- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- Jokes & Cartoon
Humor Revolusi - Nostalgia 1945


TS
devitapra
Humor Revolusi - Nostalgia 1945
Quote:

Dikutip dari karya Soerjono dalam buku Bingkisan Nasional - Kenangan 10 tahun Revolusi Nasional (1955)
Quote:
Apa itu Repolusi ?
Apa itu revolusi. Ada yang kasih tafsiran macam-macam. Ada yang bilang revolusi adalah perebutan kekuasaan, ada yang bilang revolusi adalah pemindahan kekuasaan dari satu kelas ke kelas lain yang lebih maju. Ada yang mengartikan revolusi adalah otak-otakan, ada yang bilang tindakan cowboy-cowboy-an juga revolusioner. Tetapi mendiang Jenderal Sudirman alm. dalam kongres pemuda di Madiun bilang dan kasih pengertian yang istimewa, katanya perjuangan revolusi adalah perjuangan "arek" yang "vol" dengan "isi" ini revolusi.
Quote:
"Tentara Cap Panah"
Selama revolusi lahirnya pasukan bagaikan cendawan di musim hujan. Ada pasukan ini pasukan itu. Biasanya semua pakai nama yang serem2 dan simbol yang serem pula. Karena banyaknya pasukan, sudah barangtentu banyak juga tentara yang buta huruf. Akibatnya? Ketika peristiwa Tan Malaka "3 Juli 1946", Perbatasan Jogja-Solo dijaga keras.
Pada suatu malam ada sebuah mobil diberhentikan diperbatasan kota. Penjaga perbatasan menanyakan penumpang mobil tentara itu apa membawa surat perintah.
Penumpang itu dengan tenang menunjukan surat perintahnya dan alangkah tercengangnya penumpang tadi serenta melihat laskar tadi memeriksa surat perintah itu hurufnya terbalik yang atas di bawah dan bawah di atas, dan laskar itu dengan penuh disiplin dan memberi hormat secara militer berkata :
"O ya, tentara cap panah, boleh jalan terus.."
Yang dimaksud cap panah, ialah surat perintah Bung Tomo yang stempelnya memakai "Cap Panah".
Selama revolusi lahirnya pasukan bagaikan cendawan di musim hujan. Ada pasukan ini pasukan itu. Biasanya semua pakai nama yang serem2 dan simbol yang serem pula. Karena banyaknya pasukan, sudah barangtentu banyak juga tentara yang buta huruf. Akibatnya? Ketika peristiwa Tan Malaka "3 Juli 1946", Perbatasan Jogja-Solo dijaga keras.
Pada suatu malam ada sebuah mobil diberhentikan diperbatasan kota. Penjaga perbatasan menanyakan penumpang mobil tentara itu apa membawa surat perintah.
Penumpang itu dengan tenang menunjukan surat perintahnya dan alangkah tercengangnya penumpang tadi serenta melihat laskar tadi memeriksa surat perintah itu hurufnya terbalik yang atas di bawah dan bawah di atas, dan laskar itu dengan penuh disiplin dan memberi hormat secara militer berkata :
"O ya, tentara cap panah, boleh jalan terus.."
Yang dimaksud cap panah, ialah surat perintah Bung Tomo yang stempelnya memakai "Cap Panah".
Quote:
Tidak ada pelurunya...
Ada lagi mobil datang lewat penjaga perbatasa ini. Kali ini juga mobil tentara, kalah tidak salah pengendaranya Let. kol. Singgih sekarang ketua PRRI.
Seorang penjaga sambil mengacungkan karabennya didalam mobil berkata : "Stop, mau pergi kemana, ada surat
perintah?".
Penjaga ini mengacungkan senjatanya sambil mengokang senjatanya.
"Surat perintah ada bung, dan bung boleh periksa, tetapi tidak usah ngokang senjata dan ditodongkan kesetir".
"Jangan khawatir pak, tidak apa-apa. Tidak ada pelurunya......"
Quote:
Laskar Kere
Nama pasukan selama revolusi banyak yang serem2 dan bikin orang sering berdiri bulu kuduknya. Karena banyaknya kesatuan maka nama itu beraneka ragam juga, dan semuanya mengerikan. Ada "Pasukan Berani Mati", "Alap-alap Nyawa", tetapi ada juga yang kasih nama dirinya "Laskar Kere....."
Artinya "Laskar Pengemis" tetapi anggotanya terdiri dari anak-anak pelajar Solo.
Quote:
Pasukan Ber-uang-merah
Disamping nama2 yang serem-serem, ada juga pasukan yang namanya "Beruang Merah". Orang mengira ini bangsanya "Tentara Merah" atau "Tentara Jalan Kedelapan". Bukan saudara, justru tentara ini yang paling tidak merah dan malahan paling anti merah.
Dia jarang mau ditarik mundur digaris belakang, dan tempatnya yang disenangi adalah didaerah perbatasan dimana banyak lalu lintas barang2 dari dan kedaerah pendudukan seperti gula, kinabas, opium, baju drill CP, ikat pinggang dan kacamata atom.... Karenanya rakyat biasa menamakan mereka pasukan "Beruang Merah", alias pasukan "Ber-uang Merah" ... Uang yang beredar di daerah pendudukan.
Revolusi juga membuka segala kemungkinan baru. Tahukah saudara bahwa Achmad Jadau itu selama revolusi adalah Letnan Kolonel dan memegang pasukan di Solo, tetapi di jaman Pra-Revolusi adalah seorang Penyanyi.
Disamping nama2 yang serem-serem, ada juga pasukan yang namanya "Beruang Merah". Orang mengira ini bangsanya "Tentara Merah" atau "Tentara Jalan Kedelapan". Bukan saudara, justru tentara ini yang paling tidak merah dan malahan paling anti merah.
Dia jarang mau ditarik mundur digaris belakang, dan tempatnya yang disenangi adalah didaerah perbatasan dimana banyak lalu lintas barang2 dari dan kedaerah pendudukan seperti gula, kinabas, opium, baju drill CP, ikat pinggang dan kacamata atom.... Karenanya rakyat biasa menamakan mereka pasukan "Beruang Merah", alias pasukan "Ber-uang Merah" ... Uang yang beredar di daerah pendudukan.
Revolusi juga membuka segala kemungkinan baru. Tahukah saudara bahwa Achmad Jadau itu selama revolusi adalah Letnan Kolonel dan memegang pasukan di Solo, tetapi di jaman Pra-Revolusi adalah seorang Penyanyi.
Quote:
Angkatan Lawe
Ada juga bekas kapten sepakbola lantas jadi Kapten Angkatan Darat. Ada juga tukang catut yang kemudian menjabat opsir ALRI, singkatan dari Angkatan Laut Republik Indonesia. Karena tempatnya tidak di lautan, dan mondar-mandir di Pujon, Lawang, Kaliurang, ngurus dagangan ini dan itu orang sebut Angkatan Lawe...
Ada juga bekas kapten sepakbola lantas jadi Kapten Angkatan Darat. Ada juga tukang catut yang kemudian menjabat opsir ALRI, singkatan dari Angkatan Laut Republik Indonesia. Karena tempatnya tidak di lautan, dan mondar-mandir di Pujon, Lawang, Kaliurang, ngurus dagangan ini dan itu orang sebut Angkatan Lawe...
0
3.7K
Kutip
91
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan