UNICEFdengan tegas menyindir postingan gerakan kemanusiaan atau social movement yang memforsir penggunaan FB Like. Badan PBB untuk anak-anak ini menganjurkan lebih baik lakukan tindakan nyata daripada sekadar berikan ‘jempol‘ di Facebook.

Sejatinya pemberian ‘jempol’ di Facebook bisa pula berbuah sesuatu atau tindakan nyata. Penggagas atau pemarkarsa gerakan via jejaring sosial ini akan lakukan action bilamana telah mencapai jumlah Like tertentu.

Namun ada pula gerakan kemanusiaan dan sejenisnya di Facebook yang tidak tergantung jumlah ‘jempol’. Like FB hanya sekadar penggugah rasa simpati agar dukungan terus mengalir dan lebih mementingkan tindakan real di lapangan.

The Verge menulis jika Like Facebook tidak akan menyelamatkan nyawa seseorang. Inilah yang disampaikan UNICEF lewat iklan masyarakat yang diunggah di Youtube. Lewat beberapa video, UNICEF menyindir action yang hanya berupa pemberian ‘jempol’ semata tanpa sesuatu yang nyata.

UNICEF sendiri bukan antipati terhadap ‘jempol’ Facebook. Menurut mereka situs jejaring sosial bisa dijadikan jembatan penghubung yang mampu menjaring keterlibatan misi kemanusiaan yang lebih luas.

Akan tetapi UNICEF menyoroti jika itu semua tidak cukup hanya dengan sebuah Like. Perlu action yang nyata. Misalkan saja dalam menyelamatkan nyawa anak-anak di negara miskin, dibutuhkan sebuah vaksin kesehatan.

Petra Hallebrant dari UNICEF mengatakan jika mereka prihatin melihat pelbagai postingan di Facebook yang minim aksi. Menurutnya sebuah gerakan tidak hanya berhenti sebatas Like saja. Iklan masyarakat UNICEF sendiri digagas oleh Forsman & Bodenfors.

Jika Anda getol men-like postingan sejenis di Facebook tanpa lakukan sebuah aksi nyata, mungkin budaya tersebut mulai sekarang harus agak sedikit dirubah. Mari bertindak!

"We like likes, and social media could be a good first step to get involved, but it cannot stop there," Petra Hallebrant, UNICEF Sweden's director of communications, told The Atlantic. "Likes don't save children's lives. We need money to buy vaccines for instance."

"Kami menyukai likes, dan media sosial bisa menjadi langkah awal yang baik untuk ikut terlibat, tetapi itu tidak bisa berhenti di situ saja," kata Petra Hallebrant, direktur Komunikasi UNICEF Swedia, berkata kepada The Atlantic. "Likes tidak akan menyelamatkan nyawa anak-anak. Kita perlu uang untuk membeli vaksin secepatnya."

Kalo iklan diatas UNICEF Luar Negeri lagi merangin Polio, UNICEF Indo lagi merangin Malaria di mari gan
Bebaskan generasi masa depan kita dari malaria