- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
Tak Ada yang Istimewa dari Jokowi


TS
uruana
Tak Ada yang Istimewa dari Jokowi

Misi Mimin dan Momod, ane cuma mau share.
Quote:
Maap ya gan kalo seandainya judulnya kurang sesuai. Tapi yang ane share ini bukan hanya soal Jokowi, ini juga bukan hanya untuk orang muslim (tapi yang muslim wajib baca), tapi ini untuk penghuni kaskus yang tercinta ini. Silahkan aja dibaca. dan Semoga Bermanfaat.
Quote:
Mudah-mudahan ga 

Spoiler for Dibuka dulu gan:

Spoiler for Yang ini juga gan:
Kalo berkenan kasih 
ane nerima
dan jangan kasih
ke ane gan

ane nerima



Spoiler for Ini dia gan:

Banyak orang tergila-gila dengan figur satu ini. Belum genap setahun menjabat DKI-1, tak sedikit yang memprovokasi agar ia berkenan dicalonkan sebagai RI-1. Ya, Jokowi memang fenomenal. Saya pun dulunya termasuk dari yang mengidolai sosok Mas Joko ini. Namun setelah berfikir jernih, kekagumanku akan pria asli Solo tersebut sirna sudah. Bagi saya tak ada yang istimewa dari kepemimpinan Pak Jokowi. Bahkan satu pun tak ada yang istimewa!
Lho, bukankah blusukannya Pak Jokowi ke kampung-kampung, merasakan macetnya jalanan ibu kota, merasakan langsung berbasah-basahan di tengah banjir adalah sesuatu yang istimewa? Bukankah seharusnya seorang gubernur itu tak perlu turun langsung ke lapangan? Cukup duduk manis di kantor, menerima laporan bawahan, dan baru turun langsung jika memang kondisi benar-benar darurat? Ah, bagi saya blusukannya Pak Jokowi itu adalah satu hal yang biasa-biasa saja.
Agar lebih fair, cobalah anda ingat sepenggal kisah dari Khalifah Umar bin Khattab radliallâhu ‘anhu, tatkala satu malam beliau blusukan ke kampung-kampung hanya ditemani seorang asistennya. Maka berjumpalah beliau dengan seorang perempuan miskin yang hidup dengan sejumlah anaknya yang masih kecil. Terdengarlah oleh Khalifah rengekan bocah-bocah kecil tersebut yang meminta makan kepada ibunya. Si ibu pun menjawab, “Sabar Nak. Sebentar lagi masak!” Waktu demi waktu berlalu, masakan yang ditunggu tak kunjung terhidang. Hingga bocah-bocah itu mengantuk dan tertidur. Lantaran penasaran, Khalifah Umar pun menemui wanita miskin itu seraya bertanya, “Apa yang anda rebus wahai Ibu? Kenapa sudah lama sekali tidak masak juga?” Alangkah terkejutnya amirul mukminin tatkala si ibu tersebut membuka belanga yang di dalamnya ternyata hanya berisi batu dan air. “Saya terpaksa membohongi anak-anak saya karena persediaan bahan makanan sudah habis. Ah, Khalifah Umar adalah seorang pemimpin yang zalim. Tidak peduli terhadap kesusahan hidup rakyatnya”, ucap wanita itu yang tak mengetahui siapa sosok yang ada di hadapannya. Maka mohon pamitlah Umar dan pembantunya untuk menuju baitul mal. Tanpa sungkan, khalifah Umar segera mengambil sekarung gandum untuk dipanggul di atas pundaknya. Melihat itu, pembantu khalifah pun berucap, “Wahai amirul mukminin, tidak pantas seorang khalifah seperti anda memanggul gandum. Biarlah saya yang memanggulnya.” Namun, Umar tetap pada pendiriannya. Dengan tegas beliau menjawab, “Tidak saudaraku. Ini adalah tanggung jawabku sebagai pemimpin. Apakah engkau bersedia bila kelak di hari Kiamat menanggung dosa-dosaku akibat lalai dalam mengurus rakyatku?”
Nah, sepenggal kisah blusukan Khalifah Umar bin Khattab di atas semestinya menjadi teladan bagi para pejabat yang mengaku Muslim. Bukankah Rasulullah SAW bersabda, “Ikutilah sunnahku dan sunnah khulafaur rasyidin sesudahku…”? Terkait hal ini, lantas apa yang istimewa dari Jokowi? Bukankah memang sudah seharusnya Pak Jokowi yang Muslim meneladani kepemimipinan Khalifah Umar yang merupakan salah satu dari khulafaur rasyidin, sebagaimana diwasiatkan Nabi SAW?
Lantas bagaimana soal program-program Pak Jokowi semisal Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Sehat, serta keberaniannya dalam menaikkan UMP DKI hingga 2,2 juta? Ah, itu juga bukan sesuatu yang istimewa. Sudah seharusnya kok pemerintah itu ‘memanusiakan’ warga miskin. Bukankah negara ini didirikan dengan tujuan untuk mencapai kemakmuran bersama sebagaimana bunyi Pembukaan UUD 1945 alinea 4? Bukankah demokrasi ekonomi sebagaimana tertuang dalam pasal 33 UUD 1945 adalah asas perekonomian nasional kita? Dengan demikian, apa yang dilakukan Pak Jokowi sejatinya hanya berusaha menjalankan amanah konstitusi, sesuatu yang sudah seharusnya dilakukan segenap pejabat di negeri ini. Menjalankan amanah konstitusi adalah satu kewajaran, bukan keistimewaan.
Mencermati fenomena tersebut, Pak Jokowi baru layak disebut sebagai pemimpin yang ‘tampak istimewa’. Kesederhanaannya, gaya blusukannya, dan sikapnya yang antikorupsi merupakan suatu hal yang wajar-wajar saja. Yang membuat beliau tampak istimewa adalah lantaran kebanyakan pejabat di negeri ini bertindak sangat amat jauh di bawah standar sebagai pemimpin. Bergaya hidup mewah di kala banyak orang kesusahan bukanlah karakter pemimpin, melainkan karakter selebritis. Bertindak korup, memperkaya diri membabi buta di saat rakyatnya makan nasi aking bukanlah karakter pemimpin, melainkan karakter berandal berseragam. Sementara itu, Jokowi hanya berusaha bertindak sewajar mungkin sebagaimana seharusnya sebagai pemimpin. Dan suatu kewajaran yang terjadi di tengah merajalelanya penyimpangan acapkali tampak sebagai satu keistimewaan.
sumber
Jadi begitu gan. Sebenernya Jokowi itu tidak istimewa, tapi pemimpin lainnya yang b*ng**t gan dan itu membuat Pak Jokowi ini tampak istemewa (karena jaman sekarang mana ada pemimpin yang mau begitu gan




Spoiler for komen agan:
Quote:
Original Posted By rivsoulsick►ga cuma pemimpinnya gan, tp juga rakyatnya.. ketika pemimpin bilang "yaa.. ayyuhannas.." semua nurut. ga cuma bisanya berontak aja. klo memang kenyataannya salah, dikasih tau baik2, bukan dgn kekerasan, takutnya malah bikin generasi penerus sebagai cerminan ketika mereka dewasa.
No.1 memang pemimpin, yg mengatur, dn menjadi panutan. Kita sebagai warganya juga harus baik gan. Ga peduli siapa pemimpinnya, krna pemimpin yg sesungguhnya yaitu cuma Tuhan, buat ane Allah SWT dan Rasulnya.
Mulailah dr hal2 yg sepele, jujur (ketika bekerja, berkendara, berkeseharian, dll), buang sampah pada tempatnya, ibadah yg rajin. Jakarta/Indonesia mau pemimpinnya sebaik apa pun klo warganya ga baik ya ga bakalan jd negara yg maju.
Bukannya mo sok suci gan, sok paling bener, cuma mau ngingetin sesama aja. Kasihan capek2 pemimpinnya mikir klo kita ga ikut serta jalaninnya, d turutin dlu, liat efeknya.
Ane bukan pendukung jokowi gan, pas pilkada ane ga milih dia koq. Tp klo memang dia yg jd ane ga masalah. Yg penting bener, dn kita ikutin alurnya dia, ksh kesempatan.
No.1 memang pemimpin, yg mengatur, dn menjadi panutan. Kita sebagai warganya juga harus baik gan. Ga peduli siapa pemimpinnya, krna pemimpin yg sesungguhnya yaitu cuma Tuhan, buat ane Allah SWT dan Rasulnya.
Mulailah dr hal2 yg sepele, jujur (ketika bekerja, berkendara, berkeseharian, dll), buang sampah pada tempatnya, ibadah yg rajin. Jakarta/Indonesia mau pemimpinnya sebaik apa pun klo warganya ga baik ya ga bakalan jd negara yg maju.
Bukannya mo sok suci gan, sok paling bener, cuma mau ngingetin sesama aja. Kasihan capek2 pemimpinnya mikir klo kita ga ikut serta jalaninnya, d turutin dlu, liat efeknya.
Ane bukan pendukung jokowi gan, pas pilkada ane ga milih dia koq. Tp klo memang dia yg jd ane ga masalah. Yg penting bener, dn kita ikutin alurnya dia, ksh kesempatan.
Quote:
Original Posted By v1rg1awan►menurut ane sih,.. "Masusiawi" nya itu yg membuat dia menjadi Istimewa. Karena Pejabat sekarang cuma mau duit rakyat aja, udah gak ada yg manusiawi
Quote:
Original Posted By Branhact►menjadi istimewa di tengah ketidak mampuan pemimpin lain.. ane sempet ga nangkep di awal2.. tp, akhrinya ane ngerti apa yg agan maksyut
memang ga ada istimewa dr bpk. Joko tp justru itu yg membuatnya terlihat lain.. >_<
naik ojek? hayo..
ngobak? hayo..
ngumpul2? hayo.. (merakyat)
keren..

naik ojek? hayo..
ngobak? hayo..

ngumpul2? hayo.. (merakyat)
keren..

Quote:
Original Posted By Shinsekai►istimewa dilihat dari segi mana dulu?klo diliat dari kinerja pribadi,sosok jokowi mnurut ane memang biasa,layaknya pemimpin(benar2 pemimpin yang bertanggung jawab).
tapi jokowi bisa terlihat istimewa karena beliau berada di daerah yang pembanding nya adalah pemimpin yang cenderung pada breng**k2 gan.dimana pemimpin2 lain nya berusaha terkenal n ngenyangin perut n kepentingan mereka sendiri.sedangkan jokowi memberi sosok pemimpin yang benar benar "berfungsi".
jadi,istimewa dilihat dulu dari sudut pandang yang mana gan.
tapi jokowi bisa terlihat istimewa karena beliau berada di daerah yang pembanding nya adalah pemimpin yang cenderung pada breng**k2 gan.dimana pemimpin2 lain nya berusaha terkenal n ngenyangin perut n kepentingan mereka sendiri.sedangkan jokowi memberi sosok pemimpin yang benar benar "berfungsi".
jadi,istimewa dilihat dulu dari sudut pandang yang mana gan.

Quote:
Original Posted By Dlpnblz►suatu hal biasa bakal tampak istimewa kalo lingkungan disekitarnya sangat jauh dibawah biasa.
tetap semangat pak JOKOWI !!! jangan mau diatur sama para Babi-Babi berdasi itu
tetap semangat pak JOKOWI !!! jangan mau diatur sama para Babi-Babi berdasi itu

Quote:
Original Posted By tompel87►ibaratnya Jokowi itu manusia yg berada di tengah2 dewa begundal di negeri ini 

Quote:
Original Posted By kidoedee►judulnya provokatif. tapi emang bener TS, pejabat publik itu memang seharusnya melayani rakyat atau masyarakat. bukan sebaliknya.
pejabat publik itu orang yang diberi hak2 istimewa, kewajiban2 istimewa, tanggung jawab istimewa, sepenuhnya untuk memberikan pelayanan sebaik2nya kepada rakyat...

pejabat publik itu orang yang diberi hak2 istimewa, kewajiban2 istimewa, tanggung jawab istimewa, sepenuhnya untuk memberikan pelayanan sebaik2nya kepada rakyat...


Spoiler for Mampir Juga Gan:
Kisah Sedih Mahasiswa Gan [PIC +]
Inilah 7 Brand Teknologi Termahal Di Dunia
10 Foto Orang Kembar Tapi Tak Bersaudara
10 Foto Keindahan Mata Manusia
Bisnis Paling Trend Di Kaskus [Wajib Masuk Gan]
Sejarah Panjang Nama Indonesia

Diubah oleh uruana 06-05-2013 01:49
0
9.8K
Kutip
102
Balasan


Komentar yang asik ya
Urutan
Terbaru
Terlama


Komentar yang asik ya
Komunitas Pilihan