Sebagai negara kepulauan yang memiliki keanekaragaman hayati dan kekayaan laut melimpah, Indonesia terkenal di mata dunia internasional sebagai salah satu negara dengan banyak lokasi penyelaman memesona. Kedutaan Besar Republik Indonesia Abu Dhabi melaporkan bahwa sejumlah media di Abu Dhabi menulis potensi pariwisata Indonesia, khususnya wisata bahari yang tentunya dapat berdampak positif bagi perkembangan pariwisata di Tanah Air.
Dari 5 berita yang mengangkat potensi wisata di Indonesia tersebut, 3 di antaranya mengangkat destinasi wisata bahari ternama, yaitu Bunaken, Raja Ampat, dan Bali. Sementara, satu berita menuliskan tentang wisata ke hutan tropis Kalimantan, khususnya ke Tanjung Puting—tempat penangkaran orangutan. Berita lainnya mengabarkan hasil survei pengunjung ke Indonesia dan juga beberapa negara lainnya.

Adalah Robert Caroll yang menulis di harian The National (24 Maret 2012) di kolom travel dengan artikel berjudul “Top Ten Snorkeling Destination”. Sesuai judulnya, ia merangkum 10 tempat snorkeling terkemuka di dunia, salah satunya Indonesia. Indonesia menempati urutan ke-9 dengan Taman Nasional Bunaken (seluas 80.000 hektar) di Sulawesi Tenggara sebagai destinasi yang layak dikunjungi karena memiliki keindahan alam bawah laut mengagumkan. Caroll menyebutkan bahwa Bunaken memiliki keanekaragaman jenis ikan yang lebih kaya dibandingkan dengan Great Barrier Reef di Australia, 60 jenis terumbu karang, dan juga penyu, lumba-lumba, dan duyung. Negara lain yang menurutnya memiliki titik snorkeling yang menakjubkan (berturut-turut sesuai ranking) adalah Maldives, Belize, Palau, Australia, Thailand, Brazil, Mesir, Hawaii, dan terakhir adalah Itali.

Masih di harian The National, tertanggal 14 April 2012, terdapat artikel bertajuk “On Holiday to Help” yang memberitakan kegiatan sukarelawan untuk mengunjungi suaka alam di Kalimantan dan di tiga negara lainnya, yaitu Madagarskar, Kolombia, dan Thailand. Berlibur ke Kalimantan direncanakan 10 hari mengunjungi Taman Nasional Tanjung Puting di Kalimantan Tengah sebagai tempat konservasi orangutan yang hampir punah. Sukarelawan nantinya akan menginap di eco-lodge yang menawarkan pemandangan Sungai Sekonyer dan kesempatan menjelajahi hutan tropis sembari menyaksikan hewan-hewan khas Kalimantan.
Sukarelawan juga dapat memilih melanjutkan perjalanan ke Pulau Bali dan Gunung Api Bromo di Pulau Jawa. Disebutkan juga, untuk melakukan perjalanan ini dbutuhkan biaya sekira GBP 2.695 atau sekira IDR 37,7 juta per orang. Biaya tersebut sudah termasuk akomodasi, makan, materi penelitian, biaya kegiatan pendakian namun tidak termasuk ongkos pesawat.

Bulan Juni, tertanggal 1 Juni 2012, Khaleej Times, memuat tulisan Chris Caldicott tentang pengalamannya selama 5 hari berlayar menggunakan kapal phinisi Tiger Blue menjelajahi Kepulauan Raja Ampat, Papua. Keindahan Raja Ampat diulas secara khusus sebanyak 7 halaman berwarna, lengkap dengan foto-foto yang mengagumkan. Caldicott menyebutkan bahwa Raja Ampat adalah kepulauan terjauh dari rangkaian 17.500 pulau di Indonesia dan yang masih belum banyak terjamah. Traveller Middle East edisi Bulan Juli 2012 memuat artikel berjudul “Head Off to Bali”. Artikel ini mempromosikan paket wisata ke Bali dan ke beberapa destinasi wisata lainnya seperti Barcelona, New York, Sri Lanka, dan Turki oleh biro wisata Dnata di PEA.
Gulf Today, tertanggal 13 Juli 2012 pada kolom Asia menampilkan artikel bertajuk “Residents Prefer UAE for Holidaying, Leisure: Study”. Artikel ini memberitakan hasil survei dari pengguna internet yang mengakses website PEA, yaitu [url]www.wego.com[/url]. Website berbahasa Inggris dan Arab ini mendata sekira 50.000 penggunanya untuk informasi penerbangan dan hotel. Data menunjukkan bahwa terdapat 20 destinasi favorit warga PEA dimana Dubai menempati posisi tertinggi sebagai destinasi wisata yang paling sering dikunjungi oleh sekira 20,2% responden (sekira 10,000 orang). Posisi kedua ditempati Singapura, menyusul Abu Dhabi di posisi ketiga. Bali, Indonesia menempati posisi ke-17 dengan total pemilih sekira 550 orang (1 %). Jakarta menempati rangking ke-19 setelah Kuala Lumpur. Data dari wego.com ini cukuplah representatif mengingat mayoritas kalangan ekspatriat mengakses wego.com untuk kebutuhan informasi penerbangan, akomodasi, biaya perjalanan dan akomodasi yang murah.
Beberapa pemberitaan positif mengenai pariwisata di Indonesia oleh media di Abu Dhabi diharapkan dapat mendorong meningkatnya wisatawan mancanegara asal Persatuan Emirat Arab (PEA) untuk berwisata ke Indonesia.