- Beranda
- Komunitas
- Food & Travel
- Catatan Perjalanan OANC
(Catper) Fajar Berkabut di Mahameru (13-16 Mei 2013)


TS
Qimizan
(Catper) Fajar Berkabut di Mahameru (13-16 Mei 2013)
Quote:
Sudah hampir 9 bulan lamanya saya nggak naik gunung. Maka, sambil menyelam minum spiritus, ajang Gathering Nasional Kaskus OANC #3 di Batu, Malang saya manfaatkan buat sekalian mampir ke gunung tertinggi di tanah Jawa, Semeru. Lumanyan buat nambah koleksi.

Spoiler for mahameru:
Minggu, 12 Mei 2013
Gathnas Kaskus OANC di Coban Rondo baru saja usai. Ternyata, banyak juga peserta Gathnas lain yang juga berniat mampir ke Semeru.


Saya pun melipir dulu ke asramanya Cak Rizli di Candi Panggung Malang. Sebelumnya, Cak Rombeng udah saya paksa buat jadi guide saya selama di Semeru.


Senin, 13 Mei 2013
Pagi-pagi sekali, bersama Cak Rombeng saya langsung meluncur dari Candi Panggung menuju Terminal Arjosari naik angkot dengan bayar mahar Rp 2500/orang. Kami berbaur bersama hiruk-pikuk warga Malang yang juga sedang akan pergi beraktivitas. Dari Terminal Arjosari, perjalanan dilanjutkan dengan naik angkot menuju Pasar Tumpang dengan mahar Rp 6 ribu/orang.
Sesampainya di Pasar Tumpang, kami langsung menuju Puskesmas Tumpang buat melengkapi persyaratan perijinan ke Semeru (Surat Keterangan Sehat) dan fotokopi KTP. Usai itu, kami sarapan pagi lebih dulu. melengkapi printilan logistik yang kurang, dan mencari mobil jeep menuju Ranu Pane.
Pagi itu, Pasar Tumpang masih sepi dari pendaki yang ingin naik. Kami pun diminta menunggu rombongan lain. Bosan menunggu sampai ketiduran di depan Indomaret tumpang (persis gembel) Jeep yang ditunggu belum juga tiba. Hingga sekonyong-konyong datanglah dua pendaki dari Jakarta yang ternyata lagi mencari tambahan orang untuk melengkapi rombongan mereka berjumlah 22 orang. Kami pun bergabung dengan mereka (22+2=24 orang untuk 2 jeep). Meski kuota ideal adalah 15 orang per jeep (biar murah

Spoiler for jeep:
Jeep yang tampak ringkih itu pun meluncur. Jelang Ashar, kami pun tiba di Ranu Pane dan langsung menuju Kantor Taman Nasional Bromo Tengger Semeru untuk mengurus perijinan pendakian. Setelah membayar mahar yang diperlukan, makan sore, pada pukul 15.30an kita langsung memulai pendakian.
Spoiler for urus ijin:
Spoiler for price list:
Spoiler for rules:
Pemandangan perkebunan milik warga setempat menyambut kami, selanjutnya adalah kanopi hutan dengan jurang di sisi kiri dan tebing di sisi kanan.
Spoiler for desaku nan permai:
Cak Rombeng menunjukkan kapasitasnya sebagai goweser kelas marathon AKAP (Antar Kota Antar Provinsi) dengan beberapa kali mendahului saya sebelum akhirnya dia menunggui saya.


Dalam kegelapan malam, kami menembus jalur landai namun panjang yang cukup melelahkan.

Malam itu angin bertiup lumayan kencang dan memaksa kami segera menggelar lapak.


Selasa, 14 Mei 2013
Saya terbangun saat hari sudah cukup terang meski matahari belum muncul. Langit pagi di Ranu Kumbolo tampak berwarna biru cerah. Banyak pendaki yang keluar tenda, beberapa di antaranya tampak mengabadikan indahnya langit pagi dengan kamera poket atau SLR sambil menenteng tripod. Ini adalah pemandangan setiap pagi di Ranu Kumbolo. Dan saya nggak mau ketinggalan.

Spoiler for fajar:
Spoiler for hijau daun diterpa mentari:
Kami pun bersua dengan rombongan Kaskus (kk Bayu, kk Andre, kk Maffers, kk Allex aka Mamat, kk Rio, kk Reza, dan kk Alim) yang ternyata juga baru sampai di sini kemarin siang. Namun mereka nggak berencana muncak Mahameru, melainkan cuma camping ceria di pinggiran Ranu Kumbolo. Terkecuali kk Allex. Maka, bersama kk Allex jadilah tim kami berjumlah tiga orang yang berniat muncak.

Setelah re-packing dan isi power, pukul 10.00an kami bertiga melanjutkan etape perjalanan dengan tujuan Kalimati. Tanjakan Cinta menyambut kami, dan ternyata penampakannya tak seindah namanya. Lumayan terjal!


Spoiler for rakum from top:
Selanjutnya, lansekap berganti dengan luasnya savanna Oro-oro Ombo. Dari sini bila cuaca cerah, kita dapat menyaksikan gagahnya puncak Mahameru.


Karena kk Allex dan Cak Rombeng udah duluan di depan sementara saya nggak mau kehilangan momen, jadilah saya poto2 sendiri pake tripod. Lumanyan.

Spoiler for padang lavender:
Usai Oro-oro Ombo, saya lalu memasuki Cemoro Kandang yang didominasi pepohonan cemara. Treknya masih lumayan manusiawi. Saya kembali bertemu dengan kk Alex yang selalu setia dengan sepasang trekking pole-nya. Di sini pula, kami sempat berpapasan dengan Syekh Timbul dan rombongan yang baru muncak tadi malam dan sekarang mereka turun. Kami teruskan perjalanan melewati point Jambangan hingga akhirnya tiba di Kalimati pada 13.30an.
Di Kalimati, Cak Rombeng yang baik hati udah mendirikan tenda sehingga kami tinggal masak untuk makan siang. Di antara dua pohon yang cukup besar, kk Alex menggelar hammock yang akan menemani tidurnya malam ini. Usai makan, di sore hari kami berencana tidur. Namun karena belum terlalu lelah atau hari mungkin masih begitu terang, tidur saya nggak begitu lelap. Pukul 19.00an kami bangun untuk kembali makan dengan porsi cukup berat untuk persiapan summit attack, dilanjutkan tidur yang lumayan nyenyak. Rencananya, kami akan memulai summit attack pada pukul 00.00
Diubah oleh Qimizan 20-05-2013 22:37
0
10.1K
106


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan