Kaskus

News

Art.MonkeyAvatar border
TS
Art.Monkey
(Pimpinan Asia-Pasific Kumpul di Makassar) 22 Negara Sudah Pastikan Siap Hadiri CAPDI
MAKASSAR, FAJAR -- Jumlah peserta konferensi Centrist Asia Pacific Democrats International (CAPDI) bertambah. Semula panitia hanya memprediksi peserta hanya berasal dari 18 negara. Tetapi hingga Rabu, 15 Mei kemarin, sudah 22 negara mengonfirmasi kesiapannya untuk hadir.

Delegasi konferensi CAPDI yang akan berlangsung di Makassar 19-21 Mei mendatang tidak hanya datang dari Asia Pasifik. Sebagian juga datang dari benua Eropa. Di antaranya Spanyol, Lebanon, United Kingdom dan Finlandia.

"Awalnya kita hanya mencetak 18 bendera negara yang mengirimkan delegasinya, tapi terakhir sudah 22 negara yang menyatakan kesiapannya untuk hadir," kata Koordinator Penyelenggara Conferensi CAPDI, Irwan Zulkarnain dalam rapat pemantapan di Kantor Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan Sulsel, Rabu, 15 Mei kemarin.

Menurut Bobo, sapaan akrab Irwan, dari 22 negara tersebut, Kamboja merupakan negara yang mengirimkan delegasinya paling lengkap. Selain Perdana Menteri Kamboja Hunsen dan Wakil Perdana Menteri Kamboja Sok An, juga akan hadir lima menteri Kamboja. Delegasi Kamboja bahkan akan tiba lebih awal, yakni 19 Mei siang menggunakan pesawat kepresidenan. Rombongan Kamboja akan dijemput di bandara lama Makassar.

Wakil Presiden Filipina Jejomar Binay dan Mantan Presiden Filipina Fidel Ramos juga sudah konfirmasi untuk hadir. Begitu juga mantan PM Thailand Thaksin Sinawatra, Perdana Menteri Malaysia Datuk Seri Mohammad Najib bin Tun Razak dan Perdana Menteri Timor Leste Xanana Gusmao.

"Pemimpin oposisi Myanmar Aung San Suu Kyi juga dijadwalkan hadir," kata Irwan lagi.

Dari luar Asia, dijadwalkan akan hadir mantan Presiden Finlandia, Marti Ahtisaari, dan Presiden Uni Eropa, Jose Manuel Barroso, dan sejumlah pemimpin negara lainnya.

Irwan menambahkan dalam forum ini nantinya, akan dibahas isu terkait perdamaian di negara-negara Asia Pasifik dan dunia, isu-isu sosial serta perubahan iklim. "Endingnya nanti akan melahirkan Deklarasi Makassar yang berisi 20 butir poin. Poin-poin ini akan dibacakan dan isinya akan disampaikan ke pemimpin-pemimpin negara di Asia Pasifik," tuturnya.

Konferensi ini juga akan memilih Presiden CAPDI yang baru. Itu karena mantan Wakil Presiden RI, HM Jusuf Kalla, sudah dua periode memimpin organisasi ini.

Pertemuan para pemimpin dunia ini mendapat perhatian serius pemerintah. Untuk pengamanan saja, TNI akan mengerahkan dua ribu personel dalam menjaga ketertiban pelaksanaan konferensi. Pengamanan dikoordinir langsung Pangdam VII Wirabuana, Mayjen TNI Muhammad Nizam dan Kapolda Sulsel, Irjen (pol) Mudji Waluyo.

"Kita akan menurunkan kurang lebih dua ribu pasukan gabungan. Jumlah itu masih akan bertambah, karena Paspampres (Pasukan pengamanan presiden) juga akan diturunkan ke Makassar," ujar Danrem 141 Toddopuli, Kolonel Infanteri Afanti S Uloli dalam rapat teknis kemarin.

Afanti menjelaskan, pasukan pengamanan yang diturunkan tersebut, merupakan personel gabungan dari TNI Angkatan Darat (AD), Angkatan Udara (AU), TNI Angkatan Laut (AL) serta personel kepolisian. "Ini memang sudah protap dalam setiap pengamanan kepala negara," ujar Afanti.

Dia menambahkan, objek-objek pengamanan ini mulai dari bandara hingga ke tempat aktivitas para tamu negara tersebut. Di antaranya Hotel Aryaduta, Hotel Sahid Jaya Makassar, rumah jabatan gubernur, rumah jabatan Wali Kota, serta kediaman pribadi Presiden CAPDI, HM Jusuf Kalla di Jalan Haji Bau Makassar.

Selain pengamanan dengan pasukan bersenjata lengkap, jajaran Kodam VII Wirabuana juga akan menurunkan personel penembak jitu yang ditempatkan di titik-titik tertentu. Pasuykan pengamanan juga akan dibagi dalam tiga ring, yakni ring I untuk tempat berlangsungnya acara, ring II untuk lokasi sekitar acara dan ring III untuk melakukan pengamanan dan pemantauan dari luar lokasi acara.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan (Disbudpar) Sulsel, Jufri Rahman yang memimpin rapat kemarin menambahkan meskipun CAPDI bukan organisasi pemerintah, kegiatan CAPDI tetap mendapat perhatian serius. Itu karena mereka yang berkecimpung dalam organisasi ini merupakan pemimpin negara dan mantan pemimpin negara.

"Makanya prosedur pengamanannya diatur secara keprotokoleran. Aparat keamanan juga tidak boleh lalai dan nama baik Sulsel sebagai tuan rumah harus dijaga," kata Jufri.

Mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Sulsel ini menambahkan pemilihan Makassar sebagai tuan rumah merupakan langkah strategis Jusuf Kalla dalam menginternasionalkan Sulsel. Menurut dia, JK mau menunjukkan kepada negara-negara lain bahwa di Makassar juga punya banyak potensi dan daerah yang sangat kondusif.

"Ini juga terkait dengan pariwisata. Isu keamanan itu sangat sensitif terhadap sektor pariwisata. Kalau keamanan terjamin, maka pariwisata pasti akan bangkit," katanya lagi.


sumber : http://www.fajar.co.id/metromakassar...3375_5662.html


PM Kamboja Batalkan Pertemuan di Thailand karena JK


JAKARTA - Perdana Menteri Kamboja Hun Sen rela membatalkan pertemuan resolusi Chiang Mai di Thailand karena undangan Jusuf Kalla di pertemuan Centrist Asia Pasific Democrats International (CAPDI). Seperti diketahui pertemuan CAPDI akan diselenggarakan di Makasar 20 Mei.

Duta Besar Makarim Wibisono yang baru saja bertemu dengan Hun Sen di Phnom Penh memaparkan keputusan Hun Sen yang siap berkunjung ke Makasar. Hun Sen mengaku, membahas isu perdamaian tampaknya lebih penting ketimbang hadir di Chiang Mai.

"Sekali lagi, saya baru saja tiba dari Phnom Penh sebagai utusan khusus pak JK untuk bertemu dengan PM Hunsen. Pada tanggal itu (20 Mei) ada pertemuan lanjutan mengenai Chiang Mai Resolution," ujar Makarim selaku steering comitee CAPDI, di Restoran Dapur Sunda, Jakarta, Rabu (24/4/2013).

"Hun Sen mengaku, dia kenal baik dengan pak JK dan memutuskan untuk ke Makasar dan tidak ke Chiang Mai. Hunsen mengatakan, ide JK tepat, karena banyak sekali isu yg berkmbang baik itu Sabah, Preah Vihear, Rohingya, dan Korea," paparnya.

Pria yang sempat mengajar di Universitas Al-Azhar Indonesia itu juga mengatakan, tak menutup kemungkinan bahwa PM Malaysia Najib Razak akan hadir di Makasar, terlepas dari apakah Najib menang atau kalah di pemilu. Makarim juga memaparkan kembali bagaimana antusias dari Hun Sen mengenai pertemuan CAPDI.

"Ada unek-unek dua hari yang lalu ketika bertemu dengan Hun Sen. Masalah Laut China Selatan semakin berkepanjangan karena Filipina dan Vietnam menggunakan pendekatan lain," Imbuhnya.

Makarim turut berharap, perwakilan Filipina bisa hadir di Makasar untuk membahas masalah itu. Namun sepertinya, China tidak akan mengirimkan delegasi. China hanya mengirim profesor dari institut penelitian perdamaian ke Makasar.


sumber : http://international.okezone.com/rea...land-karena-jk


TS : Kira - kira pak SBY diundang gak yah? emoticon-Bingung (S) diberita ada paspamres, tapi gak disebutin kalo pak presiden bakal datang. jangan jangan paspampresnya buat jagain tamu penting dari luar. emoticon-Hammer2

dukung for a better world emoticon-Kiss
Diubah oleh Art.Monkey 16-05-2013 15:30
0
838
3
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan