Ketika cinta itu datang,

sungguh aku tak tau apa yang harus kulakukan

Ketika cinta itu tersenyum bagaikan sinar mentari pagi yang menyinari bumi dengan indahnya,

aku juga tak tau apa yang harus aku perbuat

Ketika cinta itu melambaikan tangan kepadaku, mencoba mengajakku pergi ke suatu tempat,

aku hanya bisa berkata “ya aku ikut”

Ketika cinta itu mencoba untuk menampakkan dirinya, mencoba untuk menyebutkan siapa dia sebenarnya,

aku hanya bisa mendengar apa yang dia katakan

Sungguh, alunan nada yang keluar dari mulutnya sangatlah merdu

Ketika cinta itu mencoba memelukku, aku pun tak dapat melepas pelukannya

Seakan- akan tubuhku terjerat oleh beribu- ribu tali yang terbuat dari besi dan tembaga.

Oh.. apa yang sesungguhnya terjadi padaku?

Ketika cinta itu telah berhasil menyentuh jiwaku,

aku pun merasa seperti manusia yang paling bahagia di dunia

Ketika cinta itu telah masuk ke dalam lubuk hatiku yang paling dalam,

aku pun merasa seperti layaknya burung merpati yang tidak mau meninggalkan kekasihnya

Oh.. apa yang sesungguhnya terjadi padaku?

Apakah ini yang dinamakan jatuh cinta?

Namun...

Ketika cinta itu telah ternoda oleh kasih yang bukan semestinya,

aku diam, kau pun terdiam

aku marah, kau pun pergi tanpa alasan

dan aku tak bisa berbuat apa- apa

Ketika cinta itu menangis, dan air mata yang keluar tak berharga lagi

aku cukup tahu, kau tidak akan peduli lagi kepadaku

Sungguh,

Siapa yang dulu menaburkan bunga di atas peraduan hatiku?

Lalu untuk apa kau dulu menggenggam erat hatiku?

Sedangkan sekarang dengan gampangnya kau lepaskan?

Ya…

Mungkin aku terlalu bodoh

Apa mungkin aku yang terlalu gampang kau tipu?

Tapi, satu hal yang perlu engkau tahu…

Aku akan selalu mencintaimu