vikiejeleekAvatar border
TS
vikiejeleek
Mahasiswa Ini Bikin Baterai dari Kaktus Centong

selamat siang emoticon-Cool

selamat hari sabtu, salam kaskuser dan salam kompak. emoticon-Cool

keep posting Gan emoticon-Cendol (S)





TEMPO.CO, Malang--Tiga mahasiswa Universitas Brawijaya Malang berhasil menemukan energi alternatif berasal dari Kaktus Centong (Opuntia cochenillifera). Ketiganya, Riska Amalia mahasiswa teknik informatika komputer, Susilowati mahasiswa teknik kimia dan Windy Antika mahasiswa jurusan statistika. Mereka memanfaatkan tanaman kaktus yang berbentuk seperti centong ini karena banyak tumbuh di Magetan, kota asal Riska.

"Kaktus hanya menjadi tanaman hias, tak termanfaatkan," kata Riska, Jumat 3 mei 2014. Sementara accu bekas justru menjadi sumber pencemaran lingkungan karena menggunakan bahan kimia berbahaya. Untuk mengatasi persoalan lingkungan, ketiganya meneliti kandungan listrik yang dihasilkan kaktus centong. Hasilnya, listrik yang dihasilkan mencapai 19,2 volt.

Proses pengolahan kaktus centong pun mudah. Tanaman kaktus centong diparut halus, kemudian dimasukkan dalam wadah bekas accu. Selain itu, dipasang katoda dari tembaga serta anoda terbuat dari seng. Masing-masing dipasang di sel accu yang diisi parutan kaktus centong. Mengunakan rangkaian seri, setiap sel.


Energi listrik yang dinamai batuscen atau baterai kaktus centong ini menghasilkan energi yang mampu bertahan selama tiga bulan penuh untuk meyalakan lampu pijar. Setiap sel menghasilkan 1,6 volt. Dua buah batuscen dipasang paralel masing-masing menghasilkan energi sampai 19,2 volt. Daya yang dihasilkan, katanya, setara dengan tengahan 25 lampu LED, sebuah jam digital, sebuah kalkulator digital dan sebuah jam dinding.

Sebanyak 12 batang kaktus centong menghasilkan dua batuscen. Ketiganya berbagai peran sesuai disiplin ilmu, Susilowati mahasiswa Teknik Kimia meneliti kandungan dan potensi aliran listrik dalam kaktus. Sedangkan Windy dari statistika merekapitulasi data hasil penelitian seperti data tegangan, populasi, sampel dan variable. Sementara Riska menentukan jenis rangkaian listrik dan membuat prototipe batuscen.

"Kaktus centong menghasilkan voltase paling besar dibandingkan kaktus lain," katanya. Kandungan energi, katanya, juga lebih besar dibandingkan kulit pisang dan buah blimbing. Sebelumnya, mereka telah meneliti kedua jenis energi terbarukan ini. Kaktus centong memiliki kandungan kation, penghasil listrik yang paling tinggi.

Atas temuannya, ketuganya diganjar juara dua dalam Innovative Material Engineering Competition (IMEC). IMEC merupakan kompetisi bidang inovasi penemuan sumber energi baru yang digelar Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. Kini, ketiganya tertantang mengembangkan dan memperbaiki kemasan batuscen. Serta mendaftarkan paten hak intelektual untuk diproduksi massal.

[URL=//www.tempo.co/read/news/2013/05/04/061477869/Mahasiswa-Ini-Bikin-Baterai-dari-Kaktus-Centong/] sumber[/URL]

tuh kan, sebenernya emang masyarakat Indonesia itu pada kreatif lho, cuma ya tergantung pemerintah nya aja, mau ga kira-kira ikut membantu mengembangkan atau seengganya memfalisitasi. emoticon-Malu

Quote:
Diubah oleh vikiejeleek 07-05-2013 09:20
tien212700
tien212700 memberi reputasi
1
21.6K
445
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan