Kaskus

News

benarrrAvatar border
TS
benarrr
(Jegger PD) lebih dulu dibekukan, Nazzarudin : Proyek Hambalang mengalir Kongres PD
Peneliti ICW ( Tama S Langkung ) : Partai penerima pencucian uang Korupsi bisa dibekukan......

Karena aliran Hambalang mengalir ke Konggres Partai Demokrat, bisa duluan di bekukan nih partai


http://nasional.kompas.com/read/2013....000.Dollar.AS

JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Wakil Direktur Keuangan Grup Permai, Yulianis, mengatakan, Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas memang pernah mendapatkan uang sebesar 200.000 dollar AS dari perusahaannya saat Kongres Partai Demokrat di Bandung. Kongres itu berlangsung pada tahun 2010.

"Benar, uang 200.000 dollar AS kepada Ibas itu terkait kongres (Partai Demokrat) di Bandung. Saya yakin," kata Yulianis, saat ditanya wartawan, seusai bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (14/3/2013).

Namun, ia enggan membeberkan lebih lanjut apakah uang itu termasuk dalam uang yang disebut-sebut untuk memenangkan Anas Urbaningrum di Kongres Partai Demokrat pada 2010. "Yang pasti Grup Permai tidak pernah mengeluarkan uang buat mengamankan proyek Hambalang," katanya.


Benar, uang 200.000 dollar AS kepada Ibas itu terkait kongres Partai Demokrat di Bandung. Saya yakin.
-- Yulianis

Mantan anak buah Nazaruddin itu juga yakin, segala data yang dimilikinya berupa catatan keuangan yang disimpan dalam komputer pribadi dan komputer jinjingnya sudah disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Sebelumnya, nama Ibas disebut-sebut mendapatkan uang dari PT Anugerah Nusantara, perusahaan milik M Nazaruddin. Nama Ibas tertera pada dokumen yang diduga milik Direktur Keuangan PT Anugerah, Yulianis. Dokumen yang diduga rekap data keuangan PT Anugerah ini beredar di kalangan wartawan sekitar dua pekan lalu. Ibas menerima uang sebesar 900.000 dollar AS. Dana tersebut diterima Ibas sebanyak empat kali. (Baca: Beredar Dokumen Ibas Terima 900.000 Dollar AS)

Pertama, tanggal 29 April 2010 sebesar 600.000 dollar AS. Dana itu diterima Ibas dalam dua tahap. Tahap pertama Ibas menerima 500.000 dollar AS dan tahap kedua senilai 100.000 dollar AS.

Setelah itu, Ibas kembali menerima uang pada 30 April 2010. Pada tanggal itu juga Ibas menerima uang sebanyak dua kali, yaitu sebesar 200.000 dollar AS dan 100.000 dollar AS.

Sejumlah elite Demokrat juga telah membantah dokumen ini, salah satunya Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie. "Data enggak ada judulnya gimana. Apa itu? Itu urusan KPK-lah. Kan di situ banyak nama yang harus diteliti, diklarifikasi, dan harus diuji," kata Marzuki di Gedung Kompleks Parlemen, Jumat (1/3/2013).

Ia mengatakan, publik jangan berfantasi dengan menganggap data itu sahih dan valid sehingga bisa disebarkan begitu saja. "Itu (data) bisa saja diketik," ujar Marzuki.

Sumber :Tribunnews.com
Editor :Inggried Dwi Wedhaswary


http://www.merdeka.com/peristiwa/naz...hambalang.html

Nazaruddin juga sebut Gede Pasek terima uang haram Hambalang

Terpidana kasus suap Wisma Atlet, Muhammad Nazaruddin menyebut mantan kolega se partai, Gede Pasek Suardika menerima aliran dana dari proyek Hambalang. Menurut dia, Pasek yang dulunya anggota Komisi X DPR fraksi Partai Demokrat turut berperan dalam proyek itu.

"Pak Gede Pasek waktu itu Komisi X. Dia juga ketua bidang olahraga di partai. Hubungannya cukup dekat dengan mas Anas dan Munadi Herlambang. Pasek ada terlibat dengan urusannya uang-uang Hambalang," kata Nazaruddin kepada wartawan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (8/1).

Namun, Nazaruddin enggan menjelaskan lebih lanjut berapa jumlah uang diterima Gede Pasek. Menurut dia, semua bukti itu sudah dia sampaikan semua ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Yang penting semua bukti sudah diserahkan ke KPK. Kalau bukti punya. Kan enggak mungkin KPK sembarangan panggil orang sebagai saksi," ujar Nazaruddin.

Menurut Nazaruddin, aliran dana Hambalang itu ada beberapa tahap. Ada yang diterima sebelum pagu anggaran Hambalang cair dan sesudahnya. Kalau uang Rp 100 miliar yang diterima sebelum uang Hambalang dicairkan banyak dari PT Adhi Karya. PT AK adalah salah satu kontraktor proyek Hambalang, selain PT Wijaya Karya.

Nazaruddin mengatakan Adhi Karya mengumpulkan uang dari beberapa pemasok. Dia menambahkan, Rp 50 miliar dari Adhi Karya itu dibawa ke Kongres Partai Demokrat di Bandung. Uang itu ditujukan untuk pemenangan Anas sebagai ketua umum Partai Demokrat. Saat itu, Anas bersaing dengan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga dan tersangka kasus korupsi Hambalang, Andi Alfian Mallarangeng.

"Ada uang yang diberikan setelah uang muka termin pertama proyek Hambalang cair. Nah itu yang banyak ke Munadi. Terus ada juga yang ditransfer Adhi Karya ke Dutasari Citralaras (sub kontraktor)," lanjut Nazaruddin.

Selain itu, Nazaruddin mengatakan, dari uang dari PT Dutasari Citralaras ada yang ditransfer ke perusahaan Munadi. Lalu ada ke anggota DPR, salah satunya Mirwan Amir.

Mantan Bendahara Partai Demokrat itu mengatakan, Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa juga menerima duit dari Hambalang setelah anggaran cair. Duit itu untuk membungkam media massa waktu KPK menangkap Direktur Pemasaran PT Anugrah Nusantara, Mindo Rosalina Manulang.
Diubah oleh benarrr 13-05-2013 11:41
0
1.8K
22
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan