Permisi....

Numpang share artikel kecil tentang White Balance. Fitur di kamera digital untuk mengatur pergeseran warna foto, yang diakibatkan oleh warna sumber cahaya.

Menurut saya pribadi, white balance adalah salah satu aspek yang cukup penting dalam fotografi (warna tentunya, kalau B&W ya tidak terlalu masalah ), karena foto yang bagus pun bisa jadi rusak kalau warnanya tidak tepat.

Dan yang saya perhatikan, masalah white balance ini kerap terabaikan oleh banyak fotografer. Pengalaman saya pribadi ikut hunting2 umum, ketika istirahat dan saling lihat hasil foto di LCD kamera: ada cukup banyak fotografer yang tidak men-setting white balance di kameranya dengan tepat terlebih dahulu. Hasilnya warnanya jadi kurang tepat. Cukup sayang padahal fotonya sendiri sudah cukup bagus dan rapi.

Beberapa dari mereka bahkan salah kaprah, dengan mengatakan kamera saya (Canon 7D) sangat bagus karena bisa menghasilkan tone warna yang tepat. Saya bilang salah kaprah, karena pernah saya tunjukkan bahwa dengan pengaturan yang tepat, Nikon D3100 pun bisa menghasilkan tone warna yang sama/mirip dengan hasil kamera saya.

Saya hanya menulis sebuah artikel kecil saja mengenai White Balance. Saya tidak membahas terlalu jauh mengenai proses White Balance ini sendiri, supaya tidak terlalu luas dan panjang threadnya.

Oke, lanjut dengan artikel ini.


Untuk artikel ini, saya menggunakan objek kotak rokok warna putih sebagai pembanding.


Untuk sumber cahaya, saya menyiapkan 3 buah sumber cahaya dengan warna berbeda, yaitu:

- Lampu Neon warm tone (warna kekuningan)
- Lampu LED
- Lilin


Alat2 bantu yang lazim digunakan dalam proses setting White Balance

Ok, mari kita mulai dengan men-setting white balance kamera saya ke preset 'daylight' (preset yang paling sering digunakan ketika memotret outdoor). Lalu dengan setting preset tersebut, saya menyalakan lampu neon berwarna kekuningan.


Hasilnya bisa ditebak, warna kotak rokok dan sekelilingnya menjadi kuning.


Kemudian saya lakukan proses White Balance (atau WB) dengan mengacu pada cahaya lampu neon tersebut, dan hasilnya si objek dan cahaya kembali menjadi putih/netral.

Lalu apa yang terjadi apabila saya tetap menggunakan setting WB tersebut, namun menggunakan sumber cahaya dengan warna berbeda, dalam hal ini, lampu LED?


Cahaya dan objek berubah warna menjadi biru. Hal ini karena saya menggunakan setting WB yang mengacu pada lampu neon warna kuning.


Untuk mengkoreksinya, maka saya harus melakukan setting WB kembali, kali ini mengacu pada warna lampu LED. Hasilnya cahaya dan objek kembali menjadi putih/netral.

Tentu sudah terlihat betapa 'ekstrim' nya efek warna yang tidak tepat terhadap hasil akhir foto. White Balance terutama sangat penting dalam fotografi produk, karena si klien tentu mengharapkan hasil foto kita sebagai representasi yang tepat atau semirip mungkin dengan produk asli mereka.

Andaikan contoh foto di atas adalah foto produk untuk PT. Djarum (produsen rokok LA Light yang saya gunakan sebagai objek), maka kedua foto di bawah ini sudah pasti di reject tanpa diamati lebih jauh:




Disini saya tidak membahas prosedur dan cara setting WB, karena prosedur setting setiap kamera adalah berbeda2 (walaupun konsepnya tetap sama). Prosedur setting WB bisa dilihat di buku manual masing2 kamera.

Ada 1 point terakhir yang ingin saya share dalam artikel ini.

Pendapat umum para fotografer tentang proses WB adalah untuk 'mengembalikan warna netral agar kembali terlihat netral di hasil foto'

Saya pribadi berpendapat, proses WB adalah untuk memunculkan warna yang tepat. Yang saya maksud dengan 'tepat' disini adalah warna yang sesuai dengan keinginan kita. Karena ada kalanya warna yang menjadi netral justru tidak sesuai dengan keinginan kita.


Dalam foto ini, sumber cahaya yang saya gunakan adalah cahaya lilin. Apabila saya lakukan WB, maka hasilnya warna cahaya dan objek akan kembali menjadi netral seperti di foto di atas. Namun justru jadi tampak aneh, dan tidak sesuai dengan keinginan saya. Karena otak kita sudah 'diset' bahwa cahaya lilin adalah kuning kemerahan. Sehingga ketika kita melihat api lilin berwarna putih, justru malah tampak aneh.


Maka saya lakukan setting ulang WB, agar saya bisa mendapatkan warna yang sesuai dengan kenginan saya.

Begitu juga halnya dengan contoh foto di bawah ini:


Sumber cahaya pada foto di atas adalah dari flash on-shoe yang di-bounce ke atap/langit2. Sengaja saya atur sedemikian rupa agar cahaya dari flash tersebut malah berwarna kekuningan, untuk mensimulasi cahaya dari lampu berwarna kuning.

Jadi pada contoh foto di atas, warna yang seharusnya netral memang tidak kembali menjadi netral. Namun hasilnya adalah tepat sesuai keinginan saya.

* proses White Balance ini merupakah salah satu materi dari silabus Kursus Semi-Private Basic Photography Course Tentu dengan pembahasan yang lebih detail, disertai praktek...