tukangonlenAvatar border
TS
tukangonlen
Dinikahi Ahmad Fathanah, Surti Kaya Mendadak
Dinikahi Ahmad Fathanah, Surti Kaya Mendadak


Ahmad Fathanah dikabarkan memiliki istri di Bekasi. Wanita yang dinikahi pada 2010 itu bernama Surti. Sejak menikah dengan Fathanah, perempuan berusia sekitar 43 tahun itu menjadi kaya mendadak.

"Dia kelihatan berubah, jadi tinggal di rumah bagus dan punya mobil," kata Zulkarnaen, 57 tahun, tetangga kediaman Surti di Bekasi, Selasa 14 Mei 2013.

Perkenalan antara tersangka kasus impor daging sapi itu dengan Surti, menurut Zul, berawal dari pengajian di Masjid Ainul Yaqin. Meski bukan warga sekitar, Fathanah sering mengunjungi masjid setempat. Keduanya pun akrab dan menikah di masjid tersebut.

Setelah menikah, pasangan itu tinggal kontrakan milik Hatta, di Kampung Pondok Benda Kelurahan Jatirasa, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Lokasinya tak jauh dari kediaman Zulkarnaen. Pria paruh baya itu pun mengaku mengenal Fathanah setelah mempersunting Surti.

Menurutnya, kondisi perekonomian Surti berubah karena saat ini tinggal di sebuah kontrakan mewah, tak jauh dari rumah sewaan yang lama. Surti juga diketahui memiliki sebuah mobil sedan berwarna merah. "Dulu sebelum menikah, dia (Surti) enggak punya seperti itu," kata dia.

Mobil dan kontrakan mewah itu, kata dia, diduga hasil pemberian Fathanah. Zulkarnaen menambahkan, Surti juga diketahui bekerja di sebuah hotel sebelum menikah dengan Fathanah. "Tak tahu hotel di Jakarta atau di Bekasi," kata dia.
Operasi Preman kembali digelar oleh kepolisian di Terminal Kampung Rambutan dan kawasan Pasar Rebo sekitar pukul 15.30 sampai 16.00 hari ini, Rabu 15 Mei 2013.

“Yang berhasil dijaring 43 orang. Sebanyak 27 orang terjaring di Kampung Rambutan, 16 orang di Pasar Rebo,” ujar Kepala Seksi Humas Polsek Metro Ciracas, Aiptu Bariyadi, setelah mendata sejumlah orang. "Mereka diberikan arahan agar tidak mengulangi perbuatannya."

Bariyadi menjelaskan, mereka yang terjaring adalah orang-orang yang meresahkan masyarakat dan diduga preman. Mereka yang diasumsikan sebagai preman karena tidak memiliki kartu identitas, calo tiket, pedagang ilegal, dan pengamen.

Sebanyak 125 personel polisi gabungan dari Polres, Polsek Ciracas, dan Polsek Pasar Rebo dikerahkan untuk merazia preman. Operasi ini dipimpin oleh Kepala Bagian Operasi Polres Jakarta Timur, AKBP Santun Marpaung. Senen mengatakan operasi ini masih terkait dengan razia preman yang dilakukan oleh 100 personel polisi di Pulogadung, Selasa, 14 Mei 2013.

SUMBERNYA
0
14K
182
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan