
TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara Hanung Bramantyo terbilang sukses menggarap film tokoh nasional K.H.Ahmad Dahlan. Kini, sasaran Hanung mengarah ke Presiden pertama RI, Soekarno.
"Makin ke sini makin banyak tokoh yang muncul di Indonesia," kata Hanung di Jakarta, 8 Mei 2013.
Hanung telah melakukan uji coba pengambilan gambar untuk keperluan syuting selama enam hari di Yogyakarta. Sedangkan syutingnya sendiri baru akan dimulai Juni 2013, dan rencananya dirilis Desember 2013.
Alasan Hanung mengangkat Soekarno ke film karena melihat jasanya bagi bangsa Indonesia. "Masyarakat Indonesia seolah lupa bahwa kita mempunya sosok yang berjasa. Anak muda sekarang idolanya lebih banyak dari Korea, Amerika, atau Thailand,"kata suami Zaskia Adya Mecca ini.
Film tersebut dibuat dengan tujuan untuk membuat replika sebagai penghargaan terhadap sosok dan tokoh besar Soekarno. Hanung ingin mengangkat sisi kepahlawanan Soekarno yang ketika masih berusia 24 tahun sudah memiliki mimpi besar, yakni kemerdekaan Indonesia.
Film Soekarno ini merupakan film kolosal yang melibatkan sekitar 2.000 hingga 3.000 pemain, yang terdiri dari beragam etnis dan suku. Raam Punjabi selaku produser menegaskan bahwa film ini harus sudah tayang pada akhir Desember 2013. Hanung menambahkan, setidaknya harus tayang sebelum 2014 agar tidak dianggap sebagai bagian kepentingan pihak tertentu.
AISHA
Sambel
mantap dah..film kyk gini msti di perbanyak supaya rakyat jgn sampe lupa apa lagi anak2 muda
nb: ane update lg gan
________________________________________________________________
UPDATE
Quote:
Soekarno: Indonesia Merdeka" Beban Terberat Hanung

Jakarta, GATRAnews- Sosok presiden pertama sekaligus proklamator Indonesia, Soekarno, akhirnya diangkat kisahnya melalui film Soekarno: Indonesia Merdeka, yang ditargetkan untuk tayang pada 22 Desember 2013. Melalui film ini, sutradara Hanung Bramantyo mengaku ingin mengangkat sosok kemanusiaan Bung Karno sejak era awal perjuangannya hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia.
"Meskipun sudah tinggal nama, tapi aura dan kharisma beliau (Soekarno --Red.) masih sangat besar. Saya hanya membuat replika dan penghargaan besar kepada sosok pemimpin yang pernah ada, agar anak muda sekarang tidak lupa ada sosok yang tidak memperkaya diri tapi ingin Indonesia merdeka," kata Hanung dalam jumpa media Film Soekarno: Indonesia Merdeka di Hotel Four Seasons, Jakarta, rabu (8/5).
Ternyata Hanung mengaku merasa cukup terbebani dengan film biopik Bung Karno tersebut. "Jangan sampai film ini tidak menjadi apa-apa, jika begitu saya akan sangat putus asa. Saya berharap film ini jadi lompatan dalam hidup saya dan bisa jadi sesuatu. Saya tidak bicara materi," jelas sutradara film Habibie & Ainun itu.
Hanung mengaku syuting film ke-14 nya itu baru diselesaikan sebanyak 2,5 % saja dari keseluruhan, dan ia takut film ini tak selesai karena baru lima hari syuting. Apalagi, Hanung sempat masuk rumah sakit sebanyak dua kali. "Film-film sebelumnya jadi tidak terasa apa-apa dibanding ini, lebih berat," tambahnya.
Penelitian untuk membuat naskah film ini dilakukan dengan melibatkan beberapa pihak, seperti sejarawan dari Yayasan Pendidikan Soekarno dan sejarawan independen.
"Dari seminar tentang Bung Karno, mengumpulkan sisi positif dan negatifnya. kita membedah dan memutuskan angle mana yang akan diangkat. Tadinya mau bikin tiga film, tapi jadi satu saja," kata Hanung, yang berharap filmnya tayang sebelum 2013 agar tak disangka jadi alat propaganda baru. Selain dikawal sejarawan, beberapa buku seperti Penyambung Lidah Rakyat dan Di Bawah Bendera Revolusi serta film dokumenter juga ditelaah demi keakuratan naskah.
Soekarno: Indonesia Merdeka masih akan melangsungkan syuting di beberapa lokasi seperti Ambarawa, Semarang, Klaten (Pabrik Gula Gondang), dan Istana Bogor. Film ini juga akan menampilkan tokoh-tokoh kemerdekaan Indonesia dan orang dekat Bung Karno seperti Mohammad Hatta, Sutan Sjahrir, Fatmawati, Inggit Garnasih, dan lain-lain.
Menurut produser film Raam Punjabi dari Multivision Plus, Soekarno: Indonesia Merdeka diharapkan membutuhkan bujet tidak lebih dari 20 milyar rupiah dan bakal menjadi sebuah karya terbaik dari Hanung Bramantyo. (*/Ven)
Quote:
Ario Bayu, Aktor Pemeran Presiden Soekarno

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa aktor Indonesia yang layak memerankan tokoh negarawan Soekarno menurut sutradara Hanung Bramantyo (37)?
Jawabannya adalah Ario Bayu (28). Ya, Ario didaulat menjadi Soekarno di film terbaru Hanung berjudul 'Soekarno'.
Tapi, tidak mudah bagi Ario mendapatkan peran membanggakan tersebut. Selain harus 'casting' peran Soekarno berulang-kali, Ario juga bersaing dengan rekannya sesama aktor, seperti Darius Sinathrya, Anjasmara dan Agus Kuncoro Adi.
Pemain film 'Catatan (Harian) Si Boy' dan 'Java Heat' ini bahkan sempat menolak memainkan peran Soekarno. "Soekarno itu kan negarawan dan disenangi jutaan orang. Takutnya kalau tidak pas jadi Soekarno," kata Ario, Rabu (8/5/2013).
Ditemui di Hotel Four Season, Kuningan, Jakarta Selatan, Ario tidak sendiri. Selain Hanung, Ario juga ditemani pemain film 'Soekarno' lain, seperti Lukman Sardi (Muhammad Hatta), Tika Bravani (Fatmawati) dan Tantra Ginting (Sjahrir).
Sepintas, dilihat dari samping, pemeran Lintang dewasa di film 'Laskar Pelangi' ini memang mirip dengan tokoh Proklamator Indonesia tersebut. Hanung pun sepakat, cowok kelahiran Jakarta, 6 Februari 1985, ini layak menjadi Soekarno.
Meski semula ragu, Ario kemudian memantapkan diri untuk menerima tantangan Hanung tersebut. "Saya ini penggemar Soekarno. Idenya luar biasa untuk mengubah bangsa ini," kata pemain film 'Bangsal 13' dan 'Pesan dari Surga' itu.
Ario mengatakan, film 'Soekarno' tidak hanya menceritakan Soekarno sebagai negarawan saja, tetapi juga sosoknya yang humanis. "Soekarno tanpa peci, dan baju dinasnya. Gimana beliau di rumah bersama istrinya," ujar Ario.
Sekalipun begitu, tidak mudah bagi Ario untuk memerankan Soekarno. "Peran ini menantang," ujar Ario yang sebelum syuting banyak ngobrol dengan Rachmawati Soekarnoputri tentang sosok Soekarno.