- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Fenomena lipsync


TS
dedekpaul
Fenomena lipsync
sori kalo acak-acakan gan
maklum msh newbie.. monggo dibaca
Sumber
klo berkenan bagi
klo menurut agan bagus tlg di
menolak 
maklum msh newbie.. monggo dibaca
Spoiler for FENOMENA LIPSYNC:
Lip Synchronization atau yang biasa kita kenal dengan Lip Sync merupakan salah satu cara bernyanyi dengan hanya menggerakkan bibir mengikuti lagu milik si penyanyi yang di putar keras. Jadi ketika si penyanyi tampil, dia seakan-akan membawakan sebuah lagu tanpa mengeluarkan suara aslinya. Cara bernyanyi seperti ini umumnya digunakan dalam pembuatan video clip.
Ini disebabkan karena perekaman dan pembuatan video dilakukan di waktu yang berbeda.
Alasan lain dilakukannya lip sync yaitu untuk menutupi jika suara si penyanyi sedang bermasalah, seperti peradangan pita suara. Michael Jackson, Madonna, Britney Spears, Ashley Simpson, Jennifer Hudson adalah beberapa bintang dunia yang diketahui pernah melakukan Lip Sync dalam penampilannya. Sedangkan di Indonesia, Lip Sync merupakan bagian dari setiap penampilan hampir seluruh penyanyi di Indonesia. Baik itu artisi pendatang baru maupun artis yang dikatakan sudah professional seperti Ahmad Dani, Syahrini, Anang Hermansyah dan banyak lagi. Seperti yang sedang marak saat ini yaitu boyband and girlband di Indonesia seperti Smash, 7 Icon, Cherybelle,JKT48 dll. Mereka menyuguhkan penampilan bernyanyi sambil dance. Bernyanyi sambil dance merupakan hal yang sulit untuk mempertahankan konsistensi suara. Oleh karena itu lip sync adalah cara terbaik mereka untuk menampilkan sesuatu yang manipulatif. Lip Sync memang sangat membantu dalam meminimalkan kesalahan bernyanyi saat tampil. Apapun alasannya.
Lip Sync menunjukkan ketidak percayaan diri mereka dalam bernyanyi. Dengan modal rekaman suara da tampang, mereka dapat tampil di beberapa station TV dalam sehari. Hal ini sepertinya akan terjadi secara turun temurun. Yang paling miris lagi, sepertinya public sudah dapat menerima hal ini. Semua dengan mudah dapat menjadi penyanyi walaupun tidak dapat bernyanyi. Bahkan kemampuan Lip Sync seseorang seperti Sinta dan Jojo yang namanya melejit lewat YouTube akibat melakukan Lip Sync sebuah lagu dapat membuat mereka menjadi penyanyi walaupun single mereka tidak se-booming dengan video lip sync.
Sekarang, sulit menyaksikan penampilan penyanyi yang real menggunakan suara live mereka. Sepertinya pemerintah perlu memberi sedikit perhatian terhadap hal ini demi perkembangan music di Indonesia. Seharusnya ada peraturan tentang larangan Lip Sync atau membuatnya sebagai sebuah tindak pidana. Hal ini dapat menunjukkan bakat sesungguhnya di miliki seorang penyanyi dan ini juga dapat membedaka antara siapa yang dapat menjadi penyanyi dengan siapa yang hanya sekedar dapat bernyanyi.
Pelaku Lipsync

Nih yang beneran live
klo menurut agan2 gmn..??
Ini disebabkan karena perekaman dan pembuatan video dilakukan di waktu yang berbeda.
Alasan lain dilakukannya lip sync yaitu untuk menutupi jika suara si penyanyi sedang bermasalah, seperti peradangan pita suara. Michael Jackson, Madonna, Britney Spears, Ashley Simpson, Jennifer Hudson adalah beberapa bintang dunia yang diketahui pernah melakukan Lip Sync dalam penampilannya. Sedangkan di Indonesia, Lip Sync merupakan bagian dari setiap penampilan hampir seluruh penyanyi di Indonesia. Baik itu artisi pendatang baru maupun artis yang dikatakan sudah professional seperti Ahmad Dani, Syahrini, Anang Hermansyah dan banyak lagi. Seperti yang sedang marak saat ini yaitu boyband and girlband di Indonesia seperti Smash, 7 Icon, Cherybelle,JKT48 dll. Mereka menyuguhkan penampilan bernyanyi sambil dance. Bernyanyi sambil dance merupakan hal yang sulit untuk mempertahankan konsistensi suara. Oleh karena itu lip sync adalah cara terbaik mereka untuk menampilkan sesuatu yang manipulatif. Lip Sync memang sangat membantu dalam meminimalkan kesalahan bernyanyi saat tampil. Apapun alasannya.
Lip Sync menunjukkan ketidak percayaan diri mereka dalam bernyanyi. Dengan modal rekaman suara da tampang, mereka dapat tampil di beberapa station TV dalam sehari. Hal ini sepertinya akan terjadi secara turun temurun. Yang paling miris lagi, sepertinya public sudah dapat menerima hal ini. Semua dengan mudah dapat menjadi penyanyi walaupun tidak dapat bernyanyi. Bahkan kemampuan Lip Sync seseorang seperti Sinta dan Jojo yang namanya melejit lewat YouTube akibat melakukan Lip Sync sebuah lagu dapat membuat mereka menjadi penyanyi walaupun single mereka tidak se-booming dengan video lip sync.
Sekarang, sulit menyaksikan penampilan penyanyi yang real menggunakan suara live mereka. Sepertinya pemerintah perlu memberi sedikit perhatian terhadap hal ini demi perkembangan music di Indonesia. Seharusnya ada peraturan tentang larangan Lip Sync atau membuatnya sebagai sebuah tindak pidana. Hal ini dapat menunjukkan bakat sesungguhnya di miliki seorang penyanyi dan ini juga dapat membedaka antara siapa yang dapat menjadi penyanyi dengan siapa yang hanya sekedar dapat bernyanyi.
Pelaku Lipsync
Spoiler for Si A:

Spoiler for Si B:

Spoiler for Si C:

Nih yang beneran live
Spoiler for MR.BIG:

Spoiler for DREAM THEATER:

Spoiler for EXTREME:

klo menurut agan2 gmn..??
Sumber
Spoiler for Komen agan:
Original Posted By Idranoil Shop ►
Rapihin lagi gan threadnya, biar lebih informatif dan tidak menjurus menjelek-jelekan salah satu produk entertainment.
Berikut pendapat ane mengenai lipsync. Kebetulan ane kerja di salah satu produk entertainment yang ente tunjuk..
Fenomena lipsync paling sering dilihat di acara-acara musik seperti Dashyat, Inbox, Hip2 Hura, dll.
Inilah alasannya Lipsync (Playback) versi pihak TV/sound :
1. Banyaknya artis yang datang pada hari itu.
Misalnya Cherrybelle, mereka berjumlah 9 orang, berarti harus menyediakan 9 channel mixer dan 9 microphone klo mau nyanyi LIVE - bayangkan kalo JKT48 yang sekali manggung bs 12-48 orang.
Channel mixer ini harus diatur sesuai vokal dan alat musik yang dipakai (kalau band). Bayangkan dalam sehari bisa 7-10 artis/band/grup dll yang datang, berapa channel mixer dan microphone yang harus disediakan?
Rata-rata mixer yang digunakan biasanya hanya 20-30 channel.
2. Mengurus banyak artis, berarti membutuhkan banyak sound engineer.
Sound harus diatur berdasarkan keperluan si artis, dan kembali lagi ke channel mixer. Klo semua LIVE, mixernya gak akan cukup atau waktunya tidak akan cukup saat pergantian artis (tidak ada jeda dan tidak ada waktu untuk checksound).
3. Standard audio untuk Broadcast televisi.
Televisi memiliki sistem audio sendiri, terutama untuk siaran langsung. Mereka tidak mau mengambil resiko untuk kejadian-kejadian teknis yang menganggu acara (atau rating) mereka seperti mic mati, audio feedback (bunyi ngiiiing..), low volume, dll. Sehingga lipsync lah yang dipilih, karena mereka menggunakan CD Audio berformat WAV yang kemungkinan rusaknya sangat minim (dan dapat dicek lebih dahulu menggunakan headphone).
4. Durasi acara.
Konsep acara mengharuskan mereka lipsync demi memangkas waktu/durasi agar semua artis bisa tampil tepat waktu sesuai jadwal yang telah di tentukan. Dengan menggunakan playback, mereka bisa menentukan berapa menit performance tiap artisnya, karena durasi mereka terbatas gan..
Inilah alasannya Lipsync (Playback) versi pihak Artisnya :
1. Tidak diijinkan pihak TV untuk LIVE
Ada beberapa talent ane yang memang suaranya memadai, solo, pny mic sendiri, dan crew sendiri. Tp tetap tidak diijinkan LIVE. Alasannya? seperti yang dijelaskan diatas.
2. Mengatasi nervous di panggung
Diakui, penyanyi kaliber atau yang sering manggung di cafe2 atau wedding, bisa gelagapan nyanyi di atas panggung untuk TV. Suasanya beda! Atmosfernya beda, salah sedikit, habis karir mereka. Itulah sebabnya mereka memilih lipsync untuk menghindari problem tsb. Apalagi kadang terjadi blank spot saat live, tiba2 lupa lirik atau sejenisnya.
3. Menghindari suara napas
Boyband atau girlband diharuskan menari sambil menyanyi, kadangkala tariannya lebih heboh daripada lagunya. Kalau mereka menyanyi, maka akan muncul suara terengah-engah atau kehabisan napas. Sangat sulit bernyanyi sambil menari dengan suara yang stabil.
4. Lebih praktis.
Karena dengan lipsync mereka hanya perlu membawa cd lagunya yang nanti akan diputar oleh operator dan kru acara tidak perlu repot-repot untuk cek sound yang bisa menghabiskan durasi kurang lebih 20 menit untuk satu kali tampil khusus untuk pemain band. Bisa juga lebih lama jika alat musik yang dipakai lebih banyak.
5. Efek, instrumen, dan backing vocal yang tidak hilang
Memang kalo pake Minus One, efek, instrumen, dan backing vokal bisa dibawa, tapi si artis tidak akan bs tepat mengikuti pembagian nada, karena biasanya ada beberapa bagian yang memang dipercepat atau dilambatkan, jadi terdengar lebih indah.Makanya mereka pilih lipsync yang tempo dan instrumen lainnya sdh pasti dan fix.
Sebenernya masih banyak alasan-alasannya seperti krn sedang tidak enak badan, suara habis, mic rusak, player ada yang tdk hadir, dll. Jadi lipsync atau playback bukan sekedar karena artisnya TIDAK BISA NYANYI.
Diakui memang ada beberapa talent yang memang suaranya tidak layak untuk broadcast, tapi tetap dianggap penyanyi. Orang2 seperti itu akan masuk dalam kategori "Produk Hiburan" bukan "Musisi". Tidak bisa disalahkan, karena biasanya sang produser menciptakannya berdasarkan "Minat Masyarakat", dan perjalanan itu panjang gan..tidak seinstan yang dibicarakan orang awam.
Untuk mengetahui kualitas seorang penyanyi, agan datang aja ke acara mereka saat mereka OFF AIR (tidak dibroadcast televisi/radio). Disitu akan kelihatan mana PENYANYI dan mana PENGHIBUR. Mereka akan Live dengan para pemain band/musiknya. Perhatikan juga Road Manager yang biasanya berdiri di sebelah panggung, dan sound engineer yang ada di belakang mixer.
Kalo penyanyi baru, biasanya wajah mereka terlihat deg-deg-an dan harap2 cemas. Tp klo udah pro, bisa ditinggal ngerokok..hehehe..
Saat OFF AIR inilah mereka akan menunjukan aslinya, kalo masih Lipsync, ya berarti memang tdk bs nyanyi atau budget produksinya rendah sehingga crew2 dikurangi.
Intinya, suatu tontonan sampai di mata penontonnya, melibatkan banyak orang gan, jadi tidak sesimple yang dipikirkan. Banyak orang yang terkait dan semuanya memegang peran penting.
Ane tidak membenarkan LIPSYNC dan tidak menyalahkan LIPSYNC. Biar yang baca yang berpendapat.
Semoga mencerahkan agan2 ya mengenai Lipsync. Maap klo kepanjangan dan agak2 'sok tahu'. Kalo ada pertanyaan lain, PM aja gan..barangkali ane bisa bantu jawab.. )
Rapihin lagi gan threadnya, biar lebih informatif dan tidak menjurus menjelek-jelekan salah satu produk entertainment.
Berikut pendapat ane mengenai lipsync. Kebetulan ane kerja di salah satu produk entertainment yang ente tunjuk..
Fenomena lipsync paling sering dilihat di acara-acara musik seperti Dashyat, Inbox, Hip2 Hura, dll.
Inilah alasannya Lipsync (Playback) versi pihak TV/sound :
1. Banyaknya artis yang datang pada hari itu.
Misalnya Cherrybelle, mereka berjumlah 9 orang, berarti harus menyediakan 9 channel mixer dan 9 microphone klo mau nyanyi LIVE - bayangkan kalo JKT48 yang sekali manggung bs 12-48 orang.
Channel mixer ini harus diatur sesuai vokal dan alat musik yang dipakai (kalau band). Bayangkan dalam sehari bisa 7-10 artis/band/grup dll yang datang, berapa channel mixer dan microphone yang harus disediakan?
Rata-rata mixer yang digunakan biasanya hanya 20-30 channel.
2. Mengurus banyak artis, berarti membutuhkan banyak sound engineer.
Sound harus diatur berdasarkan keperluan si artis, dan kembali lagi ke channel mixer. Klo semua LIVE, mixernya gak akan cukup atau waktunya tidak akan cukup saat pergantian artis (tidak ada jeda dan tidak ada waktu untuk checksound).
3. Standard audio untuk Broadcast televisi.
Televisi memiliki sistem audio sendiri, terutama untuk siaran langsung. Mereka tidak mau mengambil resiko untuk kejadian-kejadian teknis yang menganggu acara (atau rating) mereka seperti mic mati, audio feedback (bunyi ngiiiing..), low volume, dll. Sehingga lipsync lah yang dipilih, karena mereka menggunakan CD Audio berformat WAV yang kemungkinan rusaknya sangat minim (dan dapat dicek lebih dahulu menggunakan headphone).
4. Durasi acara.
Konsep acara mengharuskan mereka lipsync demi memangkas waktu/durasi agar semua artis bisa tampil tepat waktu sesuai jadwal yang telah di tentukan. Dengan menggunakan playback, mereka bisa menentukan berapa menit performance tiap artisnya, karena durasi mereka terbatas gan..
Inilah alasannya Lipsync (Playback) versi pihak Artisnya :
1. Tidak diijinkan pihak TV untuk LIVE
Ada beberapa talent ane yang memang suaranya memadai, solo, pny mic sendiri, dan crew sendiri. Tp tetap tidak diijinkan LIVE. Alasannya? seperti yang dijelaskan diatas.
2. Mengatasi nervous di panggung
Diakui, penyanyi kaliber atau yang sering manggung di cafe2 atau wedding, bisa gelagapan nyanyi di atas panggung untuk TV. Suasanya beda! Atmosfernya beda, salah sedikit, habis karir mereka. Itulah sebabnya mereka memilih lipsync untuk menghindari problem tsb. Apalagi kadang terjadi blank spot saat live, tiba2 lupa lirik atau sejenisnya.
3. Menghindari suara napas
Boyband atau girlband diharuskan menari sambil menyanyi, kadangkala tariannya lebih heboh daripada lagunya. Kalau mereka menyanyi, maka akan muncul suara terengah-engah atau kehabisan napas. Sangat sulit bernyanyi sambil menari dengan suara yang stabil.
4. Lebih praktis.
Karena dengan lipsync mereka hanya perlu membawa cd lagunya yang nanti akan diputar oleh operator dan kru acara tidak perlu repot-repot untuk cek sound yang bisa menghabiskan durasi kurang lebih 20 menit untuk satu kali tampil khusus untuk pemain band. Bisa juga lebih lama jika alat musik yang dipakai lebih banyak.
5. Efek, instrumen, dan backing vocal yang tidak hilang
Memang kalo pake Minus One, efek, instrumen, dan backing vokal bisa dibawa, tapi si artis tidak akan bs tepat mengikuti pembagian nada, karena biasanya ada beberapa bagian yang memang dipercepat atau dilambatkan, jadi terdengar lebih indah.Makanya mereka pilih lipsync yang tempo dan instrumen lainnya sdh pasti dan fix.
Sebenernya masih banyak alasan-alasannya seperti krn sedang tidak enak badan, suara habis, mic rusak, player ada yang tdk hadir, dll. Jadi lipsync atau playback bukan sekedar karena artisnya TIDAK BISA NYANYI.
Diakui memang ada beberapa talent yang memang suaranya tidak layak untuk broadcast, tapi tetap dianggap penyanyi. Orang2 seperti itu akan masuk dalam kategori "Produk Hiburan" bukan "Musisi". Tidak bisa disalahkan, karena biasanya sang produser menciptakannya berdasarkan "Minat Masyarakat", dan perjalanan itu panjang gan..tidak seinstan yang dibicarakan orang awam.
Untuk mengetahui kualitas seorang penyanyi, agan datang aja ke acara mereka saat mereka OFF AIR (tidak dibroadcast televisi/radio). Disitu akan kelihatan mana PENYANYI dan mana PENGHIBUR. Mereka akan Live dengan para pemain band/musiknya. Perhatikan juga Road Manager yang biasanya berdiri di sebelah panggung, dan sound engineer yang ada di belakang mixer.
Kalo penyanyi baru, biasanya wajah mereka terlihat deg-deg-an dan harap2 cemas. Tp klo udah pro, bisa ditinggal ngerokok..hehehe..
Saat OFF AIR inilah mereka akan menunjukan aslinya, kalo masih Lipsync, ya berarti memang tdk bs nyanyi atau budget produksinya rendah sehingga crew2 dikurangi.
Intinya, suatu tontonan sampai di mata penontonnya, melibatkan banyak orang gan, jadi tidak sesimple yang dipikirkan. Banyak orang yang terkait dan semuanya memegang peran penting.
Ane tidak membenarkan LIPSYNC dan tidak menyalahkan LIPSYNC. Biar yang baca yang berpendapat.
Semoga mencerahkan agan2 ya mengenai Lipsync. Maap klo kepanjangan dan agak2 'sok tahu'. Kalo ada pertanyaan lain, PM aja gan..barangkali ane bisa bantu jawab.. )
klo berkenan bagi



Diubah oleh dedekpaul 26-05-2013 15:09
0
7.2K
Kutip
106
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan