- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Cupeng,Badong dan Jempang,Celana Dalam Anti Selingkuh


TS
collection55
Cupeng,Badong dan Jempang,Celana Dalam Anti Selingkuh
Cupeng

Tiga buah koleksi Museum Nasional yang belum banyak diketahui orang adalah cupeng, badong, dan jempang. Ketiga koleksi itu berkenaan dengan kaum wanita dan terbuat dari emas.
Cupeng adalah semacam celana bergembok atau berkunci. Istilah ini dikenal di Aceh. Pada awalnya cupeng merupakan benda upacara yang dipakai oleh anak wanita kecil. Fungsinya adalah sebagai penutup kelamin. Bentuknya seperti hati dan pemasangannya diikat dengan benang pada perut si anak. Salah satu artefak yang terkenal berbahan emas 22 karat, berukuran tinggi 6,5 cm dan lebar 5,8 cm.
Cupeng emas umum digunakan oleh orang terpandang. Artefak tersebut penuh ukiran, pinggirannya berhiaskan motif tapak jalak, bagian tengah bermotif bunga teratai dikelilingi deretan bunga bertajuk empat helai dalam bentuk belah ketupat. Bagian tengah bunga tadi bermatakan jakut merah.
Menurut tradisi lama, cupeng harus dipakai oleh anak wanita yang berusia dua hingga lima tahun. Atau digunakan ketika anak mulai berjalan sampai anak mulai pandai mengenakan sarung sendiri. Mereka percaya, cupeng merupakan penangkal roh jahat. Pada pemakaian pertama, benang yang dikalungkan terlebih dulu diberikan mantera atau jampi-jampi oleh seorang dukun.
Selain di Indonesia, cupeng dikenal di Semenanjung Malaysia. Di sana disebut caping. Diduga, caping diperkenalkan ke Asia Tenggara oleh pedagang-pedagang India pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, dari abad ke-7 hingga ke-12. Di Malaysia caping sangat populer di daerah utara, selatan, dan pantai timur Malaysia. Sedangkan di Indonesia cupeng banyak dipakai oleh penduduk Melayu sekitar pantai timur Sumatera, Dayak, Bugis, Makasar, dan Aceh.
Badong

Hampir serupa dengan cupeng adalah badong. Badong merupakan perhiasan untuk wanita bangsawan atau tokoh yang dihormati. Penggunaannya diletakkan di luar kain, tepat di depan alat kelamin wanita. Badong adalah simbol bagi wanita yang telah menikah dan dipakai pada saat suami mereka sedang berperang atau sedang berada di luar rumah. Badong juga digunakan oleh para pertapa atau pendeta wanita. Maksudnya untuk melawan godaan agar selamanya tidak melakukan hubungan intim dengan lawan jenis.
Badong berbahan emas ini ditemukan di daerah Madiun, kemungkinan berasal dari masa Majapahit sekitar abad ke-14/15. Yang unik, permukaan badong dihiasi relief cerita Sri Tanjung, seorang wanita suci yang dituduh berselingkuh oleh suaminya, Sidapaksa, dan kemudian dibunuh. Namun suatu saat Dewi Durga datang menolong Sri Tanjung dengan memberikan seekor gajamina (ikan gajah) untuk menyeberangi sungai dunia bawah menuju surga sebagai imbalan atas kesucian dirinya.
Jempang

Mirip dengan cupeng dan badong adalah jempang. Artefak ini ditemukan di Gowa, Sulawesi Selatan. Jempang juga merupakan penutup kemaluan wanita, merupakan pakaian sehari-hari untuk gadis-gadis muda dari kalangan bangsawan. Ketiga artefak adalah peninggalan masa lalu yang salah satu fungsinya untuk penangkal perselingkuhan. Jadi selain sebagai benda budaya, juga menunjukkan bahwa kaum wanita sudah mendapat perhatian khusus sejak lama.
sumber:http://museumnasional.wordpress.com

Tiga buah koleksi Museum Nasional yang belum banyak diketahui orang adalah cupeng, badong, dan jempang. Ketiga koleksi itu berkenaan dengan kaum wanita dan terbuat dari emas.
Cupeng adalah semacam celana bergembok atau berkunci. Istilah ini dikenal di Aceh. Pada awalnya cupeng merupakan benda upacara yang dipakai oleh anak wanita kecil. Fungsinya adalah sebagai penutup kelamin. Bentuknya seperti hati dan pemasangannya diikat dengan benang pada perut si anak. Salah satu artefak yang terkenal berbahan emas 22 karat, berukuran tinggi 6,5 cm dan lebar 5,8 cm.
Cupeng emas umum digunakan oleh orang terpandang. Artefak tersebut penuh ukiran, pinggirannya berhiaskan motif tapak jalak, bagian tengah bermotif bunga teratai dikelilingi deretan bunga bertajuk empat helai dalam bentuk belah ketupat. Bagian tengah bunga tadi bermatakan jakut merah.
Menurut tradisi lama, cupeng harus dipakai oleh anak wanita yang berusia dua hingga lima tahun. Atau digunakan ketika anak mulai berjalan sampai anak mulai pandai mengenakan sarung sendiri. Mereka percaya, cupeng merupakan penangkal roh jahat. Pada pemakaian pertama, benang yang dikalungkan terlebih dulu diberikan mantera atau jampi-jampi oleh seorang dukun.
Selain di Indonesia, cupeng dikenal di Semenanjung Malaysia. Di sana disebut caping. Diduga, caping diperkenalkan ke Asia Tenggara oleh pedagang-pedagang India pada masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya, dari abad ke-7 hingga ke-12. Di Malaysia caping sangat populer di daerah utara, selatan, dan pantai timur Malaysia. Sedangkan di Indonesia cupeng banyak dipakai oleh penduduk Melayu sekitar pantai timur Sumatera, Dayak, Bugis, Makasar, dan Aceh.
Badong

Hampir serupa dengan cupeng adalah badong. Badong merupakan perhiasan untuk wanita bangsawan atau tokoh yang dihormati. Penggunaannya diletakkan di luar kain, tepat di depan alat kelamin wanita. Badong adalah simbol bagi wanita yang telah menikah dan dipakai pada saat suami mereka sedang berperang atau sedang berada di luar rumah. Badong juga digunakan oleh para pertapa atau pendeta wanita. Maksudnya untuk melawan godaan agar selamanya tidak melakukan hubungan intim dengan lawan jenis.
Badong berbahan emas ini ditemukan di daerah Madiun, kemungkinan berasal dari masa Majapahit sekitar abad ke-14/15. Yang unik, permukaan badong dihiasi relief cerita Sri Tanjung, seorang wanita suci yang dituduh berselingkuh oleh suaminya, Sidapaksa, dan kemudian dibunuh. Namun suatu saat Dewi Durga datang menolong Sri Tanjung dengan memberikan seekor gajamina (ikan gajah) untuk menyeberangi sungai dunia bawah menuju surga sebagai imbalan atas kesucian dirinya.
Jempang

Mirip dengan cupeng dan badong adalah jempang. Artefak ini ditemukan di Gowa, Sulawesi Selatan. Jempang juga merupakan penutup kemaluan wanita, merupakan pakaian sehari-hari untuk gadis-gadis muda dari kalangan bangsawan. Ketiga artefak adalah peninggalan masa lalu yang salah satu fungsinya untuk penangkal perselingkuhan. Jadi selain sebagai benda budaya, juga menunjukkan bahwa kaum wanita sudah mendapat perhatian khusus sejak lama.
sumber:http://museumnasional.wordpress.com
0
2.6K
6


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan