung peserta lain ketimbang fatin, apa iya pihak operator, sponsor dan penyelenggara rela kehilangan keuntungan yg lebih besar dan mengambil keuntungan yg lebih kecil. novita sdh jauh lebih awal merintis karir bernyanyi, bahkan sudah ngeluarin album dan pernah sepanggung dengan rossa, seperti yg diakui rossa sendiri. tapi belum begitu tenar sampai perlu mengikuti ajang x factor. fatin, yg hanya dalam sekali audisi sdh fenomenal dengan grenade nya. ini masalah selera, dimana fatin lebih memiliki daya jual.
mgkn sama dengan fenomena girlband/boyband yg suka lipsync n jingkrak2 kyk sirkus, mereka nyengir aj fansnya udh histeris. tp peserta x factor dibentuk diajang tersebut sehingga skill mereka sy rasa lebih baik daripada bb/gb itu.
selamat jg kepada novita yg sudah menunjukkan kualitasnya, kalian berdua adalah pemenang, semoga lebih sukses kedepannya.
well, bukankah ajang seperti x factor, the voice, idol adalah untuk mencari BIBIT2 BARU di industri hiburan, bukan pemenang diantara para jagoan bernyanyi? (imho)