Masa anak-anak merupakan masa yang paling membahagiakan. Hal ini sungguh menjadi kenangan yang tidak dapat dilupakan. Ketika saat-saat nya kita memiliki teman-teman sepermainan, setiap hari bermain dilapangan, kejar-kejaran dan banyak lagi yang biasa dilakukan pada masa anak-anak.
Dalam kehidupan sekarang banyak anak-anak yang lebih senang dirumah dan lebih senang pada game-game visual yang ada dikomputer maupun konsol game, bahkan ada yang tidak pernah bermain diluar seperti anak-anak yang sewajarnya. Hal ini sebenarnya sesuatu yang salah dipahami oleh orang tua. Anak yang lebih senang didalam rumah sesungguhnya bukanlah hal yang baik, sebab anak tidak dipacu untuk berkembang secara fisik dan mental serta sosialisasinya terhadap lingkungan sehingga menghasilkan anak-anak yang tidak peduli lingkungan.
Sebenarnya banyak aktivitas permainan yang sangat menunjang perkembangan anak-anak bahkan aktivitas-aktivitas terkadang berasal permainan-permainan rakyat yang dilakukan anak Indonesia pada zaman dahulu. Banyak permainan zaman dulu yang sangat menyenangkan untuk dimainkan seperti bentengan, petak umpet, gatrik, batu tujuh, Gobak Sodor dan engklek serta banyak lagi. Kali ini kita akan membahas 7 permainan tersebut.
Spoiler for 1. BENTENGAN:
Bentengan merupakan permainan yang sangat digemari anak-anak terlebih lagi bagi anak lelaki. Permainan ini sangat digemari karena permainan ini mudah dan tidak banyak alat yang diperlukan, hanya dibutuhkan 2 pohon yang saling berhadapan dengan jarak yang cukup jauh, bisa juga menggunakan tiang atau juga bisa disubtitusi dengan tongkat bahkan sendal terkadang bila dilapangan yang tidak memiliki pohon.
Dari gambar skema yang diatas bisa dilihat 2 pohon yang digunakan sebagai markas masing-masing regu, setiap regu memiliki jumlah yang sama. Untuk memenangkan permainan ini regu A harus memegang benteng B begitu pula sebaliknya, siapa yang terbayak memegang benteng lawan itulah pemenangnya, selain itu terdapat peraturan lainnnya seperti apabila anggota regu A masuk kedalam wilayah regu B dan anggota regu B mengenai bagian anggota tubuhnya maka anggota regu A harus ditawan begitu pula sebaliknya. Untuk membebaskannya Anggota regu A harus masuk dan mengenai bagian tubuh temannya yang ditawan ditempat yang disepakati untuk bebas namun apabila regu A mengenai benteng B maka tawanan regu A bebas semua.
Permainan ini sangat baik dilakukan anak-anak sebab dalam permainan gerak fisik sangat diperlukan dan juga pemikiran startegi dan juga kekompakkan. Tentunya ini sangat baik bagi perkembangan anak-anak agar tumbuh sehat dan kuat.
Spoiler for 2. PETAK UMPET:
Petak umpet merupakan permainan anak-anak yang paling sederhana tidak memerlukan alat sama sekali hanya cukup tempat yang luas dan tempat bersembunyi. Cara permainan cukup mudah, salah satu anak menutup matanya dan menghitung 1 hingga 10 secara lambat atau 1 hingga 100 secara cepat, sementara itu yang lainnya mencari tempat persembunyian.
Setelah yang anak yang menghitung telah selesai maka ia harus mencari teman-temannya yang bersembunyi apabila yang ia menemukan temannya yang bersembunyi ia harus kembali ke tempat ia berhitung dan menyebutkan namanya, teman yang berhasil mengatakan jambal ditempat berhitungnya maka ia berhasil mengumpat, sedangkan teman yang diketahui oleh sang penghitung akan dipilih secara acak oleh sang penghitung untung bergantian yang menghitung dan mencari yang mengumpat.
Dalam permainan ini sangat diperlukan kelincahan dan pemikiran yang cepat serta respon yang cepat.
sumber gambar:kfk.kompas.com
Spoiler for 3. GATRIK:
Menurut wikipedia Gatrik atau Tak Kadal pada masanya pernah menjadi permainan yang populer di Indonesia. Merupakan permainan kelompok, terdiri dari dua kelompok.
Permainan ini menggunakan alat dari dua potongan bambu yang satu menyerupai tongkat berukuran kira kira 30 cm dan lainnya berukuran lebih kecil. Pertama potongan bambu yang kecil ditaruh di antara dua batu lalu dipukul oleh tongkat bambu, diteruskan dengan memukul bambu kecil tersebut sejauh mungkin, pemukul akan terus memukul hingga beberapa kali sampai suatu kali pukulannya tidak mengena/luput/meleset dari bambu kecil tersebut. Setelah gagal maka orang berikutnya dari kelompok tersebut akan meneruskan. Sampai giliran orang terakhir. Setelah selesai maka kelompok lawan akan memberi hadiah berupa gendongan dengan patokan jarak dari bambu kecil yang terakhir hingga ke batu awal permainan dimulai tadi. Makin jauh, maka makin enak digendong dan kelompok lawan akan makin lelah menggendong.
Tentunya dalam permainan ini dibutuhkan kekompakkan, pemikiran startegi dan kelincahan antar anggota kelompoknya.
sumber gambar:www.dolanantradisional.net23.net
Spoiler for 4. BATU TUJUH:
Permainan ini sangat digemari oleh anak lelaki, umumnya batu tujuh ini menggunakan batu yang ditumpuk hingga 7 tumpuk lalu dilempar dengan alat seperti bola atau sepatu. Group yang menjaga batu akan menjaga batunya. permainan akan dimulai saat group yang tidak menjaga melemparkan bola sebanyak 3 x apabila tidak ada yang kena batu maka group yang menjaga batu akan bergantian yang menjadi group pelempar. Apabila lemparan kena maka tim penyusun batu harus melemparan bola hingga mengenai group pelempar sedangkan group pelempar harus menyusun batu tersebut seperti semula tanpa ada anggotanya yang terkena lemparan dari group penjaga untuk memenangkan permainan.
Permaianan ini sangat diperlukan ketangkasan, kecekatan, kecepatan, startegy dan kekompakkan tim.
Spoiler for 5. GOBAK SODOR:
Dalam Wikipedia dijelaskan bahwa Galah asin, galasin, atau gobak sodor adalah sejenis permainan daerah dari Indonesia. Permainan ini adalah sebuah permainan grup yang terdiri dari dua grup, di mana masing-masing tim terdiri dari 3 - 5 orang. Inti permainannya adalah menghadang lawan agar tidak bisa lolos melewati garis ke baris terakhir secara bolak-balik, dan untuk meraih kemenangan seluruh anggota grup harus secara lengkap melakukan proses bolak-balik dalam area lapangan yang telah ditentukan.
Permainan ini biasanya dimainkan di lapangan bulu tangkis dengan acuan garis-garis yang ada atau bisa juga dengan menggunakan lapangan segiempat dengan ukuran 9 x 4 m yang dibagi menjadi 6 bagian. Garis batas dari setiap bagian biasanya diberi tanda dengan kapur. Anggota grup yang mendapat giliran untuk menjaga lapangan ini terbagi dua, yaitu anggota grup yang menjaga garis batas horisontal dan garis batas vertikal. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas horisontal, maka mereka akan berusaha untuk menghalangi lawan mereka yang juga berusaha untuk melewati garis batas yang sudah ditentukan sebagai garis batas bebas. Bagi anggota grup yang mendapatkan tugas untuk menjaga garis batas vertikal (umumnya hanya satu orang), maka orang ini mempunyai akses untuk keseluruhan garis batas vertikal yang terletak di tengah lapangan. Permainan ini sangat mengasyikkan sekaligus sangat sulit karena setiap orang harus selalu berjaga dan berlari secepat mungkin jika diperlukan untuk meraih kemenangan.
Permainan ini dibutuhkan kecerdikan, ketangkasan, startegi dan kecepatan untuk memenangkan permainan ini.
Spoiler for 6. ENGKLEK:
Engklek merupakan permain tradisional yang cukup terkenal dimasa lalu, permainan ini dimainkan setiap anak baik lelaki maupun perempuan. Peralatan yang dibutuhkan cukup mudah hanya tempat yang cukup dan batu atau semacamnya yang bisa dilempar.
Cara bermainnya pun sangat mudah tempat datar dibuatkan sebuah bentuk seperti pada gambar, anak melemparkan gacon yang merupakan batu pada kotak-kotak secara bertahap. Kotak yang terdapat gacon tidak boleh di injak, jika di injak maka akan mati dan gantian dengan pemain lainnya. Tentunya karena namanya engklek maka harus melewati kotak demi kotak dengan engklek. Dalam permainan ini sangat dibutuhkan ketangkasan dan kelincahan.
Spoiler for 7. GASING:
Bentuk gasing
Gasing memiliki beragam bentuk, tergantung daerahnya. Ada yang bulat lonjong, ada yang berbentuk seperti jantung, kerucut, silinder, juga ada yang berbentuk seperti piring terbang. Gasing terdiri dari bagian kepala, bagian badan dan bagian kaki (paksi). Namun, bentuk, ukuran dan bagian gasing berbeda-beda menurut daerah masing-masing. Gasing bambu
Gasing di Ambon (apiong) memiliki kepala dan leher. Namun umumnya, gasing di Jakarta dan Jawa Barat hanya memiliki bagian kepala dan paksi yang tampak jelas, terbuat dari paku atau logam. Sementara paksi gasing natuna, tidak nampak.
Jenis gasing
Gasing dapat dibedakan menjadi gasing adu bunyi, adu putar dan adu pukul
Permainan gasing
Cara memainkan gasing, tidaklah sulit. Yang penting, pemain gasing tidak boleh ragu-ragu saat melempar gasing ke tanah.
Gasing di pegang di tangan kiri, sedangkan tangan kanan memegang tali.
Lilitkan tali pada gasing, mulai dari bagian paksi sampai bagian badan gasing. lilit kuat sambil berputar.