Kaskus

Entertainment

fransrakaAvatar border
TS
fransraka
[ KEREEENNNN ] EVolusi Sepatu Bola dari jaman dahulu sampai sekarang !!!
Siang
ane mau coba buat trit pertama ane neh, tentang sepatu sepakbola.
kita mulai gan

Evolusi Sepatu Sepakbola : Masa Sebelum 1940
Spoiler for Sepatu Jaman Dulu:

Sepatu sepakbola merupakan salah satu alat utama permainan sepakbola yang mengalami banyak perkembangan semenjak dibuat untuk pertama kali. Bagaimanakah perjalanan evolusinya?
Sepatu sepakbola kabarnya pertama kali dibuat oleh seorang pengrajin sepatu pribadi kerajaan bernama Cornelius Johnson pada tahun 1525 atas pesanan Raja Inggris saat itu, Raja Henry ke delapan. Biaya pembuatan sepatu konon menghabiskan dana empat shilling atau setara dengan 100 poundsterling saat ini.
Tidak banyak yang diketahui dari sepatu sepakbola kerajaan ini karena dokumentasi yang sangat terbatas dan tidak ada barang bukti yang awet hingga kini. Tapi sepatu ini disebut-sebut berbahan kulit keras, dengan tinggi melebihi engkel dan jauh lebih berat dari sepatu sepakbola saat ini.
Maju hingga tiga ratus tahun ke depan saat sepakbola mulai lebih populer di Inggris, sepatu sepakbola mulai digunakan secara massal oleh masyarakat disana. Pada masa 1800-an ini, sepakbola sering dimainkan antara tim-tim yang mewakili pabrik lokal dan desa-desa di Inggris.
Para pemain dari tim-tim pabrik dan desa ini menggunakan sepatu kerjanya untuk bertanding. Sepatu ini berbahan kulit keras yang berat, dengan simpul tali yang panjang hingga di atas pergelangan kaki. Di ujung sepatunya terdapat pelat baja, sedangkan bagian bawah sepatu agar tidak licin juga menggunakan bahan dari baja yang ditancapkan, bahkan ada juga yang menggunakan paku payung.
Organisasi sepakbola Inggris kemudian berdiri pada tahun 1863. Kemunculan FA ini diikuti dengan berbagai peraturan dalam permainan sepakbola, termasuk penggunaan sepatu. Pada awal berdirinya, FA melarang lagi segala bentuk penggunaan studs/cleats (pul/paku pada bagian bawah sepatu).
Peraturan no. 13 FA saat itu berbunyi: "Tidak satupun yang mengenakan paku, pelat besi ataupun getah perca di bagian sol sepatunya diperkenankan untuk bermain". Alasan dibalik peraturan ini adalah demi mengurangi cedera para pemain.
Tapi pada 1891 peraturan ini di revisi oleh FA dimana penggunaan pul akhirnya diperbolehkan selama menggunakan bahan kulit dan tidak lebih panjang dari satu setengah inchi. Pul ini juga dilarang berujung lancip maupun kerucut, harus berbentuk bulat, dan diameternya tak lebih dari satu setengah inchi.
Setelah kemunculan FA, masyarakat di Inggris saat itu mulai menggunakan sepatu yang seragam dalam satu tim. Dampak dari revisi peraturan pul juga merebak, para pemain sepakbola tak lagi mengenakan sepatu kerja yang "disulap" menjadi sepatu sepakbola, mereka kini menggunakan sepatu sepakbola yang sesuai regulasi FA.
Kendati demikian, bahan utama sepatu yang merupakan kulit tebal dan keras belum berubah, sehingga beratnya mencapai paling tidak 500 gram. Bahan ini membuat sepatu akan dua kali lebih berat saat bermain dalam kondisi hujan, terutama jika sepatu yang dipakai punya enam buah pul.
Sepatu sepakbola baru mengalami perkembangan lagi sekitar tahun 1900an. Di masa ini, pabrik-pabrik pembuat sepatu sepakbola mulai bermunculan, antara lain Gola (1905), Valsport (1920) dan pembuat sepatu sepakbola asal Denmark, Hummel (1923).
Namun yang paling revolusioner di masa ini adalah kehadiran duo kakak beradik Adolf dan Rudolf Dassler, yang mendirikan pabrik sepatu Dassler Bersaudara (Dassler Brothers Shoe Factory) pada 1924. Pada tahun kedua berdirinya perusahaan ini, mereka membuat sebuah sepatu dengan fitur enam atau tujuh buah pul yang bisa diganti-ganti tergantung kondisi cuaca.
Meski belum berubah banyak dari segi desain dan bahan utama, namun sepatu sepakbola telah mengalami perkembangan yang cukup berarti sampai pada masa kemunculan perusahaan-perusahaan ini. Terutama kemunculan Dassler bersaudara yang nantinya akan memberikan banyak perubahan revolusioner pada dunia sepatu sepakbola, hingga masa modern saat ini.
Evolusi Sepatu Sepakbola (Bagian 2): Inovasi Dassler Bersaudara
Spoiler for Dassleradi:

Evolusi sepatu sepakbola tidak bisa dipisahkan nama ini: Dassler Bersaudara. Kemunculan Adolf dan Rudolf Dassler merupakan salah satu tonggak bagi perjalanan evolusi sepatu sepakbola.
Seperti telah ditulis sebelumnya, Dassler Bersaudara mendirikan pabrik sepatu bernama Gebruder Dassler Schuhfabrik (Dassler Brothers Shoe Factory) di kota Herzogenaurach, Bavaria, Jerman, pada tahun 1924.
Di tahun kedua, perusahaan tersebut mulai memproduksi sepatu dengan pul yang bisa diganti-ganti tergantung kondisi cuaca. Sepatu dengan pul yang lebih panjang akan membuat pemain lebih nyaman berpijak saat kondisi hujan. Sedangkan apabila kondisi lapangan kering, pul panjang akan membuat pemain susah berlari.
Spoiler for pabriknya:

Meski bisa diganti-ganti, namun bahan pul pada awal kemunculan Dassler Bersaudara ini masih seragam yakni menggunakan kulit. Sepatu juga masih cukup berat karena belum ada perubahan signifikan di bagian material yang menggunakan kulit kaku.
Setelah perang dunia kedua selesai pada 2 September 1945, dunia sepakbola mendapatkan berkahnya. Karena ongkos penerbangan yang jauh lebih murah, pengiriman sepatu sepakbola menjadi lebih mudah. Murahnya ongkos pesawat ini juga berdampak ke banyaknya pertandingan internasional yang digelar.
Banyaknya pertandingan internasional ini juga memberikan dampak positif bagi perkembangan sepatu. Publik Eropa akhirnya melihat permainan penuh skill dan kemampuan teknik tinggi para pemain dari Amerika Selatan.
Permainan cantik dari pemain-pemain asal Amerika Selatan ini dianggap juga dipengaruhi oleh sepatu yang mereka kenakan. Mereka memakai sepatu yang lebih ringan yang fokus diproduksi untuk menendang dan mengontrol bola.
Dengan ini telah terjadi pergeseran tujuan pembuatan sepatu, yang kemudian tak lagi hanya fokus ke perlindungan kaki tapi juga untuk lebih menunjang kemampuan pemain. Meski demikian, siapa yang membuat sepatu para pemain Amerika Selatan itu tak tercatat oleh sumber-sumber penulisan.
Sejak saat itulah pabrik-pabrik sepatu mulai membuat sepatu yang lebih ringan. Namun secara desain, sepatu ini belum banyak berubah karena tingginya masih di atas engkel.
Pada tahun 1948, Dassler Bersaudara resmi berpisah karena perselisihan antara keduanya. Perpecahan ini akhirnya memunculkan dua perusahaan baru yakni, Adidas yang dimiliki oleh Adolf 'Adi' Dassler dan Puma yang dimiliki oleh Rudolf Dassler.
Spoiler for Dua Bersaudara:

Di tahun itu juga Puma berhasil membuat sepatu sepakbola pertamanya dengan nama Puma Atom. Sepatu ini kemudian dikembangkan lagi dengan pul menggunakan sekrup pada tahun 1952 sehingga lebih mudah diganti dan lebih kuat. Sepatu hasil pengembangan ini kemudian diberi nama Super Atom.
Pul pada generasi ini berbeda dengan pul generasi pertama yang juga bisa diganti, di mana pul generasi pertama masih menggunakan metode tancap, bukan sekrup. Diproduksinya Super Atom oleh Puma ini sekaligus menandai dipakainya bahan baru pada pul, yakni karet dan plastik.
Adidas sebenarnya juga punya sepatu dengan teknologi ini. Bahkan kedua kakak beradik ini sempat terlibat perang klaim di mana masing-masing mengklaim menjadi yang pertama menciptakan sepatu dengan teknologi tersebut.
Adidas sempat mengklaim bahwa sepatunya yang dipakai oleh timnas Jerman di Piala Dunia 1954 adalah sepatu dengan pul berteknologi sekrup pertama. Sepatu Adidas disebut-sebut sebagai salah satu faktor utama Jerman bisa memenangi turnamen akbar tersebut.
Menurut kisah yang tercatat, sesaat sebelum final Piala Dunia 1954 melawan Hongaria di Swiss, gerimis yang saat itu mengguyur stadion berubah menjadi hujan deras hingga mempengaruhi kondisi lapangan. Beruntung saat itu Adidas telah menyiapkan sepatu dengan teknologi sekrup dan melengkapinya dengan pul panjang.
Tim Hongaria yang tidak menggunakan pul panjang, tidak mampu mendapatkan daya cengkram yang baik di lapangan seperti tim Jerman. Akhirnya tim "Panser" menang 3-2 dan menjadi juara dunia sekaligus mendapatkan gelar Piala Dunia pertamanya.
Namun klaim ini dibantah mentah-mentah oleh Puma. Mereka lalu mengeluarkan dokumen yang menunjukkan pengembangan teknologi sekrup yang dimulai pada tahun 1948. Mereka juga menyatakan telah mulai menyuplai sepatu berteknologi sekrup ini sejak 1952.
Spoiler for Puma Atom:

Puma pun menunjukkan bukti nyata bahwa tim nasional Jerman bukanlah tim pertama yang mengenakan sepatu berteknologi sekrup. Pada tahun 1953, setahun sebelum klaim Adidas, tujuh pemain FC Kaiserslautern telah menggunakan sepatu milik Puma untuk mengantarkan tim tersebut menjuarai German Championship (liga Jerman sebelum berformat Bundesliga).
Bukti ini sekaligus menunjukkan bahwa Rudolf Dassler berhasil mengungguli sang adik, Adi Dassler dalam hal penemuan teknologi pul bersekrup. Namun, beberapa tahun kemudian tepatnya pada 1956, Adidas membalas dengan membuat sepatu berbahan kulit kanguru dengan sol menggunakan "Polyamide". Teknologi ini berhasil membuat sepatu jauh lebih ringan.
Pada masa ini, sepatu sepakbola mengalami sejumlah perubahan seignifikan, terutama berkat kemunculan Dassler Bersaudara. Masa ini sekaligus menandai dimulainya persaingan antara dua perusahaan ternama, Adidas dan Puma, hingga kini.

Sumber = "SportDetik"
Bag 3 - terakhir next

HT gak ya...
Diubah oleh fransraka 24-05-2013 15:16
0
11.8K
23
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan