Seorang pemuda sedang dalam perjalanan dengan kereta
api dari Jakarta ke Surabaya. Dalam gerbong kereta, dia
duduk bersebelahan dengan seorang bapak. Suatu saat
sang pemuda hendak bertanya tentang jam pada sang
bapak.

Pemuda : " Permisi pak, sekarang jam berapa ya ? "

Bapak : " (Cuek bebek.......) "

Pemuda : " Permisi pak, sekarang jam berapa ? (kata
pemuda agak keras karena dikira sang bapak tidak
memperhatikan) "

Bapak : " (Cuma diam aja....) "

Pemuda : " Pak ! . . . . Sekarang jam berapa ? (Teriak
pemuda yang sudah agak jengkel) "

Bapak : " (Tetap diam 1000 bahasa) "


Beberapa saat kemudian sang pemuda memberanikan diri
untuk berbicara
Pemuda : " Pak, kenapa sih tidak mau menjawab
pertanyaan saya ! "

Bapak : " Nak, bukan maksud saya tidak mau menjawab
atau tuli, masalahnya sebentar lagi kita kan sudah sampai
tujuan. "

Pemuda : " Terus, apa hubungannya . . . . ? "

Bapak : " Saya kan orang baik, punya istri dan anak
gadis ! "

Pemuda : " Lha terus emangnya kenapa ? Apa
urusannya ? Apa kita nggak boleh akrab ! (tanya pemuda
semakin binggung) "

Bapak : " Kalau nanti tiba, kan saya dijemput sama istri
dan anak saya. Kalau saya akrab sama kamu, nanti pasti
kita turun kereta sama-sama. Lha kalau sudah begitu,
pasti sebagai orang yang baik, saya pasti mengenalkan
kamu pada istri dan anak saya. Kalau sudah begitu istri
saya pasti mengajak kamu makan bersama. Kalau sudah
begitu pasti kamu akrab dengan istri dan anak saya.

Pemuda : " Terus . . . . . . . ? (tanyanya sambil binggung)
"

Bapak : " Lha terus kamu pasti akrab sama anak saya.
Kalau sudah akrab, kamu pasti pacaran sama anak saya.
Bisa-bisa kamu mantu saya ! "

Pemuda : " Terus apa salahnya kalau saya jadi mantu
bapak ? "

Bapak : " Itulah masalahnya, saya TIDAK INGIN PUNYA
MENANTU SEPERTI KAMU ! ! ! JAM TANGAN AJA
NGGAK PUNYA, ANAK SAYA MAU DIKASIH MAKAN
APA ! ! ! "