Quote:
Sigmanews – Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh pakar communication & psychology, Ohio State University, Amerika Serikat, Brad J. Bushman, Ph.D., mengungkapkan bahwa mengumbar rasa marah sama halnya dengan menyiram bensin ke api.
“Mengumbar amarah sama seperti menyiram bensin ke api. Perasaan kesal akan menjurus pada perkataan verbal yang kasar dan menyulut agresivitas,” kata Brad.
Penelitian membuktikan bahwa membiarkan rasa marah terus disalurkan, membuat orang makin agresif. Sedangkan, mereka yang mendiamkan amarah justru lebih tenang.
Kesimpulannya, dari pada menjadikan pasangan atau sahabat sebagai target amarah dan kata-kata ‘keras’ Anda, cobalah menenangkan diri terlebih dahulu. Ambil napas dalam-dalam, hitung mundur hingga 10.
“Daripada bertengkar hingga larut malam tanpa terselesaikan dan memakan waktu tidur Anda, cobalah menenangkan keadaan. Tidur adalah istirahat dan relaksasi terbaik, dan bisa ‘mendinginkan kepala’. Walaupun itu harus menunggu keesokan hari, yang penting hati sudah adem,” ujar Brad.
kaya di agama diajarin
kalo marah berdiri, coba duduk, kalo masih tetep, coba telentang, kalo ga, coba wudhu
mungkin ini masuk pada telentang,,, tidur memungkinkan kita melupakan sesuatu secara sementara... tpi patut dicoba, udh diteliti juga nih
