Berawal dari taruhan balap mobil Formula 1, pemilik maskapai Virgin Air, Sir Richard Branson, harus melayani bos AirAsia Tony Fernandes dan penumpang lainnya dalam sebuah penerbangan amal AirAsia X dari Perth ke Kuala Lumpur.

Pada saat GP Abu Dhabi 2010, mereka bertaruh akan menjadi pramugardi di maskapai pihak lawan jika tim unggulannya kalah. Sialnya, Branson yang kala itu menjagokan Virgin Racing (kini Marussia F1), harus mengaku kalah saat tim andalan Fernandes Lotus Cosworth (kini Catterham F1) berhasil mencapai garis finish lebih dulu.

Tiga tahun kemudian, tepatnya 12 Mei 2013, adalah momen dimana Branson membuktikan bahwa ia bukan seorang yang gemar ingkar janji.

Penerbangan D7 237 dari Perth ke Kuala Lumpur menjadi saksi saat pemilik megakorporasi dan juga orang terkaya ke-4 di Inggris versi Forbes 2012 tersebut menjadi pramugari, lengkap dengan seragam AirAsia dan make up. Untuk melaksanakan misi ini, Branson bahkan sengaja mencukur bulu kakinya agar tampak sempurna dalam balutan seragam berwarna merah menyala. Di bagian make up, ia memakai bulu mata palsu dan memulas bibirnya dengan lipstik merah.

Servis yang dilakukan Branson ini bukan demi taruhan belaka. Sebagian pendapatan yang dihasilkan dari penerbangan ini akan disumbangkan ke Starlight Children’s Foundation, sebuah badan yang berfokus pada pengobatan anak-anak yang sakit parah dan pengembangan kreativitas mereka.

Tak seperti pramugari-pramugari pada umumnya, Branson bergaya liar saat menyajikan minuman kepada Fernandes. Memegang baki di tangan kanan, Branson mengangkat kaki kiri ke arm rest bangku rivalnya tersebut. Selain menyajikan makanan dan minuman, Branson juga menjadi penghibur yang baik bagi di dalam kabin pesawat. Interaksinya dengan Fernandes dan celotehan-celotehannya mengundang tawa para penumpang.
]
Seperti dikutip dari situs AirAsia, Branson sengaja menumpahkan baki yang berisi gelas-gelas yang penuh berisi minuman ke tubuh Fernandes yang saat itu mengenakan kaos hitam bertuliskan “Richard served me T&Co”. Tak berhenti sampai di situ, Branson dengan usil menawarkan untuk mengelap tubuh bos Air Asia yang basah kuyup di tempat duduk premiumnya tersebut, sambil mengedip genit.

Di sela-sela tugas barunya, Branson tak lupa melayani permintaan wawancara para jurnalis, dan para penumpang yang meminta tanda tangan atau foto bersama.

Saat penerbangan yang berlangsung selama 6 jam tersebut hampir berahir, Branson mengeluarkan pernyataan yang kembali mengundang tawa para penumpang. “Saya senang bisa melayani kalian dalam penerbangan ini, terutama demi sebuah tujuan mulia. Terima kasih atas sambutannya, namun dengan berat hati saya tidak dapat melanjutkan pekerjaan ini karena tadi menumpahkan minuman ke bos baru saya.”

Sesampainya di bandara LCC Kuala Lumpur, Fernandes menyerahkan sertifikat “kelulusan” Branson sebagai pramugari Air Asia, didampingi CEO AirAsia X Osman-Rani, dan CEO AirAsia Aireen Omar. Total sumbangan yang terkumpul dari penerbangan amal ini sebesar 200.000 dolar Australia atau sebesar hampir 2 miliar rupiah.

Wah, ini namanya taruhan membawa berkah!

Semoga bermanfaat ya gan ,dan taklupa saya tunggu